Drrrtttt, drrrtttt, drrrtttt
"Bang, ada yang nelfon nih" Panggil dilan pada galang, yang melihat handphone galang bergetar di meja ruang tamu.
"Dari siapa lan" Tanya galang.
"Dari dimas" Jawab dilan.
Galang yang mendengar ucapan adeknya, kalau dimas lah yang nelfon galang.
Galang langsung menuju ke ruang tamu dan membawa jus kesukaanya yang di buat sendiri olehnya.
Kemudian sampainya galang di ruang tamu, galang langsung mengangkat telefon tersebut.
"Lang, cepet lang ke sini, gwa lagi sama seseorang, nanti gwa Sherlock tempatnya" Ucap dimas dengan suara yang begitu serius, memberitahu kalau ini masalah penting.
"Otw" Jawab galang singkat.
Lalu galang langsung mematikan telefon tersebut dan mengecek notif pesan dari dimas, terdapat pesan sherlock yang di ucapkan oleh dimas.
Kemudian galang pun berlari ke kamar untuk mengambil kunci motor dan menuju luar.
"Lan, tolong masukin jus gwa ke kulkas yah" Perintah galang pada dilan, sambil berlari ke luar rumah.
Dilan pun tidak sempat menjawab, karna galang yang sudah terlebih dahulu keluar rumah, dilan yang tidak mau buat masalah sama abang nya nanti, dilan pun langsung menuruti perintah nya galang.
Ketika dilan hendak menuju dapur, tiba-tiba sang kaka bertanya pada dilan, yang sedang menuruni tangga.
"Itu jus mau di bawa kemana dek" Tanya tasya.
"Mau di bawa dapur, mau dilan masukin kulkas kak" Jawab dilan.
"Ohh, yudh"
"Ternyata kaka nanyain ini doang, untung gak nanyain bang galang kemana, bisa bingun aku mau jawab apa, orang nanya aja belum sama bang galang kemana perginya, wkwk" Gumam dilan yang melanjutkan langkahnya me dapur.
***
Sampailah galang di mana tempat dimas berada, ternyata dimas berada di sebuah warung, yang jaraknya tidak jauh dengan lapang basket tempat mereka latihan.
"Wihh, dah sampai aja lu"ucap dimas pada galang yang menghampiri nya.
" Mending duduk dulu, nanti gwa kasih tau" Ucap dimas lagi dan memberikan galang tempat duduk supaya menenangkan dirinya.
"Lu liat dah, di sekitar orang yang lagi main basket sama yang lagi duduk" Ucap dimas lagi pada galang, sambil menunjuk ke arah lapangan.
Galang yang memahami apa yang dimas maksud, lalu galang melihat ke arah segerombolan orang yang lagi main basket, namun ada keganjelan di antara mereka.
Yaitu, salah satu orang yang pernah baku hantam sama Dirga, sedang main basket, dan yang kedua, salah satu dari mereka yang posisi sedang duduk, ada siswa yang mereka pernah liat, namun tidak tahu namanya.
Yah dia orang yang di maksud, dia siswa satu sekolahan bareng galang dan dimas.
Tapi apakah benar, dari orang misterius yang pernah ngirim pesan kepada galang, nama lion adalah dia orangnya.
Galang pun masih belum menemukan bukti, karna begitu banyak murid-murid di sekolahan galang, namun galang tidak tahu namanya satu-satu,bahkan nama temen sekelasnya aja pun hanya beberapa orang yang galang tau.
"Terus apa hubunganya orang itu, sama nama lion" Tanya galang kebingungan.
"Kali aja, yang kemarin lu ceritain ke gwa katanya orang nya gak masuk, kan cuman dia doang yang gak masuk di sebelah kelas kita" Jelas dimas percaya diri.
"Tapi dim, kita belum tau betul nama lion tuh mana orangnya" Ucap galang bingung.
"Yudh kalo gitu, besok kita cari bukti, apakah nama lion itu dia atau bukan" Ucap dimas.
"Tau lah cape gwa, mending balik aja lah, pengen tidur" Ucap galang yang bangkit dari tempat duduknya, dengan di susul oleh dimas.
Sebelum dimas dan galang menjalankan
motornya , galang melihat di balik kaca spion ada salah satu dari segerombolan orang-orang di lapangan berlari ke arah warung yang baru saja iya dudukin.
Kemudian orang itu sampai di warung,membeli sebuah air minum botol.
"Pak beli air minum dong" Ucap orang itu, yang mengambil air minum.
"Oh silahkan mas lion, ambil aja" Jawab bapak penjaga warung.
