webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · perkotaan
Peringkat tidak cukup
348 Chs

Pengawasan Mertua

114√

"Apa, Mas?" tanyaku.

"Sudahlah, jangan kita bahas dulu Dek. Sekarang, kamu makan ya, kalau memang nanti malam mau pulang," jawab Mas Denis tersenyum lebar.

"Iya Mas." Terpaksa aku tidak meneruskan pertanyaan lagi, karena Mas Denis tidak mau menjawabnya.

Setelah makan siang, Mas Denis kembali pamitan pulang ke kantor. Meski hanya sebentar saja, hatiku sedikit terhibur karena pengorbanannya. Saat sedang membuka hp, aku melihat lagi berkas pemeriksaan Mas Denis.

Pantas saja dia takut saat aku menyebutkan hormon, karena penyebab dirinya mandul adalah masalah hormon. Tapi anehnya malam itu, dia begitu bergairah menggauliku. Apakah hormon dan gairah ada hubungannya?

"Aku harus menanyakan ini pada Joe.

****

Malam hari Mas Denis menjemputku ke rumah sakit, sepanjang perjalanan dia hanya terdiam. Aku merasa aneh karena Mas Denis tidak seperti biasanya. Aku juga tidak berani bertanya, perlahan tanganku mengulur mengusap punggung tangannya dan Mas Denis cuma tersenyum lebar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com