Di antaranya ada sepasang mata yang memandang Dongfang Yu begitu hangat.
Itu adalah pandangan mata Lin Xin'er.
Dia menatap Dongfang Yu di kursi utama yang sedang berbicara memberikan pengarahan. Matanya mengeluarkan sinar kekaguman yang tidak bisa ditutupi, memuja, mendamba, dan juga terpancar rasa cinta yang sulit dilukiskan.
Di saat yang sama, dia juga membuat catatan dengan serius dan sangat fokus.
Seolah-olah di matanya, seluruh dunia hanya tersisa Dongfang Yu seorang.
Hai Xiaotang melihat ekspresinya yang begitu serius menjadi sangat kagum kepadanya. Beberapa hari yang lalu dia baru saja terluka, tetapi sekarang sudah kembali bekerja.
Benar-benar berdedikasi.
Pantas saja di kehidupan yang lalu Dongfang Yu bisa menyukainya.
Dia tidak hanya cantik, istimewa, berdedikasi tinggi, tetapi juga sangat memujanya. Benar-benar seorang kekasih yang sempurna.
Kalau di kehidupan yang lalu Hai Xiaotang kalah darinya, memang sudah semestinya kan?
Untung saja di kehidupan ini Hai Xiaotang sudah tidak lagi mengejar Dongfang Yu, kalau masih saja seperti itu, pasti dia akan kalah lagi dengan mengenaskan.
Hanya dengan memikirkan bahwa dirinya sendiri begitu gagal, hatinya merasa sedikit tidak nyaman.
Hai Xiaotang mengalihkan pandangannya lagi ke Dongfang Yu.
Wajahnya dari samping benar-benar tampan, setiap bagian tubuhnya memancarkan pesona yang tidak ada habisnya. Sebagai direktur sebuah kerajaan bisnis raksasa, dia sungguh terhormat bagaikan seorang kaisar, sungguh agung!
Sampai sekarang pun Hai Xiaotang masih melihat Dongfang Yu sebagai manusia yang benar-benar sempurna dan luar biasa.
Yang tidak sama adalah… dia sudah tidak mencintainya lagi.
Sesempurna apapun dia, Hai Xiaotang tidak ingin mendekatinya lagi, tidak ingin mendapatkannya lagi.
Sebaliknya, dia malah harus menjauh darinya, jauh-jauh darinya selamanya!
Mata Hai Xiaotang berkilat dingin dan dia berbalik hendak pergi. Saat membalikkan badannya, tiba-tiba dia menabrak seorang sekretaris yang sedang membawa secangkir kopi panas untuknya, kopi yang mendidih itu pun tumpah ke badan Hai Xiaotang.
"Ahh…" Hai Xiaotang berseru terkejut terkena panas. Tanpa sadar tangannya melepaskan pegangannya pada kantong berisi bekal makanan, bekal itu pun jatuh dan tumpah berceceran di lantai.
Sekretaris itu semakin terkejut, "Nyonya, maaf maaf, saya tidak sengaja, maaf!"
Dia cepat-cepat memberikan sapu tangan kepada Hai Xiaotang untuk membersihkan badannya.
Rok putih Hai Xiaotang menjadi kotor, sebagian besar lengannya menjadi kemerahan karena terkena tumpahan kopi panas.
Sekretaris itu kaget sampai hampir menangis, "Nyonya, bagaimana, anda terluka, aku akan segera memanggil dokter!"
"Tidak usah…" Hai Xiaotang menahannya, "Aku tidak apa-apa."
Hanya sedikit luka bakar saja, sama sekali tidak parah.
"Apa yang terjadi?" Tiba-tiba terdengar suara rendah Dongfang Yu.
Mendengar suara ribut, dia pun telah keluar dari ruang rapat.
Melihatnya, wajah sekretaris itu semakin pucat, "Direktur, aku yang salah, aku tidak hati-hati sehingga menumpahkan kopi ke badan Nyonya, maaf, semuanya salahku!"
Hai Xiaotang berkata datar, "Aku tidak apa-apa."
Dengan sekali pandang Dongfang Yu melihat sebagian besar dari lengan Hai Xiaotang yang berwarna seputih salju sekarang tampak merah terbakar.
Dia maju selangkah dengan langkah besar, lalu menarik lengan Hai Xiaotang, pandangannya tidak senang, "Terbakar?!"
Hai Xiaotang menggeleng, "Tidak, luka kecil begini tidak mengganggu."
Dongfang Yu agak terkejut, matanya memandang dengan bingung. Reaksi Hai Xiaotang sedikit di luar dugaannya.
Kalau dulu, Hai Xiaotang pasti akan marah besar dan melampiaskannya.
Tetapi sekarang dia begitu acuh tak acuh.
"Pergi beli obat luka bakar, beli juga sebuah rok." Dia memerintah sekretaris, lalu menarik Hai Xiaotang ke kamar kecil.
Hai Xiaotang mengikutinya dengan terkejut, tidak tahu apa yang akan dilakukannya.
Lin Xin'er yang ikut keluar dari ruang rapat segera menahan sekretaris itu, "Luka nyonya lebih penting, kamu pergilah membeli obat luka bakar, aku akan membantumu membeli rok, kalau tidak waktunya tidak akan sempat."
Sekretaris itu mengangguk penuh terima kasih, "Baik, aku segera pergi, terima kasih ya!"
"Tidak apa-apa." Lin Xin'er tersenyum, lalu mereka bersama-sama naik lift.