MANSION UTAMA.
"Aron.. apa kau masih di sana?" Tanya Rex Daiva sambil menempelkan telinganya di permukaan pintu yang tengah tertutup rapat bahkan terkunci.
"Iya, aku masih di sini Rex," Jawab Aron Cadwalend perlahan yang bahkan sudah sejak tadi duduk di balik pintu dengan wajah yang di penuhi oleh kekhawatiran.
"Aron.. bagaimana keadaan Shisi? Bisakah kau membuka pintu ini?" Tanya Rex Daiva yang kembali memutar-mutar knop pintu yang terkunci, meskipun ia tahu jika usahanya sia-sia.
"Maafkan aku Rex, aku tidak bisa," Jawab Aron Cadwalend dari balik pintu.
"AARRGGHH... " Teriakan Rex Daiva kembali terdengar dari dalam kamar. "Kenapa Ayah mengurungku seperti anak kecil di kamar? Aron... Apa alasan Ayah.... " Tanya Rex Daiva tidak mengerti.
"Maaf Tuan," Balas Aron Cadwalend enggan membahas masalah tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com