webnovel

Berawal dari Satu Malam

Hanya berawal dari satu malam. Terlalu singkat namun mengubah seluruh kehidupan dua orang yang dipenuhi ketidaktahuan. ONS? Benar. Lantas ketidaksengajaan, ketidaktahuan dan kesalahanlah yang terjadi. Bisakah mengalahkan takdir saat semuanya sudah terlambat? Rein, sang perempuan polos mau tak mau harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi 'korban.' Lalu Redis Sanjaya langsung meninggalkan Rein begitu saja setelah ia pun juga merasa tak sengaja. Redis yang dipaksa menikah mengorbankan Rein. Sedangkan banyak orang menyukai orang tersebut. Pernikahan berjalan buruk, Rein dan Redis tak cocok. Justru, Redis hanya tahu soal kerja dan kerja sampai Rein pikir orang itu tak normal. Lantas, bagaimana jika ibu Redis minta Rein mengubah anaknya? Rein dihadapkan dengan pilihan keluar namun tak boleh membawa anaknya. Lalu orang tersebut mau tak mau memilih pergi. Sepupu Redis yang bernama Radit menyukai Rein, oleh karena itu ia pun membantu Rein. Radit adalah orang yang membuat orang lain kesal. Ia adalah orang yang menjengkelkan. Bisakah Rein bahagia?

Raein23_Raein · perkotaan
Peringkat tidak cukup
214 Chs

187 7 November (B) Sayang, Baby?

Pujian itu tak pernah diharapkan oleh Rein!

Gak pernah!

Hah, Tuhan, Rein kayak orang terbodoh di dunia!

Pujian dari neraka!

Salah tingkah lagi, rasa-rasanya Rein ingin pukul Redis. Hal yang paling Rein ingin lakukan namun jarang kesampaian. Dunia memang kurang berpihak ke Rein. Atau yang lain, Rein pun kurang paham sih, ia hanya tahu menjalani. Gak kesampaian sebab Redis sudah kebaca gerak-gerik Rein. Anehnya memang menyebalkan.

Rein sangat terjebak. Nyebelin memang tuh orang. Oke, Rein diam. Mingkem jadi 'anak' baik. Kan ya, hidup Rein memang untuk itu.

Sialan.

Rein diam, gak tahu harus bilang apa. Redis gak jijik sudah buat Rein rasanya ingin mati di tempat. Hidup orang itu gitu banget. Langsung tepat sasaran. Tubuh Rein rasanya mau remuk. Oke, di samping menikmati, namun tetap aja tubuh Rein remuk. Rein kan gak terbiasa. Ngerasa terlalu bodoh.

"Hey, jangan ditutup."

"Kau bodoh atau gimana? Darah aku masih keluar, nanti semua yang ada di sini kotor."

Oh oke, Rein benar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com