webnovel

Biarlah Aku Pergi

Penulis: Vigiani Nurike
Sejarah
Sedang berlangsung · 15.2K Dilihat
  • 32 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

"Maaf, aku tak bisa bersamamu, Chris. Kau adalah suami dari adikku, aku tak mau menyakiti perasaannya" ~ Natalie Mckent. "Persetan dengan semua itu! aku menikahi Lindsay agar aku bisa dekat denganmu! kau adalah alasan aku menjadi menantu keluarga Mckent, kau harus tahu itu, Natalie!" ~ Chris Raven. Pernikahan yang dilatarbelakangi dendam hanya akan membuat luka. Hal itulah yang kini dialami oleh, Natalie Mckent, anak sulung dari 2 bersaudara dari keluarga Mckent yang kaya raya di kota Chicago yang selama hampir 6 tahun memutuskan untuk hidup mandiri di New York city. Lebih tepatnya ia kabur dari keluarganya karena sebuah perjodohan oleh keluarganya. Namun Natalie harus kembali ke kota kelahirannya karena adiknya, Lindsay Mckent yang memiliki kelainan jantung sejak lahir akan menikah dengan seorang pengusaha kaya. Dan konflikpun dimulai setelah Natalie tahu sebuah kenyataan, ternyata calon suami adik nya adalah mantan kekasihnya dulu yang ia putuskan secara sepihak 6 tahun silam, Chris Raven. Dan Chris menikahi Lindsay Mckent karena ia ingin membalas sakit hatinya pada keluarga Mckent yang dulu menghinanya dan Natalie yang dulu mencampakannya begitu saja. Apakah masih ada cinta di hati Natalie dan Chris? Dan bagaimana perasaan sang adik, jika ia tahu kenyataan kalau sang suami menikahinya karena pembalasan dendam?

Chapter 1Aku dan Chicago

New York City.

"Apa yang kau pikirkan Nat? Sejak tadi kulihat kau banyak melamun," Pamela bertanya dengan wajah cemas.

"Ah, apa terlihat seperti itu?" aku tersentak beberapa saat, mengerjapkan mata mencoba untuk fokus.

"Ya, tentu saja! hanya orang bodoh yang tak bisa melihatnya," ejek Pamela dengan senyum datarnya.

"A-ku hanya merasa bimbang dengan keputusanku, Pamela. Apakah aku harus pulang dan kembali ke Chicago lagi?" Tanyaku bingung.

"Lakukan lah apa yang harus kau lakukan, Nat.

Apa kau ragu karena takut keluargamu akan menolakmu nanti? Aku rasa tidak mungkin itu terjadi, kau meninggalkan Chicago sudah 6 tahun pasti mereka begitu merindukanmu," sahut Pamela mencoba meyakinkanku.

"Kalau saja itu terjadi, tapi rasanya tidak mungkin," sahutku seraya tersenyum kecut.

Saat itu juga Pamela menatapku serius.

"Sekarang katakan padaku, apa yang membuatmu ingin pulang kesana lagi?" Tanyanya penasaran.

"Lindsay akan menikah, dan dia memintaku agar datang ke pernikahannya nanti," jawabku.

"What?? Benarkah itu? Itu sebuah berita baik, Nat! Lalu apa yang membuatmu ragu, hmm?" Pamela bertanya kembali tak mengerti.

"Entahlah..., aku hanya takut dengan satu hal yang sampai saat ini belum aku mengerti," jawabku lesu.

"Haiisss, aku yakin itu hanyalah keraguanmu saja. Sekarang dengarkan aku, jika kau tidak datang ke pernikahan adikmu, apa kau akan masih punya muka di depan seluruh keluargamu nanti? Aku bisa membayangkan betapa kecewanya Lindsay nanti di pernikahannya, apalagi dia sendiri yang memintamu untuk datang ke pernikahannya" Pamela mencoba menjelaskan.

Aku berpikir selama beberapa saat, mencoba menimbang dan mencerna apa yang dikatakan Pamela padaku.

"Kurasa kau benar, Pam kalau aku memang harus datang ke sana," jawabku yakin.

***

Chicago.

