webnovel

Berawal dari Satu Malam

Hanya berawal dari satu malam. Terlalu singkat namun mengubah seluruh kehidupan dua orang yang dipenuhi ketidaktahuan. ONS? Benar. Lantas ketidaksengajaan, ketidaktahuan dan kesalahanlah yang terjadi. Bisakah mengalahkan takdir saat semuanya sudah terlambat? Rein, sang perempuan polos mau tak mau harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi 'korban.' Lalu Redis Sanjaya langsung meninggalkan Rein begitu saja setelah ia pun juga merasa tak sengaja. Redis yang dipaksa menikah mengorbankan Rein. Sedangkan banyak orang menyukai orang tersebut. Pernikahan berjalan buruk, Rein dan Redis tak cocok. Justru, Redis hanya tahu soal kerja dan kerja sampai Rein pikir orang itu tak normal. Lantas, bagaimana jika ibu Redis minta Rein mengubah anaknya? Rein dihadapkan dengan pilihan keluar namun tak boleh membawa anaknya. Lalu orang tersebut mau tak mau memilih pergi. Sepupu Redis yang bernama Radit menyukai Rein, oleh karena itu ia pun membantu Rein. Radit adalah orang yang membuat orang lain kesal. Ia adalah orang yang menjengkelkan. Bisakah Rein bahagia?

Raein23_Raein · perkotaan
Peringkat tidak cukup
214 Chs

146 Napasmu Adalah Milikku

"Eitss Kak. Santai aja dong, aku gak bermaksud buruk. Kita bertemu cari solusi untuk hubungan kita lho. Atau begini saja. Kakak tinggal bilang, Kakak mau aku gimana biar kita gak bertengkar terus. Gak capek ya?"

Redis tatap Radit kesal, jangan seenaknya bicara. Sembarangan. Mau Radit cekik!

Jangan main-main dengan Redis. Redis tak pandang orang untuk ia sakiti. Kebanyakan dari duku ia sering menyakiti Rein. Dari dulu Redis selalu lakukan itu. Lalu Rein pun mau tak mau rasakan hal tersebut. Redis berhasil.

Lalu tak pernah ada yang salah, Redis pikir hal tersebut wajar. Hidup seorang Redis benar-benar sesederhana itu. Ia bisa lakukan apa saja. Toh tak ada yang salah.

Tangan sudah gatel kepengen nampol. Napas Redis terdengar sampai ke telinga Rein. Mengisyaratkan betapa ia sangat kesal saat itu.

"Jangan bicara denganku. Ini pertemuan terakhir kita."

Radit pas dengan wajah julidnya. Yang benar saja?

"Wah Kak, Kakak sudah mau mati?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com