Galang yang mendengar ucapan bapak penjaga warung, menyebut nama orang itu nama lion, galang tercengang, dimas yang melihat tingkah galang, dimas menyadarkan galang, dengan menepok lengan galang, lalu memeberi kode untuk jalan.
"Mencurigakan" Gumam lion yang sempat melirik galang dan dimas sebelum mereka berdua jauh dari warung itu.
Karna lion penasaran sama kedua orang yang mengendarai motor, lion pun menanyakan kepada bapak penjaga warung.
"Pak, bapak kenal gak sama orang dua tadi" Tanya lion.
"Gak mas, emang kenapa yah" Tanya balik pak penjaga warung.
"Ohh gak Apa-apa pak, makasih pak"
"Sama-sama mas lion".
Lion pun kembali ke lapangan setelah beres membeli air minum.
Sedangkan di posisi galang dan dimas, dalam perjalanan mereka ke arah pulang, mereka pun berbincang.
"Tuh kan gwa bilang apa, itu orangnya, lu sih baru lang" Ucap dimas ngejek.
"Yeh, bukan gitu kedondong, nanti salah orang malah bisa berabe kita" Jawab galang.
"Yailah kalo salah orang tinggal minta maaf aja" Saut dimas.
"Eh buset, lu kalo ngomong enak banget kaya ibu-ibu nawar harga, emang kalo tahu dia lion, lu mau habisin dia, sedangkan posisi dia lagi banyak temenya, sebanyak kaya semut gotong royong, mana berbaris lagi kaya kaki sseribu" Saut galang.
"Gak lah, gila aja lu" Jawab dimas.
"Nah tuh luh tau resikonya"ucap galang.
" Terus kapan lu mau ngasih dia pelajaran"tanya dimas.
"Gwa mau tau dulu, apa hubungan dari pelaku yang malakin adek gwa, sama orang yang pernah baku hantam sama dirga" Jawab galang.
"Ok lang, kalo gitu gwa mau bantu cari buktinya" Saut dimas.
Tidak berasa berkendara sambil berbincang, mereka pun sampai di depan gapura komplek rumah galang.
"Mas, duluan yah, Hati-hati lu" Ucap galang.
"Siap lang"
Mereka pun berpisah, mereka langsung menuju arah rumah nya masing-masing.
Rumah galang yang hanya beberapa detik dari pintu gerbang komplek, galang pun sampai di rumahnya.
Sampainya di rumah, galang pun langsung memasuki motornya ke garansi dan melangkah masuk ke dalam rumah.
Ketika galang hendak masuk ke kamar, galang teringat akan jus yang tadi dia bikin, lalu galang pun melangkah menuju dapur untuk mengambil jus di kulkas.
Dan ternyata, setelah galang membuka kulkas, galang tidak melihat jus miliknya.
Galang pun lang berteriak manggil nama dilan.
"Lan, dilan" Teriak galang.
"Apa bang" Jawab galang yang berlari dari kamarnya mendengar teriakan abangnya memanggil namanya.
"Mana jus gwa" Tanya galang.
"Lah kan dah dilan taro kulkas" Jawab dilan.
"Mana gak ada, kalo ada juga gwa gak bakal nyebut nama lu sambil teriak-teriak"
Tasya yang mendengar suara galang yang gak bisa di kecilin volumenya, tasya pun keluar dari kamarnya.
"Ada apa sih, siang-siang begini pada berisik aja kalian" Tanya tasya pada kedua adiknya.
"Noh dilan, gwa suruh taro jus di kulkas malah ilang, kemana kali"jawab galang.
"Yah ilah, masalah jus doang di ributin, tinggal bikin lagi apa susahnya" Saut tasya.
"Lah iya itu kan gwa yang bikin, terus gwa mau keluar bentar, terus gwa suruh dilan masukin jus nya ke kulkas, eh malah ilang" Ucap galang menjelaskan.
"Ohh itu kamu yang buat" Saut tasya.
"Iya emang kenapa" Tanya galang.
"Itu jus kaka yang minum" Jawab tasya.
"Dih dasar, kaka gak ada kasianya" Saut galang kesel.
"Tinggal bikin lagi apa susahnya, sesekali bikin sesuatu ke buat kaka gtu"ucap tasya.
" Ogah males"ucap galang melangkah kan kakinya ke kamar.
"Hayo loh kaka, dilan gak ikut-ikutan yah" Ledek dilan.
"Dih malah ngeledek nih orang"saut tasya lalu mengejar sang adek.