"Welcome back Chicago! Kota kelahiranku, dimana 18 tahun lamanya semua hal yang tak terlupakan terjadi dalam hidupku, sebelum 6 tahun silam aku meninggalkan kota ini."

Dengan penuh keyakinan dan langkah yang mantap aku melangkah menuju tempat yang memang menjadi tujuan utamaku.

Rumah besar milik keluarga Mckent. Yang sudah 6 tahun lamanya aku tinggalkan.

Kutatap lekat - lekat rumah bergaya eropa itu di depanku sekarang, tak ada yang berubah.

Semua masih tetap sama, halaman besar dengan taman yang membentang hijau terawat membuat rumah itu terlihat hidup.

Aku menghembuskan nafas panjang, mencoba mengumpulkan tenaga dan mentalku agar aku kuat menghadapi apa yang akan kutemui di rumah itu.

Kuketuk pintu rumah itu dengan nafas tertahan dan beberapa saat kemudian seseorang membuka pintu rumah.

Seperti tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat, wanita paruh baya itu tampak menatapku lekat - lekat dengan ekspresi wajah terkejut.

"Nona, Natalie??! Astaga ini benar nona Natalie?!" wanita paruh baya yang sangat kukenal itu berseru tak percaya.

Aku hanya mengangguk tersenyum memberikan jawaban.

"Ya, ini aku, Barbara," sahutku mantap.

"Kakak...??! Aku senang akhirnya kau bisa datang!" Lindsay berlari kecil menghampiriku.

Ia tampak cantik dengan balutan dress selutut warna merah mudanya, rambutnya yang pirang panjang diikat setengah kebelakang membuat penampilannya semakin manis.

Adikku Lindsay memang gadis yang manis sejak dulu, ia adalah putri kesayangan Mom dan Dad. Berbanding terbalik denganku yang selalu mandiri sejak kecil, karena kasih sayang Mom dan Dad memang sepenuhnya mereka curahkan untuk Lindsay selama ini.

Jarak usia kami hanya berbeda 3 tahun namun wajahnya yang baby face membuatnya jauh lebih muda dari usianya sekarang.

Kini ia memeluk tubuhku erat, harum bunga chamomile tercium begitu jelas di tubuhnya yang mungil.

"Bagaimana kabarmu, Lindsay?

Apakah kau bahagia?" Tanyaku membalas pelukannya.

"Tentu saja, kak. Aku sangat bahagia karena aku akan menikah dengan orang yang paling kucintai dan kau bisa hadir di pernikahanku nanti," jawabnya yakin, kini ia menatap lembut wajahku dan menyentuh kedua tanganku dengan penuh sayang.

"Aku harap Mom dan Dad juga senang kakak datang dan bisa kembali lagi berkumpul di rumah ini," ucapnya penuh harap.

Ucapan Lindsay mengingatkanku pada kenyataan kalau masih ada 2 orang di rumah ini yang belum kutemui. Mom dan Dad.

Aku tersenyum pahit dan berkata," aku tak mengharapkan mereka senang dengan kehadiranku, Lindsay. Aku disini karena kau yang meminta, hanya itu tujuanku kembali ke rumah ini," jawabku dingin.

"Kak, kenapa kau bicara begitu? Aku tak suka kau selalu pesimis dengan keadaan.

Mom dan Dad mencintaimu sama seperti mereka mencintaiku selama ini," sahut Lindsay meyakinkanku.

Sama sekali tak ada niatku untuk membantah ucapan Lindsay padaku, karena aku sudah terbiasa dengan semua penolakan dan ketidak adilan yang selama ini aku rasakan selama hidup di rumah ini.

Hanya senyuman tipis dengan wajah tegar berusaha kutampilkan di depan Lindsay sekarang.

"Kau pasti lelah kak, ayo kuantarkan kau ke kamarmu sekarang! Mom dan Dad sedang keluar berkunjung ke rumah uncle Grey untuk membicarakan tentang pernikahanku 2 hari lagi, aku rasa mereka akan pulang larut malam nanti," tutur Lindsay menjelaskan.

***

Tanpa terasa malam pun tiba, saat ini waktu menunjukkan pukul 8 lebih 5 menit.

