Yohana baru saja selesai mandi ketika sosok itu muncul dan melangkah masuk ke dalam kamar mereka. Wajahnya tampak tersenyum lebar dengan bucket mawar putih dan sekotak cokelat yang Yohana tahu betul itu bukan cokelat yang murah. Sengguh waktunya sangat tepat bukan? Untung dia sudah beres mandi, kalau tidak bisa ngamuk nanti suaminya ini mengetahui apa yang sudah dia lakukan bersama Aris.
"Sayang," panggil Yusrizal lalu bergegas meraih Yohana ke dalam dekapannya.
"Ku pikir tidak akan kembali ke Indonesia," guman Yohana ketus yang sontak dibalas dengan makin eratnya Yusrizal memeluk dirinya.
"Maafkan Abang, Abang mengabaikan mu dua minggu ini."
Yohana menghela nafas panjang, kalau ia tidak ada api bersama Aris, rasanya ia ingin memaki laki-laki ini, tidak peduli dia anak presiden sekali pun. Namun karena skandal yang dia buat tadi, semua jadi impas bukan? Yohana sudah tidak lagi mempermasalahkan sikap Yusrizal selama dua minggu kemarin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com