webnovel

Blade ArchMage(Bahasa Indonesia)

Ibu dari Bangsawan terkenal dan Ayah adalah Penyihir terhebat dan terkenal karena penyerangnya dulu melawan Ras Iblis. Harry anak yang selalu bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk keluarganya namun keluarga tidak peduli dengan hasilnya karena Harry hanya bisa menguasai sihir Angin sekeras apapun dia belajar sihir cuman sihir Angin yang dia bisa. Muak dengan perlakuan Ayahnya kepadanya hingga sampai dipermalukan oleh Ayahnya di depan ramai. Cacian, makian, hinaan dari orang-orang di tambah hal yang Ayahnya lakukan kepadanya. Harry kabur dari rumah dan mulai berpetualang dan menempuh hidup baru. Kisah Penyihir Angin pengguna Dagger dan Pedang.

Riz_Official · Fantasi
Peringkat tidak cukup
5 Chs

PERSIAPAN

Setelah beberapa hari berlatih pedang dengan Lina. Sorenya mereka Harry yang sedang berduel pedang dengan Lina.

Harry mengayunkan pedangnya ke arah Lina kesamping dan Lina berhasil menahannya. Keduanya sudah sangat lelah, Lina mengeluarkan teknik andalannya sebuah serangan yang sangat cepat.

Harry menyadari itu dan dia melompat mundur kebelakang dan memasukan pedangnya ke dalam sarung, Harry membuat ancang-ancang dengan memanfaatkan sihir anginnya untuk mengetahui arah pedang Lina.

Lina menyerang sangat cepat menyerang dari depan, Harry mengambil ancang-ancang dan merasakan arah tebasan pedang dengan sihir anginnya. Lina menyerang dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tiba-tiba ada di belakangnya Harry.

Harry menarik pedang yang sangat cepat dan menangkisnya yang membuat pedangnya Lina terlepas dari tangannya dan terpental ke tanah.

"Sudah untuk hari ini aku akan berangkat dulu!"

Harry mengambil pedang Lina yang terpental ke tanah akibat tangkisannya.

"Tuan muda sudah sangat hebat, bahkan sayapun tida sudah bukan tandingannya tuan muda!"

Lina menundukkan kepalanya dan mengambil pedangnya di tangan Harry.

"Tidak-tidak, ini semua adalah hasil dari latihan dengan Lina aku sangat senang bisa berlatih tiap hari dengan Lina."

"Ouhh ya Lina, ingat jangan lupa untuk datang ke Akademi untuk mendukungku!"

"Maaf tuan mudah bukannya tidak mau datang tapi...."

"Baiklah tidak apa-apa, karena kamu tidak datang akan ku persembahkan hadiah kemenangan untukmu Lina."

Lina tersenyum

"Walaupun aku tidak datang aku akan selalu mendukungmu tuan muda"

Harry tersenyum dan bergegas untuk ke Akademi.

==========

Di Akademi, Harry yang baru sampai langsung di sapa oleh Kyra.

"Pagi Harry!"

"Ahh, pagi Kyra!"

Kyra menggandeng tangan Harry dan mengajaknya masuk ke kelas.

"Ayo kita ke kelas Harry!"

Mereka yang berjalan berduaan sambil menggandeng tangan membuat tatapan laki-laki lain iri.

"Bagaimana bisa, sampah yang hanya bisa sihir angin bisa berduaan dengan wanita cantik dan berbakat!"

Kyra mendengar apa yang dia katakan, Harry menahannya supaya Kyra tidak berbuat hal yang tidak di perlukan.

"Kenapa kau menahannya mereka selalu menghinamu mereka tidak tau apa yang telah kau lalui!"

Harry menggosok kepala Kyra.

"Sudahlah jangan di pikiran ayo masuk!" (senyum).

Harry dan Kyra masuk ke kelasnya tanpa mempedulikan perkataan orang lain dan berjalan dengan santai.

==========

Di kelas.

Bu Sensei masuk, dia adalah yang memberikan izin supaya Kyra bisa tinggal di kamarnya dan juga guru yang paling perhatian kepada Harry. Namanya adalah "Frey."

"Hari ini Ibu akan membahas Pertandingan Akademi Besok!"

Bu Sensei menjelaskan pertandingan kepada murid kelas. Pertandingan akan di bagi dua Sihir dan Pedang.

