webnovel

Introvert Wife and Hyper Husband

Penulis: Chesi_putri
Sejarah
Sedang berlangsung · 27.5K Dilihat
  • 10 Bab
    Konten
  • 5.0
    10 peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Seorang pria tampan dan tinggi memiliki kepribadian yang ramah dan mudah bergaul dan juga terkenal sangat Hyper aktif dalam melakukan segala kegiatannya dan memiliki banyak pengemar khususnya kaum hawa yang sangat menyukai wajah tampan dan sikap hangatnya . Pria Tampa ini bernama Bilal Abdullah (17 tahun). Seorang wanita cantik yang tidak suka tempat keramaian dan tidak menyukai mahluk tuhan berjenis laki-laki seculi bagian kelurganya karna suatu trauma yang pernah di alaminya membutkan nya semangkin tertutup, tidak memiliki banyak teman apalagi pengemar dan terkenal dengan sifat introvert dan pendiam. menyukai permainan catur. Waniata cantik ini bernama Asiah Putri (16 tahun) Tampa sengaja Bilal terpaksa harus duduk disampingnya seorang wanita yang terlihat sangat culun dan sangat pendiam, mereka akan melawan lomba O2SN tingkat SMA dan semua atlit olehraga memasuki mobil bis yang telah disediakan. Bagaimana kelanjutan mereka selanjutnya. Ayo ikut terus kisah mereka. Peringatan terdapat beberapa adegan 21+ mohon bijak dalam membaca.

tagar
3 tagar
Chapter 1Demam Panas Dan Obat

Asia merasa tubuhnya sangat tidak nyaman dan serba salah saat digerakkan selain rasanya begitu tubuhnya terasa dingin tapi panas bagian kening dan lehernya panas.

Asia tidak ingin bertemu dokter karena takut disuntik, Asia sebelumnya dengan nakalnya memang sengaja tidak menyembunyikan obat yang seharusnya dia makan di saku bajunya dan ketika Asia ketoile Asia dengan sangat pintar membuangnya.

"Mengapa tubuh mu begitu panas, apakah kau tadi sore benar-benar meminum obatnya?" tanya Bilal curiga.

Asia sebenarnya sedikit takut dengan tatapan tajam Bilal yang terlihat sangat mencurigainya tapi Asia berusaha sebaik mungkin untuk mengatakan telah minum obat karena Asia sangat takut pada tuan muda tampan ini jika sampai membentaknya lagi.

"Sudah." ucap Asia dengan pelan sambil mengeratkan selimut takut jika laki-laki yang ada dihadapannya ini mencurigainya.

"Baiklah untuk memastikannya aku akan meminta dokter untuk memeriksa keadaan mu.....," ucap Bilal yang membuat detak jantung Asia berdetak cepat karena takut jika sampai dokter datang pasti dia akan disuntik.

"Tidak aku hanya perlu istirahat, tolong jangan panggilkan dokter.....," ucap Asia yang saat ini memeluk erat tubuh besar Bilal mencegah Bilal yang sebelumnya ingin berbalik mengambil handphone untuk menghubungi dokter.

Karena memang pada saat minum obat sore ini Bilal tidak sempat mengawasi Asia karena sedang menelpon seseorang yang merupakan seorang klien bisnisnya yang meminta pergantian jadwal meeting yang dipindahkan kelainan hari.

"Ehemmm baiklah." ucap Bilal yang merasa begitu sangat senang dan menetralkan perasaannya dengan bersikap senormal mungkin saat gadis cantik yang sangat dicintainya ini tiba-tiba memeluknya.

"Saat ini aku merasa sangat dingin. Apakan aku boleh meminta sebuah pelukan dari mu...., jika aku ada dirumah ada Ayah atau ibu yang memelukku tapi saat di tempat ini aku.., maafkan aku?" ucap Asia yang saat ini kemudian baru menyadari mereka hanyalah orang asing yang baru saja bertemu beberapa kali dan Asia sudah sangat banyak merepotkan sang tuan muda tampan walaupun dingin ini.

"Aku tidak tidak akan membiarkan mu kedinginan, mengapa kau mudah sekali meminta maaf padahal kau tidak bersalah. Walaupun kau sedikit nakal yang ku yakin kau pasti belum meminum obat mu dengan benar tadi." ucap Bilal berbalik dengan lembut memeluk erat tubuh mungil Asia sebelum Asia berbalik untuk tidur memunggunginya.

