webnovel

6. PABRIK (2)

<p>Disini kami berdua menyusun rencana untuk menghancurkan pabrik tempat para survivor bertahan. Rencana kami sangat simple dan bisa dikatakan sangat mudah untuk dilakukan sayangnya banyak senjata yang dijaga di tempat masuk pertama. Tempat tersebut dijaga 15 orang keseluruhan namun 3 orang lainnya belum kembali dari dalam pabrik. Pada saat momen inilah kami menyergap mereka satu persatu dengan serangan buta di otak mereka.<br/><br/>Kami bersiaga di balik box senjata untuk menyergap tiga lainnya yang akan kembali. Seperti apa yang ku harapkan, mereka bertiga kembali lagi ke tempat masuk pertama. Mereka sempat shock melihat banyak teman-teman mereka yang tergeletak di lantai. Mereka yang gemetaran tidak siap akan serangan kejutan yang kami lakukan pada akhirnya.<br/><br/>Rencana selanjutnya adalah untuk menanam bomb waktu di samping pilar pilar. Setelah menyingkirkan jasad para penjaga, kami mengecek semua isi box senjata disana. Sesuai dengan rencana, yang kami temukan beberapa senjata api dan bomb. Aku menyuruh Wuri untuk menarik perhatian para infected dibagian Selatan.<br/><br/>"Haa..? kamu gila? kenapa ga kamu sendiri aja" ujar Wuri yang marah. "Gimana? gamau? yodah. Tuker posisi aja yuk. Kamu yang masang bomb di pillar pillar sedangkan aku yang narik perhatian infected" jawabku dengan simple.<br/><br/>"Boleh" ujar Wuri. "Oke, cuman klo kamu tertangkap mungkin bakalan di perkosa semua orang disana kan?" ujarku dengan senyum. "Eh, gajadi deh" ujar Wuri yang langsung kabur ke arah selatan.<br/><br/>Sesuai dengan apa yang direncanakan, aku menempelkan beberapa stick bomb di beberapa pillar bangunan tanpa terlihat oleh para penjaga. Tidak lama kemudian beberapa orang dari dalam keluar ke gudang perlengkapan senjata. Aku segera bersembunyi di balik box kayu besar. Orang orang itu mendekat ke arah ku dan membicarakan sesuatu.<br/><br/>"Hey, kau tau kan?" tanya salah satu dari mereka.<br/>"Tau apa?" jawab satunya.<br/>"Tentang orang berpakaian putih itu di dalam" menunjuk ke dalam ruangan.<br/>"Entahlah, bos hanya menyuruh kita untuk mengambil beberapa barang disini" mengambil beberapa amunisi.<br/><br/>Wuri yang kembali dari Selatan segera waspada melihat dua orang asing mengangkat kotak amunisi. Hiday segera memberi sinyal untuk membunuh salah satu dari mereka tanpa bersuara dan menyisakan satu untuk ditanya. Wuri yang sangat waspada hampir saja berteriak karena banyaknya infected di belakangnya. Dengan menghela nafas yang dalam, Hiday menghitung mundur dari bilangan 1~3 untuk memberi aba aba.<br/><br/>Pada hitungan ketiga sesuatu jatuh dari arah Wuri. Suara itu mengagetkan kedua pria tersebut yang sedang mengambil beberapa amunisi peluru.<br/><br/>"Ey Edward, denger suara ga?" menunjuk ke arah wuri.<br/><br/>"Hah? Apaan? Kaga... tuh..." jatuh seketika.<br/><br/>Salah satu dari mereka pingsan secara tiba tiba. Teman Edward tiba tiba menoleh ke arah Edward dengan tatapan yang kaget.<br/><br/>"Hey, Edward jangan coba coba buat nipu ya, cepat bangun deh" ucap dia.<br/><br/>Pria tersebut menghampiri Edward secara perlahan. Tidak disangka Hiday sudah berada dibelakang pria tersebut dengan menodongkan pistol.<br/><br/>"Berhenti atau kepalamu meledak. Pilih pilihanmu" menodongkan pistol.<br/><br/>"Siapa kalian, bagaimana bisa kalian ada disini" tanya pria tersebut.<br/><br/>"Astaga Tuhan Gila, ku belum memperkenalkan diri ya rupanya" jawab Hiday dengan nada lucu.<br/><br/>"Hey orang dewasa, aku saat ini sedang pegang pistol dan kau masih menanyakan siapa aku? Udah bosan hidup ya" ujar Hiday dengan ekspresi kejam.<br/><br/>"Aku mempunyai tawaran yang menarik untuk mu orang dewasa, tunggu sepertinya manggil anda orang dewasa agak kurang ajar, bagaimana kalau om saja? ya biasanya orang dewasa disebut tante atau om kan ya" kata Hiday dengan raut muka bahagia.<br/><br/>"Aku akan membebaskan kalian berdua dari sini asal kalian menceritakan apapun yang ada didalam. Gimana nih mau kan kalian" tanya Hiday.<br/><br/>Mereka berdua kemudian memberi tahu Hiday tentang apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam pabrik terdapat orang berjubah putih dan penutup kepala putih serta mempunyai dua pasang sayap yang berwarna putih. Mendengar hal tersebut untuk pertama kalinya bagi Hiday adalah hal yang begitu aneh dan sulit dijelaskan namun mereka sendiri juga belum tahu siapa makhluk putih itu tersebut. Semua survivor yang berada dalam pabrik belum melakukan kontak sama sekali dengan makhluk tersebut. Setiap ada yang maju ke arahnya makhluk itu berkata :<br/><br/>"KATAKAN PADAKU APA YANG KAU BAWA" suara keras dan lantang yang dikeluarkan makhluk tersebut.</p>

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Porex_blindcreators' thoughts