Sejak kepulanganku tadi siang, selama itupun aku tetap di dalam kamar.

Ya, kamar milikku dulu saat aku masih tinggal di rumah ini. Tak ada yang berbeda, semua masih tetap sama hanya saja beberapa perabotan sudah tak ada di kamar ini.

Aku rasa memang mungkin mereka sengaja membuang atau memindahkannya.

Kepergianku yang mendadak 6 tahun yang lalu memang membuat gempar seluruh keluarga besar Mckent.

Itu karena aku menolak mentah - mentah pernikahanku saat itu yang sudah hampir di depan mata. Pernikahanku bersama dengan seorang pengusaha kaya dari Jerman, yang terpaut umur jauh lebih tua dariku.

Pernikahan hanya lah kedok, mereka hanya membuat pernikahan itu terlihat sakral padahal jauh di balik itu semua, bisnis di mata mereka semua yang haus akan materi dan kekuasaan.

Aku yang saat itu berumur 18 tahun dengan jiwaku yang bebas tentu saja menolak mentah - mentah pernikahan itu. Nekad pergi dari keluarga Mckent dengan hanya membawa nama. Hingga sekarang aku sampai di tempat ini kembali setelah sekian tahun, sungguh tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Lamunanku buyar saat kudengar suara ketukan di pintu luar kamar.

"Ya, masuk!" Perintahku.

Kulihat Lindsay masuk dengan senyuman manisnya padaku.

"Apa aku mengganggu istirahat kakak?" Tanyanya.

"Sama sekali tidak, ada apa?" Sahutku.

"Mom dan Dad sudah pulang kak, ayo aku antarkan kakak untuk menemui mereka" tuturnya berusaha membujukku.

Aku ragu beberapa saat, namun ekspresi Lindsay yang kini tampak memohon membuatku tak bisa menolak keinginannya sekarang dan lagipula sampai kapan aku akan menghindar dari mereka di dalam rumah ini?

"Baiklah, aku melakukannya semua demi kau, Lindsay," ucapku lirih.

"Terima kasih kak." Lindsay tersenyum puas.

Kemudian dengan langkah pasti Lindsay menuntunku berjalan menuju ruang keluarga yang ada di lantai bawah, cukup jauh dari kamarku yang ada di lantai kedua.

Dari atas tangga aku bisa melihat seorang pria dan wanita setengah baya duduk di sebuah sofa mahal dari kulit yang menjadi faforite mereka sejak dulu.

Nafasku sedikit tertahan dan bibirku terasa kering seketika saat melihat kedua sosok itu.

Sosok yang tak pernah kulihat lagi sejak 6 tahun yang lalu.

Seperti mengetahui kehadiranku, mereka berduapun memalingkan wajahnya padaku dan berdiri saat itu juga.

Dapat kulihat ekspresi wajah terkejut di wajah mereka masing - masing saat melihat kehadiranku saat ini.

"Natalie...?!" Panggil wanita yang kupanggil Mom itu tak percaya.

"Ba-gai-mana bisa..., Natalie...??" Tanya Mom masih tak percaya pada apa yang dilihatnya sekarang.

Sedangkan kulihat ekspresi wajah tegang dan marah dapat kulihat di wajah pria paruh baya di depanku sekarang.

"Kau-?! Kenapa kau ada disini, hah?!!

Gadis brengs*k! Gadis pengkhianat!!" serunya marah dengan tatapan berapi - api seakan ingin menelanku hidup - hidup saat ini.

"Mom! Dad! Berhentilah bersikap seperti itu di depan kakak!! Aku yang memintanya ada disini karena aku menginginkan kakak menjadi saksi di pernikahanku nanti!" Lindsay berseru membelaku.

Aku yang memang sudah siap dengan keadaan seperti ini hanya menatap mereka tanpa bereaksi apapun.

"Kalian tak perlu cemas, aku akan pergi dari rumah ini setelah Lindsay menikah" sahutku tenang.

"A-pa?? Bagaimana bisa kau bersikap seperti itu pada kami setelah kau pergi dan meninggalkan aib memalukan selama 6 tahun lebih lamanya, Natalie?!!" seru Mom tak terima.

