webnovel

Berawal dari Satu Malam

Hanya berawal dari satu malam. Terlalu singkat namun mengubah seluruh kehidupan dua orang yang dipenuhi ketidaktahuan. ONS? Benar. Lantas ketidaksengajaan, ketidaktahuan dan kesalahanlah yang terjadi. Bisakah mengalahkan takdir saat semuanya sudah terlambat? Rein, sang perempuan polos mau tak mau harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi 'korban.' Lalu Redis Sanjaya langsung meninggalkan Rein begitu saja setelah ia pun juga merasa tak sengaja. Redis yang dipaksa menikah mengorbankan Rein. Sedangkan banyak orang menyukai orang tersebut. Pernikahan berjalan buruk, Rein dan Redis tak cocok. Justru, Redis hanya tahu soal kerja dan kerja sampai Rein pikir orang itu tak normal. Lantas, bagaimana jika ibu Redis minta Rein mengubah anaknya? Rein dihadapkan dengan pilihan keluar namun tak boleh membawa anaknya. Lalu orang tersebut mau tak mau memilih pergi. Sepupu Redis yang bernama Radit menyukai Rein, oleh karena itu ia pun membantu Rein. Radit adalah orang yang membuat orang lain kesal. Ia adalah orang yang menjengkelkan. Bisakah Rein bahagia?

Raein23_Raein · perkotaan
Peringkat tidak cukup
214 Chs

126 Diam

Minta morning kiss tapi gak secara baik-baik. Enak aja, lebih baik tidak sama sekali. Cuman, kok bawaannya Rein kasihan?

Semalam oleh sebab mereka bertengkar, gak ada night kiss. Kalau begitu, kayaknya mereka harus bertengkar terus deh biar gak ada kontak fisik. Cuman ya, kok Rein mimpi semalam Redis cium keningnya?

Wah... halusinasi Rein gak terkontrol.

"Aku mau asal kamu jujur."

Entah jujur gimana sih?

Redis sangat ingin marah, cuman ya, mau bagaimana lagi. Kalau memang begitu lebih baik iya. Redis pun gak enak marah-marah terus.

"Apa?"

"Semalam kau cium aku di kening. Aku bukan hewan kamu Redis. Yang kamu anggap barang itu, tolong, aku manusia. Bukan barang. Kau tak punya hati."

Redis tarik napas dalam-dalam, dari hati yang paling dalam, Redis pun tak sebenar-benarnya anggap Rein barang kok. Hanya agar Rein gak main-main terhadap Redis, itu saja yang buat Redis sebut Rein barang.

"Aku gak nuntut kamu harus ini itu Redis. Kau pakai otak gak sih. Tahunya marah-marah terus."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com