Masuk ke dalam galeri seni karya Mera membuatnya merasakan beragam teror. Tempat itu bahkan tidak sedikitpun menunjukkan belas kasih. Hanya ada kekejaman yang uniknya membuat orang terpikat.
Kalau semua ini murni hanya sebagai karya seni maka ku akui dia jenius. Masalahnya adalah kejeniusannya mengarah kepada psikopat. Aku rasa ada yang tak beres dengan pola pikirnya, pikir Soni yang lalu tak mau melanjutkan tur karya seni Mera lagi. Dia memilih pintu keluar yang tersedia di dekatnya. Pintu keluar utama masih jauh, masih ada ruangan lain, tapi suasana hatinya benar-benar tak nyaman. Dia merasa sudah cukup melihat-lihat, dadanya terlalu sesak untuk ditahan lebih lama lagi. Dia membutuhkan udara segar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com