Sasti terus berlari pergi meninggalkan amukan guru BK. Tanpa dia sadari seseorang berjalan dari arah yang berlawanan.
Sasti terjatuh, sedangkan orang yang ditabraknya masih berdiri karena perbedaan pertahanan kekuatan.
Bimo dengan muka samblengnya malah tertawa melihat Sasti jatuh tersungkur ke atas lantai.
"Bha ha! Suster ngesot datengnya malam-malam sayang, terua kenapa lo ngesot siang bolong kaya gini oyy!" teriak Bimo tertawa kencang.
Sasti membulatkan matanya. Ada ya orang sambleng kaya Bimo?
Sasti berdiri, dia menepuk-nepuk rok bagian belakangnya. Sekarang mata Sasti menatap tajam Bimo.
"Dasar setan! Bukannya bantuin malah ngeledek!" teriak Sasti.
Bimo terbelalak kaget dan mengusap dadanya perlahan. "Buset, mulutnya lemes amat neng."
"Dasar bagong bau jigong!" sembur Sasti berteriak kencang.
Bimo terbelalak kaget lagi. "Bau jigong mata--"
Ponsel Sasti bergetar, dengan segera dia membekap mulut Bimo menggunakan tangannya.
"Stt! Jangan ngomong bau jigong!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com