webnovel

KEMARAHAN MIHRAN

Mihran mulai merasa pertanyaan para wartawan itu sudah menganggu privasinya. Baginya urusan rumah tangga bukanlah konsumsi publik.

"Mohon maaf, doakan saja kebaikan untuk anak-anak kami ya. Terimakasih semuanya ...." ucap Mihran berpamitan pada para wartawan.

Mihran pun langsung membawa kedua istrinya itu ke luar acara. Ani dan Tarjo pun sigap menghadang saat para wartawan itu hendak mengejar tuan rumah.

"Om Malik, Alia kangen sama Ayah Bunda. Antar Alia pulang ke rumah dong, Om," ujar Alia.

"Kalau antar Alia, bisa ketemu Eliza dong nih. Ayuk!" sahut Malik dengan semangat.

Mihran dan kedua istrinya pun sudah berada di taman belakang rumah. Seketika wajah Amaliya berubah. Tidak sama seperti saat di area acara yang selalu menebar senyum dan bahagianya. Bahkan rangkulan Mihran pun ditepisnya.

"Kenapa kamu mengadakan acara di rumahku tidak ijin dulu?!" tekan Amaliya yang sudah menahan amarah pada sahabatnya itu.

"Kenapa aku harus ijin dulu sama kamu?" sahut Eliza ketus.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com