webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · perkotaan
Peringkat tidak cukup
348 Chs

Intimidasi Dari Mas Denis

163

Sikap Mami semakin berubah setiap kali aku berkunjung ke rumahnya bersama Joe. Entah kenapa, kehangatan yang biasanya ditunjukkan, aku merasa hal itu berkurang. Aku pernah tanya pada Joe, ternyata dia merasakan hal yang sama. Aku tidak berani membicarakan apa yang pernah dibahas dengan Mami waktu itu pada Joe.

Ting!

Suara bel berbunyi kencang, entah siapa yang mengganggu libur hari mingguku. Dengan malas aku berjalan ke arah pintu, lalu mengintip dari lubang kecil di pintu. Ternyata Joe yang datang, aku langsung membuka pintu dan melihat Joe membawa banyak barang.

"What?" tanyaku.

"Bisakah kamu biarkan aku masuk dulu? Ini sangat berat, Dinda," jawab Joe.

Aku menggeser posisi berdiri sambil membuka pintu lebar-lebar. Joe masuk ke dalam dan langsung menuju dapur. Tanpa segan dia membuka kulkas dan menaruh barang di sana. Aku duduk di sebelahnya, lalu mengambil kacang almond dari kulkas.

"Makananku masih banyak, kenapa kamu sudah belanja lagi?" tanyaku menatapnya lurus.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com