Mentari bersinar cukup terik siang ini, May sedang beristirahat sembari netranya mengamati tanaman-tanaman yang ada ditoko kecil miliknya. Pelangganya juga tak banyak, hanya beberapa orang saja, tapi May sudah sangat bersyukur. Setidaknya dari keuntungan ini, May tak harus meminta Galaksi untuk kebutuhan kucing kesayangannya.
"Kimnar, kamu lagi ngapain ya?" May mengusap-usap layar ponselnya, dimana ada foto Kimnar yang tengah bersantai ria dengan Sinnar.
May menghela napas, netranya kini fokus mengamati foto kucing yang telah tiada. "Sinnar, kalau kamu masih hidup, pasti kamu senang karena sebentar lagi kamu bakalan punya keponakan," lirihnya. Matanya sedikit berembun karena teringat kebersamaan yang dulu terjalin, kini hanya berupa kenangan memori dan foto-foto yang ia simpan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com