Kiran segera memegang tangan dan tubuh Kiara. Kotak makan yang sedang dipegangnya dia lepaskan, karena takut Kiara akan jatuh.
Kiara melihat Kiran yang sigap memegang tangannya. "Aku ingin pergi dari sini. Bawa aku ke luar dari sini," ucapnya pelan.
"Baik Nyonya," jawab Kiran. Hatinya tidak tega melihat wajah Kiara yang berlinang air mata, sorot mata penuh dengan luka. "Berpeganglah padaku."
"Kiara, kamu tidak apa-apa?" tanya Leo cemas melihat Kiara seperti orang yang kesakitan.
Kiara tidak mempedulikan Leo, hanya satu keinginannya ingin segera pergi dari sini. "Aku ingin pergi, Kiran. Tolong bawa aku ke luar dari sini," lirihnya pelan dengan sebelah tangan yang masih memegang perutnya.
Kiran membantu Kiara untuk berjalan agar tidak terjatuh. "Nyonya, apa perutnya sakit?" tanya Kiran.
"Perutku sakit," ucap Kiara dengan sebelah tangan tetap memegang perutnya dan sebelahnya lagi berpegangan ke Kiran.
"Sakit?" tanya Leo dengan wajah yang semakin cemas.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com