"Ya Allah....., ini perasaan seperti apa yang saat ini ku rasakan. Rasanya begitu tidak asing dan nyaman....," batin Asia yang bahkan tidak bisa mengerti dengan perasaannya sendiri.

Asia merasa begitu nyaman saat laki-laki bertubuh besar ini dengan lembut memperlakukannya seperti ratu, selalu menuruti keinginan Asia yang kadang sedikit tidak masuk akal ingin cepat sembuh tapi sulit minum obat dan makanan saja sedikit.

Bilal selalu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan pada saat Asia memintanya pelukan seperti saat ini karena ini adalah momen emas yang sangat langkah bagi Bilal karena ini adalah keajaiban saat gadis cantik yang keras kepala ini meminta hal manis seperti sebuah pelukan pada Bilal.

"Kau harus tetap meminum ulang obat mu dihadapan ku, kebetulan pelayan telah datang membawa makanan mu...., kau akan makan dan minum obat jika tidak aku akan memanggil dokter untuk memberikan mu obat lewat suntikan saja." ucap Bilal yang tentu saja melakukan segala cara agar gadis cantik ini mau minum obat karena obat yang diresepkan oleh dokter beberapa waktu yang lalu sangatlah pahit membuat Asia malas untuk meminumnya.

"Kau mengencam ku....," ucap Asia dengan kesal Asia pikir dengan memeluk laki-laki menyebalkan ini Asia akan terbebas dari minum obat yang pahit itu nyatanya sama saja.

"Tidak aku hanya ingin kau cepat sembuh...," ucap Bilal dengan lebut mengusap puncak kepala Asia sedangkan Asia hanya menatapnya dengan tatapan malas.

"Aku menyuapi mu makan dan membantu mu minum obat." ucap Bilal yang tentu saja bukan bertanya memberikan sebuah pernyataan mutlak.

"Aku bisa....," ucap Asia yang ingin menolak tapi laki-laki bertubuh besar ini terlihat begitu bersemangat untuk menyuapinya dan mengawasinya.

"Buka mulut dan makan atau kau ingin ku suapi langsung tanpa mengunakan sendok?" ucap Bilal yang saat ini sambil menyeringai licik yang membuat Asia kesal sekaligus takut karena pria berbadan besar ibu tidak pernah bermain-main dengan ucapannya.

"Aaammmm..., pahit." batin Asia tapi tetap menelan makanannya dengan cepat karena tidak ingin rasa pahitnya semangkin lama.

"Pintar setidaknya dirimu sudah makan 3 sendok makan dengan baik dan sekarang minum obat." ucap Bilal yang tidak ingin memaksa Asia makan lagi setelah tiga sendok yang telah berhasil dimakan oleh Asia itu sudah cukup baik saat Asia tidak muntah karena makan yang dia berikan.

"Obatnya terlalu banyak dan besar-besar aku tidak bisa meminumnya langsung....," ucap Asia yang saat ini merasa ragu menelan 4 jenis obat yang berukuran cukup besar bagi Asia dan baunya saja begitu pahit.

"Kau ingin minum sekarang dengan caramu atau kau ingin aku membantumu dengan cara ku?" ucap Bilal saat ini menyeringai licik mengunakan cara andalannya untuk memaksa gadis cantik ini agar mau minum obat.

"Tidak. " ucap Asia dengan tegas lebih menyukai saat dirinya harus menelan obat pahit ini sendiri karena batuan licik dari laki-laki bertubuh besar ini membuat Asia merasa takut.

Bilal terkekeh geli ternyata Asia menjadi begitu penurut hanya dengan ancaman kecil darinya padahal Bilal hanya berlaku iseng tidak akan mungkin Bilal tega membuat gadis cantik yang begitu keras kepala ini semangkin membencinya.

"Gadis pintar. Kamu telah minum obat Dengan baik dan benar." ucap Bilal yang terdengar begitu bangga pada Asia yang berhasil menelan obat yang berdasarkan resep dokter itu sekaligus walaupun wajahnya Asia terlihat begitu tersiksa karena rasa pahit yang ditinggalkan oleh obat tadi yang menempel dilihatnya.

Bilal masih kaget sekaligus bangga Bilal pikir jika gadis cantik ini akan meminumnya satu persatu tapi ternyata Asia yang tidak ingin rasa pahitnya lama langsung menelan obatnya sekaligus tanpa pikir panjang lagi padahal Bilal begitu takut jika gadis cantik ini sampai tersedak karena hal itu sangat membahayakan.

