Ketika Bayusuta menoleh untuk melihat Palasara lagi, Palasara itu sudah menghilang. Bayusuta terkejut bukan main. Kursi yang didudukinya kejengkang ketika dia bangkit secara mendadak. Bunyi debam kursi membuat Soni berlari kembali hanya untuk menemukan Bayusuta yang sedang terperangah dan memaki-maki udara.
"Bajingan setan alas!"
Bayusuta menampar-nampar wajahnya sendiri untuk memastikan kejadian itu bukan mimpi. Dia sudah pernah melihat anjing jadi-jadian, perempuan ganas berpedang yang lalu memengggal kepala Won, kemudian Max yang setengah siluman, tapi kejadian Palasara menghilang dalam sekejab mata itu masih tetap mengerikan bagi kewarasannya.
"Bos! Kapten!" Soni tergopoh-gopoh lari dari dalam toilet. Dia mengeryit di samping Bayusuta, kebingungan apa yang menyebabkan Bayusuta ngos-ngosan dengan wajah pucat pasi.
"Apa? ada apa?"
"Dia ... dia tadi di sini.... " Bayusuta menunjukkan di mana Palasara duduk sebelumnya. Tepat di depannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com