"Lalu kalian minta aku harus bagaimana?

Aku tak pernah menuntut apa - apa selama dalam hidupku hingga sampai saat ini, jadi aku pun berhak untuk melakukan apa yang ingin kulakukan tanpa harus mendapatkan izin dari kalian" jawabku penuh percaya diri.

"Kau!!!"

"Dad!! Hentikan aku mohon!!" Lindsay berseru mencoba menghentikan Dad yang ingin menamparku.

Aku yang sudah biasa dengan keadaan seperti ini hanya diam dan tetap berusaha setenang mungkin di depan mereka sekarang.

"Aku mohon hentikan!!

Hargailah aku, aku akan menikah sebentar lagi jadi aku mohon untuk saat ini singkirkan ego kalian!

Natalie adalah kakakku, putri kandung kalian berdua dan dia berhak ada disini mendampingku hingga sampai saat pernikahan nanti!" Seru Lindsay dengan ekspresi wajah memohon dan kulihat kedua matanya mulai berkabut serasa menahan tangis.

"Lindsay, sayang.

Maafkan Mom dan Dad ya, maaf.

Kau jangan menangis lagi, Mom akan melakukan apapun selama itu membuatmu bahagia, nak." Bujuk Mom seraya memeluk tubuh mungil Lindsay yang kini tampak bergetar menahan emosi.

Aku yang saat itu berusaha menahan perasaan selama aku menginjakkan kaki dirumah ini, hanya bisa berjalan cepat masuk ke dalam kamar kembali.

Tanpa terasa bulir - bulir air mata menetes di pipiku kini. Susah payah aku menahannya tadi saat di depan mereka, hingga saat aku sampai di dalam kamar milikku seakan semua pondasi yang ku bangun kuat hancur begitu saja dalam bentuk tangisan yang tak berhenti seakan mewakili perasaan sakit hati yang aku rasakan sekarang.

***

Anda Mungkin Juga Menyukai

DISANTET MANTAN

safitri, gadis desa yang berparas cantik dan berpendidkan tinggi, hidupnya mulai di kepoin oleh tetangganya setelah dia lulus dari kuliah. mulai dari ditanyain 'kapan kawin?' sampai dengan di jodohkan. akhirnya, dia memilih menikah dengan seorang pemuda biasa yang telah berhasil menaklukan hatinya yang bernama nafi, pemuda itu baru pulang merantau dari malasyia. namun siapa sangka ujian pernikahan sangat cepat menghampiri mereka , mereka tidak dapat merasakan hangatnya bulan madu. safitri dinyatakan posistif hamil saat memasuki bulan kedua pernikahan, namun kehamilannya sangat lah janggal, dia tidak bisa menelan makanan sedikitpun, hidupnya bergantung pada air infus yang masuk ke urat nadinya. hari demi hari penyakitnya tambah aneh, tiba-tiba matanya tidak bisa melihat, bahkan kedua tangan dan lidahnya menyerupai ular kobra. akhirnya nafi, memilih mengobati safitri lewat dunia perdukunan, ternyata setiap dukun memiliki ritual yang berbeda-beda untuk mengobati pasiennya. ada dukun yang mengeluarkan banyak paku dalam kepala, mengeluarkan jarum dalam telur ayam, ada dukun yang membakar kemenyan dan membutuhkan ayam jantan berwarna hitam. semua syarat dipenuhi oleh nafi. namun safitri justru semakin lemah, dia bahkan sampai pingsan saat dimandikan dengan air kembang. “tolong jangan bunuh aku, aku harus tetap disini tidak boleh pulang”. Safitri menjawab dengan suara seperti nenek tua. “kenapa kamu harus disini, disini bukan tempat mu”. Yahman masih adu mulut dengan jin itu. “ kalau aku pulang, ayah ku akan menyiksaku. Aku akan dihukum, akan diikat dan tidak dikasih makan”. Hiks hiks hiks jin dalam badan safitri menangis memelas kepada yahman. penerawangan antara para dukun pun berbeda - beda, ada yang mengatakan kalau safitri disantet oleh tetangganya sendiri. dukun terakhir mengatakan kalau safitri di santet oleh mantannya sendiri. dukun yang manakah yang harus nafi percaya? apakah benar safitri disantet oleh mantannya? safitri tidak pernah bercerita pada nafi soal mantannya.

