webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · perkotaan
Peringkat tidak cukup
348 Chs

Penculik Anak

Aku berlari mengejar Fitri yang sedang mendorong stroller Kiara. Fitri terlihat buru-buru menyusul Mas Denis dan Aisha. Saat semakin dekat dengan gadis itu, kian terlihat jelas wajah pucatnya. Aku menepuk bahu Fitri, gadis itu berbalik dan terkejut melihatku.

"Bu Dinda ada di sini," ucap Fitri parau.

"Jangan bicara apapun, nanti Mas Denis dengar," kataku.

"Ya Bu, saya tidak akan teriak atau bilang apapun," jawab Fitri, nampak dari matanya gadis itu terlihat sangat berbinar bahagia.

Kulirik Kiara yang sedang tidur di stroller, hatiku luluh melihat anak itu. Aku merunduk lalu mengusap wajah Kiara. Anak itu menggeliat manja, seakan merasakan kehadiranku. Tidak terasa air mata mengalir deras menatap Kiara yang sangat aku rindukan.

"Bu, kapan pulang ke rumah? Rasanya rumah berbeda ketika tidak ada Bu Dinda," kata Fitri.

"Jangan pernah mengharap saya kembali, Fit. Karena saya sendiri tidak tahu," jawabku.

"Sejak nggak ada Bu Dinda, Kiara juga kaya kehilangan sesuatu."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com