webnovel

Bagaikan Rama & Sinta

Versi 01 : Cinta yang Hilang dan Ditemukan Novel ini menceritakan kisah cinta abadi antara Titah dan Kamil, dua sahabat masa kecil yang dipisahkan oleh waktu dan nasib selama 17 tahun. Mereka bertemu kembali dan jatuh cinta, namun sebelum mereka dapat menikah, masa lalu Titah yang kelam muncul kembali dalam bentuk Kevin, mantan kekasih yang jahat dan posesif. Kevin, meski sudah menikah, masih menginginkan Titah dan merencanakan untuk menculiknya. Dia berhasil menculik Titah dan memintanya untuk menjadi istrinya, tetapi Titah menolak dan memilih untuk setia pada Kamil. Kamil, yang mengetahui tentang penculikan ini, berusaha menyelamatkan Titah dan berhasil membunuh Kevin. Versi 02 : Perjuangan dan Pengorbanan Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Titah dituduh oleh warga desa telah berselingkuh dan diusir. Titah memilih untuk pergi dan meninggalkan Kamil, tanpa memberi tahu bahwa dia sedang mengandung anak mereka. Titah melahirkan dua anak kembar, Dzaka dan Dzaki. Sepuluh tahun kemudian, mereka mengetahui tentang ayah mereka dan berniat untuk mempersatukan kembali orang tua mereka. Namun, mereka harus menghadapi tantangan dari warga desa dan adik Kevin yang ingin membalas dendam. Dengan bantuan paman mereka, Fitra, dan sahabat ayah mereka, Rivan, Dzaka dan Dzaki berhasil meyakinkan warga desa dan menemui Kamil. Mereka menceritakan kisah mereka kepada Kamil, yang kemudian meminta mereka untuk membawanya kepada Titah. Akhirnya, Titah dan Kamil bertemu kembali dan Kamil membawa Titah pulang bersama anak-anak mereka. Mereka hidup bahagia bersama, menunjukkan bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan. Novel ini adalah kisah cinta yang penuh dengan drama, konflik, dan emosi, yang akan membuat pembaca terpaku dari awal hingga akhir.

Titah_Kw · Fantasi
Peringkat tidak cukup
20 Chs

Bab 14

Di Bandara..

"Gimana sayang sudah dan apa kata orang rumah?" tanya Rahmat.

"Sudah kok mas, sabar mas.." jawab Ayu.

"Hmm, huh.." keluh Rahmat dan menghela nafas.

DI RUMAH TITAH

Di Teras Depan Rumah..

"Bubu.."

"Iya Bibu, kenapa?" tanya Titah.

"Kamu sama aku ya, naik motor." jawab Kamil.

"Oke.." seru Titah.

Aku dan keluarga Titah pun pergi ke bandara untuk menjemput keluarga adiknya. Sesampainya di bandara Kevin melihat Titah, Kevin adalah mantan pacarnya yang baru saja menikah dan pulang bulan madu. 

Disanalah aku merasa cemburu, hatiku seperti terbakar, terbakar api cemburu saat saya melihat Titah berdua dengan Kevin, mantan pacarnya. Titah pun melihat aku yang cemburu dan menghampiriku, serta aku di kenalkan oleh Kevin, mantan pacarnya itu, dan Kevin juga memperkenalkan istrinya padaku dan Titah.

Titah pun memberitahuku kalau Titah tidak ada perasaan apa-apa lagi pada Kevin, Titah juga mengatakan kalau Kevin adalah masa lalunya.

Di Bandara Lagi..

"Duh Ayu mana lagi?" tanya ibu Salma.

"My wife, where is Ayu, her husband, and our grandchildren, do they do not here?" tanya pak Adam juga.

"I do not know, and I also search for Ayu and his family." jawab ibu Salma yang menjelaskannya pada pak Adam.

"Forbearance of my brother, then surely meet." kata om Bonifasius.

"Well, I will be patient, oh my wife by talking our daughter who else else where, why is not there?" tanya pak Adam lagi

"I do not know my husband, I do not know, maybe still on the way with her boyfriend." jawab ibu Salma.

"My sister-in-law is my brother is not your other daughter along with her boyfriend." sambung om Bonifacius.

"Oh yes, right too you my brother." kata pak Adam.

"My brother.."

"Yes my younger brother is what?" tanya pak Adam.

"It's your daughter along with her boyfriend." jawab om Bonifacius.

