webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · perkotaan
Peringkat tidak cukup
348 Chs

Gosip Hangat Di Kantor

Malam ini jatah Mas Denis bersama Aisha, setidaknya hari ini aku merdeka untuk tidak melayaninya. Teringat pada tangisan Pak Anton, sepertinya pria itu sedang sangat terluka. Tapi bagaimana caraku menghiburnya, sedangkan akses untuk ke sana terbatasi.

Berkali-kali kepalaku menengok ke arah balkon sebelah, tapi tidak ada tanda-tanda Pak Anton akan keluar. Terlihat lampu di kamar itu masih menyala, biasanya jika sudah tidur, Pak Anton akan mematikannya. Kenapa aku jadi khawatir seperti ini padanya.

Lama aku menunggu, berharap Pak Anton akan keluar supaya mau mengobrol. Tapi sampai tengah malam, pria itu tidak kunjung keluar juga. Akhirnya, aku memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, karena udara dingin menusuk kulit.

***

"Kamu punya usaha konveksi tapi nggak bilang sama Mas, Dek?" tanya Mas Denis, pagi-pagi dia sudah masuk ke dalam kamar dan menginterogasi-ku.

"Aku mau kasih tahu, tapi belum waktunya aja," jawabku. Aku cukup kaget kenapa Mas Denis bisa tahu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com