webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · perkotaan
Peringkat tidak cukup
348 Chs

Adopsi?

191

"Oh begitu, kalau aku mau pun. Aku bisa saja menawarkan diri," kata Nabila.

Pak Anton tersenyum sinis lalu menatapku lekat seolah mengejek padaku.

"Ya sayangnya hatiku sudah terkunci oleh seseorang, Nab," jawabnya.

"Waw, beruntung sekali dia. Siapakah wanita tersebut?" tanyaku.

"Kepo aja, mana pasangan kamu? Jangan cuma bisa nanya aku doang," kata Pak Anton.

Untuk pertama kalinya, aku melihat dia begitu akrab dengan teman wanita. Biasanya dia hanya bicara denganku ataupun sekretaris pribadinya. Kalaupun dia berdiskusi bersama rekan bisnisnya, pasti akan menggunakan bahasa yang formal.

Hei, ada apa dengan kamu Dinda. Kenapa pikiranmu berlebihan seperti ini. Alarm dalam diriku langsung menyala memperingatkan diri. Aku cuma tersenyum lebar seolah baik-baik saja.

"Tunanganku sedang ke Dubai, selama tidak ada dia. Aku bisa bebas, Anton," jawab Nabila.

"Memangnya kenapa, Mbak? Kalau ada tunangan kamu?" tanyaku penasaran.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com