Aroma rumah sakit menari-nari di dalam lubang hidungnya. Suasana yang khas terlihat oleh sepasang lensa matanya yang menatap teduh meratapi kesedihan di dalam hatinya sekarang.
Genta memang bukan keluarga untuk dirinya, dia hanya anak dari teman lama dan sahabat dekat yang dititipkan atas ambisi dari anak itu sendiri. Namun, gagal dalam memenuhi janjinya adalah alasan Dia meneteskan air matanya sekarang. Meskipun bukan isak tangis yang terdengar, hanya keluh kesah yang ada di dalam diri. Sesekali dia menghela nafasnya panjang, penuh dengan penyesalan dan kekesalan di dalam hati.
"Sepertinya Rumi memberi kode pada kita untuk datang kembali setelah membawa bukti yang kuat," ucap seseorang. Tiba-tiba saja duduk di sisi Darius. Dia menoleh dan menatap ke arah pria itu. Tentu saja perasaannya sedang kacau balau sekarang. Pandangan matanya terlihat kokoh dalam satu titik tetapi kosong tanpa makna. Dia hancur dalam segala galanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com