"Ayah... Ibu..., maaf tadi lama," kataku saat telah sampai di air mancur.
"Kamu kemana aja? Lama banget, ini udah mau jam tiga sore. Kakak kamu udah nungguin lama disana. Ayo cepetan kita langsung ke toko piano," kata ibuku.
"Tadi Melati abis dari toko boneka Bu. Disana banyak banget bonekanya, makanya lama milihnya. Sini Bu bekalnya, biar Melati aja yang bawain," ucapku.
"Boneka? Boneka apa lagi? Bukannya kamu udah punya banyak di rumah?" tanya ibuku lagi.
"Hehehe, boneka beruang warna biru muda Bu. Soalnya bonekanya bagus banget Bu dan aku juga belum punya boneka warna biru muda," jawabku sambil cengengesan.
Ayahku hanya tersenyum kecil melihat kebiasaan putrinya yang tidak pernah berubah. "Yasudah, yuk kita langsung ke tempat kakakmu," kata ayahku.
***
Sesampainya kami di toko piano, kami langsung masuk dan menemui kakakku yang berada di depan salah satu piano kayu berwarna cokelat tua dengan ukiran motif tanaman yang membuat piano itu terlihat seperti barang antik namun tetap terawat dengan baik.
"Mas Andi, kok milih piano yang ini?" tanyaku heran.
"Soalnya piano ini beda dari yang lain. Ya... kamu bisa lihat sendiri bedanya apa," jawab Mas Andi.
"Iya iya udah kelihatan kok," jawabku asal. Sepertinya Mas Andi malas menjelaskan padaku. Daripada aku merusak moodnya, lebih baik aku mengiyakan saja.
Saat aku pertama kali melihat piano itu, aku merasa seperti ada sesuatu yang aneh dengan piano itu. Berkali-kali aku perhatikan piano itu, tetapi aku masih tetap tidak mengerti asal dari perasaan aneh itu dan malah membuat diriku semakin penasaran. Akhirnya aku pergi dari piano itu menuju orang tuaku yang sedang bernegosiasi. "Daripada aku memikirkan hal yang tidak jelas, lebih baik aku bermain dengan boneka baruku," pikirku.
Setelah bernegosiasi dan mendapatkan harga yang pas, orang tuaku membayar piano itu dan memberikan alamat rumah kami untuk proses pengiriman piano.
Kemudian, kami menikmati sisa waktu liburan pada hari ini di taman kota sambil menikmati bekal yang sudah ibu buatkan tadi pagi. Lalu pada pukul lima sore, kami kembali ke rumah untuk beristirahat.
***