163
Sikap Mami semakin berubah setiap kali aku berkunjung ke rumahnya bersama Joe. Entah kenapa, kehangatan yang biasanya ditunjukkan, aku merasa hal itu berkurang. Aku pernah tanya pada Joe, ternyata dia merasakan hal yang sama. Aku tidak berani membicarakan apa yang pernah dibahas dengan Mami waktu itu pada Joe.
Ting!
Suara bel berbunyi kencang, entah siapa yang mengganggu libur hari mingguku. Dengan malas aku berjalan ke arah pintu, lalu mengintip dari lubang kecil di pintu. Ternyata Joe yang datang, aku langsung membuka pintu dan melihat Joe membawa banyak barang.
"What?" tanyaku.
"Bisakah kamu biarkan aku masuk dulu? Ini sangat berat, Dinda," jawab Joe.
Aku menggeser posisi berdiri sambil membuka pintu lebar-lebar. Joe masuk ke dalam dan langsung menuju dapur. Tanpa segan dia membuka kulkas dan menaruh barang di sana. Aku duduk di sebelahnya, lalu mengambil kacang almond dari kulkas.
"Makananku masih banyak, kenapa kamu sudah belanja lagi?" tanyaku menatapnya lurus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com