"Oh yes, you're right, my daughter.."

"Yes Daddy, what's wrong?, Emm sorry for earlier." tanya Titah.

"You are where?" tanya pak Adam juga.

"Sorry dad, in the street of Matters, is it Bibu?" tanya Titah lagi.

"Yes honey, yes is true uncle, what's saying by my wife's candidate, hehe.." jawab Kamil.

"Emm Then Ayu where dad, mom?"

"Have not come my daughter yet."

"Durung teka nduk, ibu dewe juga boten mangertos, de'e nangdi."

"Maaf bu, kenapa gak di telepon saja adiknya Titah." Kamil memberikan saran pada ibu Titah.

"Ah iya benar juga kamu mil." kata ibu Salma.

"Who was the prospective of being guided." sambung pak Adam.

"In line Kamil candidate our son-in-law, my husband."

"It's been why so argue here is Baur, Well, let me just call Ayu." kata Titah.

"Am fine my daughter." sambung pak Adam dan ibu Salma bersamaan.

"Em sayang aku beli minum dulu ya." kata Kevin.

"Nomernya adik gue mana ya." Titah mencari kontak adiknya di hpnya.

"Iya.." sambung istri Kevin.

"Ini dia ketemu." kata Titah yang menemukan kontak adiknya di hpnya.

**

[Ayu : assalamu'alaikum mbak.]

[Titah : wa'alaikumussalam.]

[Ayu : kenapa mbak?]

[Titah : kamu dimana, kita sudah cari kamu gak ketemu juga, mbak tunggu ya.]

[Ayu : oh iya mbak, maaf Ayu di toko oleh-oleh dulu makannya lama, nanti Ayu kesana dulu ya.]

kata Ayu yang memberitahu Titah.

[Titah : okee, assalamu'alaikum.]

[Ayu : wa'alaikumussalam.]

Lima Menit Kemudian..

"Itu kan Titah, Titah ada di sini." kata Kevin yang melihat Titah di bandara.

"Why are you Kamil?" tanya om Bonifacius.

"Candidate my wife where uncle?" tanya Kamil juga.

"Is not your wife's candidate called her sister." jawab om Bonifacius.

"Oh yes I forgot my uncle, but how come I haven't returned here too." kata Kamil yang mencemaskan Titah.

"Assalamu'alaikum." Kevin memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam." Titah menjawab salam dari Kevin.

"Titah, apa kabar?" tanya Kevin.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri bagaimana, emm maksud saya apa kabar?" tanya Titah juga.

"Alhamdulillah baik juga." jawab Kevin.

" Itu kan, Titah ngobrol sama cowok, siapa sih dia, kok kelihatannya akrab sekali dengan cowok itu. " kata Kamil dalam hati yang cemburu melihat Titah berduaan dengan cowok lain.

" Bibu.. " kata Titah dalam hati yang melihat Kamil sedang cemburu.

"Kamu mau kemana Titah?" tanya Kevin.

"Tunggu sebentar ya." jawab Titah.

"Ih.. Sebel.. Itu cowok siapa sih, sudah tau saya menunggu Titah lama eh sekarang malah datang cowok itu diantara hubungan aku dan Titah hemm.." kata Kamil yang terbakar api cemburu.

"Bibu.."

"Tahu ah.." Kamil masih terbakar api cemburu.

"Bibu jangan marah dong." kata Titah yang membujuk Kamil agar tidak marah padanya.

"Dia siapa?" tanya Kamil.

"Dia, ayo ikut aku." jawab Titah mengajak Kamil menemui Kevin.

"Kemana?"

"Sudah ikut saja dulu yuk."

"Oke.." seru Kamil.

"Maaf vin, tadi saya tinggal, oh ya kenalkan ini Kamil, dia calon suamiku, dan Binu.." Titah memperkenalkan Kamil pada Kevin.

"Iya Bubu." jawab Kamil.

"Kenalkan ini Kevin, dia itu mantan pacarku, kita sudah menjadi masa lalu." Titah memperkenalkan Kevin pada Kamil.

"Oh.." seru Kamil.

"Sayang." istri Kevin memanggil Kevin.

"Iya sayang.." jawab Kevin.

"Ayi pul.. Lang.." kata istrinya yang melihat Titah ada di bandara sedang mengobrol dengan suaminya.

"Oh ya kenalkan ini namanya.." kata Kevin yang akan mengenalkan Titah pada istrinya dipotong oleh istrinya.