"Kau sepertinya begitu sangat senang melihat aku tersiksa...., hiks...hiks...hiks..., rasa obatnya sangat pahit....," ucap Asia yang saat ini mengadu sambil menangis di bahu laki-laki yang telah berhasil membuat Asia minum obat 4 biji sekaligus yang tentu saja sesuai dengan resep dokter.

"Kau sangat menggemaskan, aku hanya ingin dirimu cepat sembuh. Lagi pula kau sangat aneh ingin cepat sembuh dan pulang tapi tidak mau minum obat atau kau jangan-jangan sengaja ingin tinggal disini karena takut rindu pada ku....," ucap Bilal yang saat ini terkekeh geli setelah beberapa saat tidak mendapat respon dari Asia Bilal merasa heran.

"Eeeeehh, eeeh...., eeeh... udah tidur aja. Pantesan anteng." ucap Bilal yang baru ingat disalah satu obat yang diminum Asia memang ada obat tidurnya.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Blood and Tears: Perebutan Immortality.

Terjadi pertengkaran besar antara Raja Arthur dengan Agatha, yang membuat istrinya itu pergi dari kerajaan Aqua, bersama dengan anak yang ada di dalam kandungannya. Tidak berselang lama ratusan ribu pasukan Shiners, mencoba menyerang Clan Aqua, dengan membabi buta seluruh penduduk di sana tanpa tersisa. Raja Arthur mencoba menghentikan penyerangan dengan segenap kekuatan yang ada. Namun, itu saja tidak bisa mengembalikan keadaan dan sebaliknya, Clan Shiners berhasil menduduki kerajaan Aqua secara keseluruhan. Raja Arthur dan beberapa Abdi setianya, berhasil melarikan diri menuju Bangsa Miracle, guna memulihkan kondisinya yang terluka parah, serta membangun kembali kekuatan. Sementara itu di Bumi, Alika Hester telah tumbuh menjadi remaja cantik, yang disukai oleh banyak pria. Usianya mulai menginjak delapan belas tahun, keberadaannya di Bumi, telah diketahui sejak lama oleh Bangsa Shiners, yang berasal dari planet Airraksa. Tempat yang berada jauh dari kawasan Bumi. Mereka berusaha membunuh Alika sejak usianya, menginjak tujuh belas tahun untuk mendapatkan Immortality, yang tertanam di tubuh Alika. Evander Fire adalah salah satu dari Clan Shiners, yang bertugas melenyapkan Alika. Namun, Blood berhasil menggagalkan setiap rencana tersebut. Blood adalah Ksatria yang dipercayakan Raja Arthur, untuk melindungi Alika serta Agatha dari kejaran Bangsa Shiners. Sebelum Immortality dikuasai Raja Orion, maka selama itu juga nyawa Alika akan terus dalam bahaya. Tepat di usia delapan belas tahun, Alika merasakan tubuhnya memiliki kekuatan besar yang, tidak dapat dirinya kendalikan. Immortality telah mencapai puncak kekuatannya, yang membuat Raja Orion dari Clan Shiners memerintahkan Evander untuk segera membunuh Alika, merebut Immortality dari keturunan Bangsa Aqua, seperti yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Perang antara Bangsa Aqua dan Shiners tidak lagi dapat terelakan. Alika tidak dapat mengendalikan kekuatan Immortality, kesempatan ini digunakan Raja Orion untuk merebut Immortality secara licik. Namun, usaha itu digagalkan oleh Evander yang tidak lain adalah orang kepercayaannya. Pada akhirnya, Evander pun terbunuh dan membuat Blood menjadi marah. Keduanya dikenal sebagai Zeus dan Venus, yang membuat Zeus (Blood) harus ikut terluka, saat merebut kembali Immortality dari tangan Raja Orion. Kemarahan Alika memuncak. Dia tidak bisa melihat lebih banyak lagi orang-orang yang dicintainya pergi. Kepedulian Alika yang besar berhasil mengaktifkan Immortality. Immortality telah memilih Alika sebagai Tuan-nya yang baru. Kekuatan yang dihasilkan sungguh luar biasa, sampai akhirnya Raja Orion terbunuh Bagaimana kisah selengkapnya?

Ariezs11 · Sejarah
Peringkat tidak cukup
315 Chs

Gadis Peternakan yang Beruntung

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?

Lan Shao · Sejarah
Peringkat tidak cukup
393 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru
MD_Ali_Hussen
MD_Ali_HussenLv2

DUKUNG