Elia menguap sekali lagi. Rasa kantuknya semakin menjadi. Karena sudah tak bisa menahan diri lagi, Elia pindah ke tempat tidurnya. Ketika melihat tempat tidurnya, dia tak menyangka bisa tidur di atas dipan kayu seperti itu. Dia tak berani bertanya kenapa dia ditempatkan di kamar yang seperti itu. Hati kecilnya menolak untuk bertanya seolah-olah dia hadir di Mansion Melianor sebagai tamu agung yang harus disediakan kamar mewah setiap saat. Dia menjadi tamu hanya untuk dua hari pertama, setelahnya dia sudah bukan tamu. Elia merasa khawatir pada keadaannya sendiri, sudah menyusahkan semua penghuni Mansion Melianor dan menambah kekhawatiran mereka. Baginya, selama ini mereka hidup nyaman tanpa mengkhawatirkan apapun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com