webnovel

Episode 08

Setelah beberapa lama menghabiskan waktunya di kamar mandi,tak terasa perutnya mulai berbunyi,mengisyaratkan Dy untuk segera memakan sesuatu.

Dengan langkah yg sangat hati" Somi bergegas menuju kulkas,mengecheck apakah ada sesuatu yg bisa di makan,.

Dan tanpa sadar suara seseorang kembali membuatnya kaget.

"Kau sedang mencari apa."?! Tanya pria yg sudah berdiri tepat di belakangnya,

dengan tatapan kesal Somi mentapnya..

"Bisakah kau muncul dengan sedikit suara ketika berjalan,,kau terlihat seperti melayang tanpa suara langkah sedikit pun." Ucap Somi kesal.

"Kau yg terlalu berisik,hingga kau tak mendengar orang berjalan"balas Kris datar .

"Aku sedang membereskan kulkas ini,,"sembari mencoba mengeluarkan buah"an di kulkas itu.

Dengan tatapan aneh,Kris mencoba menahan tawanya,dan segera berbalik.

"Aku sudah memesan makanan,"tidak ada yg bisa di masak di kulkas itu,aku tidak terbiasa memasak" ucap Kris sembari duduk di ruang tamu mengotak-atik pekerjaannya.

....Ting.....tongg...

Suara bell berbunyi,dengan tatapan Kris mengisyaratkan Somi untuk membuka pintunya,.

Somi bergegas melangkah membuka pintu,,sesosok wanita cantik,dengan tubuh tinggi dan rambut sebahu mengagetkannya.

"Kakak..."? Teriak wanita itu dari luar pintu,sembari mendorong Somi minggir.

"Kak,,tadi Jemz bilang kakak sedang tidak di kantor,jadi aku kesini,aku ingin mengembalikan ini,sembari menyodorkan Paperbag di tanganya."

"Tolong bawa ini menjauh" ucap Kris pada Somi,yg masih mematung.

"Baik" ucap Somi ,mengambil Paperbag itu menjauh.

"Kak,siapa wanita ini,bukankan kau tidak menyukai org lain berada di satu ruangan bersama mu.?" Tanya Rose sembari menatap Somi dengan tatapan yg tidak bersahabat.

Somi,langsung bergegas menuju pintu,

"Saya akan tunggu di luar ,"!.ucap Somi yg bergegas menutup pintu,

Tak lama Jemz datang menghampiri Somi,sambil membawa 2 kotak besar bungkusan,yg Somi penasaran isinya.

"Kenapa menunggu di luar nona Somi"? Tanya Jemz .

"Kekasih bos mu baru saja datang,sepertinya tidak baik kalo aku di dalam" jawab Somi menjelaskan.

"Itu bukan kekasihnya,itu nona Rose,adik tirinya,mari masuk."!

Baru Somi hendak masuk,tiba" Rose keluar tergesa-gesa sambil menangis.

Somi heran menatap punggung wanita cantik itu yg berlalu menghilang.

"Ini tuan makanya," ucap Jemz sembari meletakkan 2 bungkusan di meja.

Dengan masih menatap lapetopnya Kriss hanya mengayunkan jarinya,mengisyaratkan pergi pada Jemz.

"Baik Bos,saya pamit dulu" Jemz berbalik dan bergegas pergi.

Somi masih mematung,menatap pria itu,,seolah-olah pria itu tidak memperhatikan sekelilingnya dan masih saja sibuk dengan laptopnya.Hingga suara pria itu membuyarkan lamunan Somi.

"Kenapa diam saja,kau tidak mau makan."?!

"Siapkan makanya,aku mau makan" ucap Kris sembari menutup laptopnya dan bergegas berjalan menuju kamar.

Setelah Somi mempersiapkan makanan yg di bawa oleh Jemz tadi,Somi masih tertegun dengan isi dari bungkusan itu,itu seperti masakan rumahan yg sangat lengkap,membuatnya heran.

Kris berjalan dan duduk di bangku pertama ruang makan itu,tak ada percakapan hanya suara sendok dan garpu yg bersahutan.

Dengan lahap Somi makan,karna perut yg sedari tadi sudah sangat lapar.

Tanpa menghiraukan Kris yg sudah kenyang hanya dengan 4 suapan yg membuat Somi bingung dengan ukuran lambung pria itu.