anfeili_hanafiah · Sejarah
Peringkat tidak cukup
32 Chs

DOSA BESAR ALMIRA

*VOLUME 1 : ALMIRA, ALVIN, REVAN Almira Zahara Gadis yang dibanggakan keluarganya , suatu ketika dia harus salah jalan karena kekhilafan melakukan hubungan terlarang dengan Alvin Pratama Handoko. Namun rupanya takdir tidak mengijinkan mereka menikah pada awalnya. Hingga Almira harus dijodohkan oleh kakaknya dengan laki-laki bernama Revano Adiwijaya. Revan sangat mencintai Almira hingga pada malam pertama Revan mengetahui kalau Almira sudah tidak lagi suci. Revan yang merasa dibohongi menjadi sangat membenci Almira. Dia ibarat mendapat barang second. "Almira udah g virgin lagi ternyata Der, " Deril kaget sampai terbatuk batuk menatap Revan. "Serius lo Van?" "Iya gue serius, tahu gitu gue g jadi nikah aja sama tu cewek. Gila aja kali gue dapat barang second." Hidup Almira sangat menderita karena diabaikan oleh suaminya sendiri. Suatu hari takdir mempertemukan kembali Almira dan Alvin. "Buah manggis buah kedondong, cewek manis senyumin abang donk!" Pantun Alvin yang jenaka membuat Almira tak bisa menahan senyumnya. Alvin memang dari dulu selalu punya cara untuk membuat Almira tersenyum. Apakah yang terjadi dalam rumah Almira dan Revan? Apakah takdir akan mempersatukan Almira dan Alvin? Ataukah Almira tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Revan? Ikuti kisahnya di DBA VOL.1 Di Novel ini kita akan belajar tentang Islam yang begitu indah. Tidak hanya percintaan tetapi tentang parenting, hubungan suami istri, hubungan antar keluarga, dan juga dengan orang-orang di sekitar kita. VOLUME 2 potret anak muda yang berprestasi dan memilih menikah muda dari pada pacaran. Gadis manis dengan rambut panjang sebahu itu meringkuk didalam selimut dengan kondisi yang memprihatinkan dan menangis sesenggukan. sang pemuda yang merupakan rivalnya di sekolah duduk di tepi ranjang membelakanginya. Pemuda yang bertelanjang dada namun masih mengenakan celana abu-abunya itu mendekatinya dan memperlihatkan foto yang ada diponselnya. gadis itu mendongak dan tak percaya dengan yang dia lihat diponsel itu. "gimana lo mau kan mengundurkan diri jadi ketua OSIS?kalo ga mau foto ini bakal nyebar ke seluruh siswa disekolah..lo siap kehilangan reputasi lo?" "Brengsek kamu Ka". VOLUME 3 (ARSYILA,ERNEST, MARVEL) Terkadang pendapat orangtua tidak selamanya benar. Disini kita belajar untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dalam keluarga. Syila dijodohkan dengan Marvel namun hatinya hanya untuk Ernest. Yang usianya 10th lebih tua darinya. Kedua orangtuanya menentang hubungan Syila dan Ernest. Karena laki-laki itu terlihat urakan, dengan tato di lengan yang semakin menambah garang. Orangtua mana yang mau melepas anak gadisnya untuk laki-laki seperti itu? Tapi kalau ternyata yang dipikirkan orangtua itu salah bagaimana? VOLUME 4 DOSA BESAR ALMIRA VOL.4 Bisa dibaca langsung ke Vol.4 ya. Azzam seorang laki-laki yang pernah melakukan kesalahan pada seorang gadis, tidak memiliki keberanian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bahkan dia melarikan diri ke negeri orang dan meninggalkan gadis itu. . . Sellia, gadis yang dinodai oleh Azzam, memilih menyendiri di panti asuhan dalam keadaan hamil. Dia tidak berharap lagi dengan Azzam. Seseorang yang telah melukainya. . . Tiga tahun kemudian, semua berubah. Azzam yang sudah terbiasa hidup bebas di luar negeri pulang ke tanah air dengan membawa tunangannya. . . Hingga suatu hari, Azzam menjadi dosen tamu di universitas tempat Sellia menimba ilmu. Tapi Azzam tidak mengenali gadis itu lagi karena kini Sellia telah berhijrah dan bercadar. . . Akankah Sellia membuka jati dirinya pada Azzam? sedangkan dia akan dita'aruf oleh Rafka. Anak dari sahabat Ayahnya. . . Akankah Azzam memilih tunangannya atau gadis bercadar yang mencuri perhatiannya di kampus tempat dia bekerja? . . Nantikan kisah mereka di Dosa Besar Almira Volume 4. (Dosa Besar Azzam)

