Ternyata keseluruhan isi buku terakhir latihan minggu pertama hanyalah gambar. Elia menghela nafas lega.
"Karena hanya gambar, aku sudah selesai sekarang. Aku tak mengerti semuanya. Gambar-gambar yang aneh. Tapi, aku sudah melihatnya tiga kali dan merasa suatu saat akan kembali lagi padanya," kata Elia pada sampul buku. Dia membuat ulasan sendiri untuk mengakhiri setiap momen membaca. Kadang, ulasan itu disimpannya sendiri di dalam hati. Kadang diucapkannya dengan keras seperti ini meskipun tidak ada yang mendengar.
"Namanya juga unik. Ini tipe yang sulit untuk kulupakan," kata Elia kemudian meletakkan buku itu agak menyamping. Dia lalu fokus pada pintu yang tadi ditutup oleh Theria dan tak bisa dibukanya.
"Apa sekarang sudah bisa masuk ke Toko Sunshine lewat pintu itu?"
Elia bangkit, mendorong kursinya ke belakang dengan bagian belakang pahanya. Dia menelan ludah karena jantungnya dag dig dug.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com