"Kau sudah selesai"?! Tanya Somi.

Yg di jawab hanya dengan Tatapan oleh Kris.

"Segera bereskan kalo sudah selesai,aku tidak ingin ada aroma makanan di rumah ini" ucap Kris sembari berjalan menjauh dari ruang makan.

"Dasar cowo menyebalkan,kenapa membeli begitu banyak makanan ,kalo hanya makan 4 sendok" ucap Somi kesal.

Dengan tak menghiraukan perkataan Kris,Somi memasukkan sisa makanan yg belum di sentuh kedalam lemari pendingin.

"Kau belum pernah kelaparan,makanya sangat suka membuang makanan"ucap Somi sembari membereskan meja makan.

Beberapa jam di habiskan Somi menonton sesuatu di ruang tamu,,

Sambil berbalas pesan dengan Charlotte.

_Charlotte_

Bagaimana,apa kau baik" saja ?

Tanya Charlotte penasaran.

_Somi_

Aku baik" saja ,baru berapa jam,kau sudah menanyakan ini lebih dari 5 kali.

Balas Somi,,di sela-sela Chatingan Somi mendengar suara Kriss mengatakan sesuatu.

"Kalo kau tidak menonton,matikan Tvnya,aku tidak terbiasa dengan suara berisik." Ucap Kris.

"Baik".jawab Somi,yg langsung mematikan televisi tanpa melihat asal suara dan masih asik dengan handphonenya.

Kris yg masih berdiri menatap Somi ,tumben wanita ini tidak bawel,pikir Kris,yg masih kesal karna Somi mengabaikannya dan masih asik dengan handphonenya.

"Matikan lampu ruang tamunya,listrik akhir" ini sangat mahal" ucap Kris yg langsung masuk ke kamarnya.

"Baik" tanpa menatap Kris Somi langsung mematikan lampu ruang Tv itu,dan kembali berkutat dengan handphonenya.

Dari sela" pintu kamar Kris,Kris mencoba mengintip keluar ,memastikan apakah Somi masih disana,.Dengan bersusah payah Kris menatap di kegelapan mencoba mencari sosok Somi,yg tadi masih duduk di ruang TV.

Suara wanita mengagetkan Kris ,yg sedari tadi mencoba mengintip di sela" pintu kamarnya.

"Ada apa.."? Tanya Somi dari luar pintu kamar Kris.

"Ah..aku hanya memastikan lampunya sudah benar" mati atau belum" ucap Kris bergegas menutup pintu.

"Aneh.." jawab Somi ,sembari berjalan memasuki kamarnya.

Tak lama pesan teks tiba" masuk.

Makhluk Halus

_Sebelum jam 9,segera ke kamar ku,_

Sesuai perjanjian.

"Bahkan menulis pesan pun Dy sekaku ini" ucap Somi kesal.

Tepan di jam 09.00 malam Somi mengetuk pintu kamar,dan di jawab pelan oleh Kriss hampir tidak terdengar.

Somi melangkah pelan ,dan tepat di sebelah tempat tidur besar itu Kris membaringkan tubuhnya,,seolah-olah sudah tertidur cukup lama.

Dengan sangat hati" Somi merebahkan tubuhnya tepat berjarak 1 meter dari Kris .

Ntah apa yg dipikirkan Somi hingga jam 11 malam pun Dy tidak bisa tidur.

Hingga suara sesak nafas seseorang membangunkannya,sontak Somi mencari asal suara itu,hingga matanya tertuju pada pria yg tepat di sebelahnya,jantungnya terasa berhenti menatap pria itu seperti sesak nafas dengan peluh membasahi sekujur tubuhnya.

Seketika Somi teringat saat terakhir kali Dy menemani pria ini tertidur.Dy juga mengalami mimpi buruk seperti ini.

Sontak Somi langsung membuka piama pria itu yg sudah basah karna peluh dan mencoba memeluk dan menenangkanya.Ntah sampai berapa jam pria itu berhenti bermimpi buruk,membuat Somi tertidur karna kelelahan.

Sebelum tertidur Somi menyibak rambut pria itu,dan menatapnya,

"Apa kau memiliki trauma .,?" Sampai kau harus selalu bermimpi buruk" .?ucap Somi sembari mengelus rambut pria itu..