Murid bebas memilih Kompetisi yang mereka pilih, mereka juga bisa mengikuti keduanya.

==========

Kelas telah berakhir mereka keluar setelah mendengar semua penjelasan dari Sensei Kyra memutuskan untuk mengikuti Sihir.

"Harry apa kau ikuti!"

"Mungkin aku akan mengikuti keduanya!"

"Baiklah semoga berhasil." (senyum).

"Hmmmmm..."

"Harry, aku akan ke kamar aku meninggalkan sesuatu!"

"Baiklah!"

Kyra pergi ke kamar dan Harry berjalan menuju taman, Harry duduk sembari melihat pemandangan bunga.

Lalu datanglah Lucas dengan dua kawannya.

"Hey, apa kau lupa apa yang kau bicarakan kemaren?"

"Ya, aku tidak lupa!"

Lucas datang dan meludah di depannya dengan wajah sombong.

"Kau sudah sok hebat di depan calon tunangan ku, akan kubuat kau cacat di pertandingan nanti."

"Hmmmmm...."

Mereka bertiga pergi meninggalkan Harry.

Salah satu bawahannya Lucas.

"Hey Boss, apa kau sudah menyiapkan rencana untuknya!"

"Tenang saja apa yang bisa dilakukan sampah itu."

==========

Pemandangan yang damai dengan dengan banyak bunga membuat taman membuat Harry betah berlama-lama di taman.

Ketika sedang duduk santai Kyra datang dari belakang Harry dan ingin mengejutkannya, Harry sudah menyadari bahwa Kyra datang dari belakang.

"Apa yang kau lakukan!"

Kyra yang ingin mengejutkannya ketahuan oleh Harry.

"Ahhh Harry, kau sangat tidak asik!"

"Sudahlah ayo duduk."

Kyra mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.

"Ini hadiah untukmu Harry!"

Sebuah gelang hitam dari kayu dengan ukuran yang kecil yang di sambungkan dengan tali kecil."

"Sini tanganmu!"

Harry menjulurkan tangannya dan Kyra memasang gelangnya pada Harry.

"Wahhhhh, ini sangat cocok untukmu Harry."

"Ya, tapi kenapa kau memberikan ini padaku?"

"Ini hadiah untukmu Harry, ini juga bisa melindungi mu kalau ada yang mengancam nyawamu ketika dalam bahaya."

"Kalau begitu bukankah ini berharga untukmu kenapa kau malah memberikan untukku!"

"Ini bukanlah apa-apa dari apa yang telah kau lakukan untukku Harry."

"Baiklah aku akan menerimanya." (senyum).

"hmmmmm..."

Kyra pergi sambil memalingkan wajahnya kepada Harry.

"Harry, berjuanglah!" (senyum).

"Mhhhhh....." (senyum).

==========

Harry pulang ke rumah dan makan malam seperti biasa sunyi, hening dan tidak ada bicara sekalipun padahal besok adalah hari dia akan mengikuti Kompetisi.

Setelah makan Harry berdiri dan langsung menuju ke kamar. Ibunya berdiri.

"Harry kamu beristirahatlah ingat besok akan mengikuti kompetisi."

"Baik Bu!"

Harry menuju ke kamarnya dia sedikit merasa senang karena ibunya menyuruhnya istirahat untuk besok, walaupun itu hanya menyuruhnya istirahat tapi itu memberikan sedikit semangat untuk Harry karena ibunya tidak pernah bersamanya.

==========

Sementara itu di meja makan.

"Apa yang kamu harapkan dari dia?"

"Dia juga anakmu sebaiknya kamu mendukungnya."

"Untuk apa mengharapkan darinya dia bahkan tidak bisa menguasai sihir dasar Api bahkan Fire Ball yang mudah dia tidak bisa."

Ayahnya meninggalkan Ibunya di meja makan dan langsung menuju ke kamarnya.

==========

"Tuan muda maaf aku tidak bisa hadir mendukungmu besok."

Lina berdiri di depan pintu di dalam kamarnya.

"Tidak apa-apa aku mengerti."

Lina memiliki tugas besok dan harus pergi mengantarkan barang ke suatu tempat, Harry tidak bisa melarangnya karena itu adalah tugas yang harus dia lakukan.

"Baiklah saya keluar tuan muda!"

Lina pun berpikir untuk memberikan Hadiah untuk tuan muda setelah dia pulang dari tugasnya.

Keesokan harinya.