"Titah kan, mantan pacarmu?" tanya istri Kevin.

"Iya dan yang bersamanya adalah.." kata Kevin yang akan memperkenalkan Kamil pada istrinya dipotong oleh Titah.

"Dia calon suamiku." jawab Titah yang memotong perkataan Kevin.

"Oh.." seru istrinya Kevin.

"Ini istriku, dia bernama Wulandari." Kevin memberitahu nama istrinya.

"Itu kan kanjeng ibu, yank.." Rahmat memanggil Ayu.

"Iya sayang kenapa?" tanya Ayu.

"Itu bukannya kanjeng ibu ya?" tanya Rahmat juga.

"Ah masa, mana?" tanya Ayu lagi.

"Itu.." jawab Rahmat yang menunjuk ke arah ibu mertuanya.

"Iya itu kanjeng ibu mas, ayo kita kesana mas." ajak Ayu.

"Ya sudah yuk.." sambung Rahmat.

"Assalamu'alaikum bu, pak, om." Ayu memberikan salam pada ibu Salma, pak Adam dan om Bonifacius.

"Wa'alaikumussalam." ibu Salma, pak Adam dan om Bonifacius menjawab salam dari Ayu.

"My wife, it's our daughter Ayu." kata pak Adam.

"Oh iya, Ayu.., piye kepetuk karo mbakyu boten?" tanya ibu Salma.

"Boten bu.." jawab Ayu.

"If Ayu isn't with a Titah, then where is the Titah?, Bonifacius." tanya pak Adam juga.

"Yes my brother." jawab om Bonifacius.

"Loh bu, pak, ada om Bonifacius juga?" tanya Ayu.

"Iya nduk, dari kemarin." jawab ibu Salma.

"Oh.." seru Ayu.

"Where are my other daughters?" tanya pak Adam lagi.

"I don't know, I also looked for Kamil, Kamil also disappeared no matter everywhere." jawab om Bonifacius.

"My husband.."

"Yes my wife.."

"Telephone.." kata ibu Salma.

"Sister-in-law is right." sambung om Bonifacius. 

"Yes, yes, thank you my little brother and my wife, wait a minute emm or you guys go to the car first I'll catch up with you with your daughter and her boyfriend." pinta pak Adam.

"Okay, let's just sister-in-law to the car." om Bonifacius mengajak ibu Titah, Ayu, RAhmat dan anak-anak Ayu ke mobil.

"Bibu.."

"Iya Bubu.."

"Kita kembali ke om Bonifacius yuk, kasihan om Bonifacius pasti mencari kita." kata Titah yang mengajak Kamil kembali ke om Bonifacius.

"Yuk.." sambung Kamil.

"Om Bonifacius mana ya Bubu, kok gak ada di sini?" tanya Kamil.

"Gak tahu, Bibu.." jawab Titah.

"Iya Bubu, kenapa?"

"Itu ayah, eh hpku bunyi."

"Ya angkat dong Bubu.." kata Kamil.

"Iya ini baru mau ku angkat Bibu." sambung Titah.

"Alhamdulillah, it was also connected to finally call." kata pak Adam.

**

[Romo : Assalamu'alaikum my daughter.]

[Titah : Wa'alaikumussalam father, what is it?]

[Romo : Where are the others waiting for you and Kamil in the car ?, Dad is still in the airport lobby to wait for you and also Kamil returned to the place we met earlier and you called Ayu, oh yes I almost forgot Ayu was already in the car with your nieces and nephews,  your mother, and also uncle Bonifacius.]

[Titah : I am behind my father, thank God if Ayu has met my father.]

[Romo : Haa is behind.]

Kata pak Adam yang kaget mendengar kalau Titah ada di belakangnya.

[Titah : Yes daddy, me and Kamil are behind my father now.]

[Romo : Oh well, now the father closes the phone, assalamu'alaikum.]

[Titah : Wa'alaikumussalam father..]

**

Masih Di Bandara..

"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam pada pak Adam.

"Wa'alaikumussalam." pak Adam menjawab salam dari Titah dan Kamil.

"Are you two from?" tanya pak Adam.

"I finished talking earlier with my old friend and I met earlier, sorry daddy waited a long time for us." jawab Titah.

"Well it's okay, now we are to the car, your mother and the others are waiting in the car." kata pak Adam.

"Come on.." sambung Titah dan Kamil.

"Okay.." seru pak Adam.