ANESHA_BEE · Sejarah
4.9
401 Chs

Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

Di malam hari- "Batalkan pertunanganmu dengan kakak tiriku dan nikahi aku," ucap Senja dengan berani. Xiao Tianyao melihat gadis kecil di depannya dengan tawa di matanya. "Tapi, kenapa aku harus menikahimu?" Senja kemudian memiringkan kepalanya ke sisi lain sambil menyeringai dengan genit. "Karena aku pintar dan cantik. Dan yang lebih penting lagi, aku tahu bagaimana caranya untuk menemukan Gong Xu." "Kenapa kamu pikir aku peduli pada pria bernama Gong Xu ini?" dia bertanya dengan suara yang dingin. "Tentu saja kamu peduli! Dia adalah orang yang membunuh isterimu." Xiao Tianyao melotot ke arah Senja dengan tatapannya yang tajam. Bibirnya yang tipis terkatup rapat sebelum akhirnya dia berbicara dengan suara yang rendah dan serak. "Apakah kamu sedang mengancamku?" "Aku tidak akan berani!" Senja berpura- pura ketakutan dan melanjutkan. "Kita akan menyebut hubungan ini dengan 'hubungan yang bermanfaat'." *** Dia adalah seorang yang licik dan pencuri profesional yang sombong dari era modern. Bersama dengan ketiga saudara laki- lakinya, dia mencuri apapun sesuai perintah. Namun, Senja di kirim kembali ke zaman kuno oleh seorang wanita tua untuk menemukan seseorang bernama Yun. Hanya dengan menemukan Yun, Senja dapat kembali ke era asalnya. Tapi, ketika dia sampai disana, tentara- tentara dari kerajaan mengatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari sebuah Klan mata- mata terpandang yang telah diculik bertahun- tahun lalu. 'Bagaimana mungkin??' Senja sangat yakin kalau dia tidak menempati raga milik orang lain, jadi bagaimana dia bisa menjadi seorang gadis terpandang yang pintar dengan sopan santun yang luar biasa dan memiliki aura seorang nobelis? yang mana gadis tersebut juga merupakan orang yang telah menyelamatkan satu kerajaan? 'Hmmm...' Pura- pura amnesia saja kalau begitu... hee... hee... Jadi, Senja akan berpura- pura kehilangan ingatan. Namun, dapatkah dia menjaga reputasi gadis nobelis itu? Sementara kepribadian mereka sangatlah jauh berbeda! Lalu ada juga kakek yang sangat protektif kepadanya yang tidak mengizinkan dia keluar sama sekali dari Manor dengan rasa takut kalau Senja akan diculik kembali. GRR...... lalu bagaimana Senja bisa mulai mencari pria bernama Yun ini kalau dia tidak bisa keluar!? Hanya ada satu cara! Senja harus menikahi Komandan militer atau lebih dikenal sebagai pangeran kedua, Xiao Tianyao! Aaarrggghhh!..... tapi, dia adalah tunangan dari kakak tirinya yang jahat!!! L.U.A.R B.I.A.S.A! Segalanya berjalan tidak sesuai rencana! *** Update setiap hari pkl. 16.00 wib *** Meet me on instagram: JIKAN_YO_TOMARE

jikanyotomare · Sejarah
4.8
360 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
WoW! Anda akan menjadi peninjau pertama jika meninggalkan ulasan sekarang

DUKUNG