webnovel

Bab 21 Hasil Ujian

"Bu Laura, bagaimana dengan hasil ujian Bayu?" tanya Heru.

Wajah Laura berubah menjadi merah padam karena pertanyaan yang diajukan kedua siswa ini.

Amanda dan Heru saling bertukar pandang saat melihat wajah guru mereka menjadi aneh. Apakah hasil ujian Clara dan Bayu sangat buruk sehingga membuat Laura menjadi marah?

"Aduh, aku tidak bisa membayangkan perasaan Bu Laura saat memberi tahu Bayu dan Clara." Heru berbisik di telinga Amanda.

"Sudahlah, kita tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Lagi pula, kita sudah bilang sejak awal kalau Clara tidak mungkin diterima di fakultas kedokteran. Salah dia sendiri karena tidak mau mendengarkan saran kita."

Sebagai balasan, Heru menggelengkan kepala dan berkata, "Apakah kalian tahu kalau Bayu memilih jurusan ilmu komputer Universitas Teknik Surabaya? Jurusan itu memiliki syarat paling tinggi di provinsi kita. Aku tidak tahu apa yang salah dengan otaknya, kelihatannya dia ketularan Clara."

Tiba-tiba Laura tersadar dari lamunannya, "Kamu bilang Bayu memilih jurusan apa?"

Heru kaget saat mendengar teriakan gurunya, "Bu Laura, saya dengar Bayu memilih jurusan ilmu komputer Universitas Teknik Surabaya. Bukankah Ibu yang memintanya untuk mengganti pilihan?"

"Mana mungkin aku memintanya untuk mengganti pilihan?!" Laura sangat marah sehingga dia melambaikan tangannya, "Nilainya tidak cukup untuk diterima di Universitas Teknik Surabaya, kenapa dia berpikir bisa masuk ke jurusan ilmu komputer?"

"Apa kamu dengar perkataan Bu Laura?" Heru mendengar perkataan gurunya dan keringat dingin, "Apakah Bu Laura ingin mengatakan nilai Bayu cukup untuk mendaftar ke jurusan ilmu komputer Universitas Teknik Surabaya?"

Laura segera menutup mulutnya setelah menyadari perkataannya.

Dia tidak menyangka beberapa orang guru mendengar pembicaraan mereka dan berkata, "Bu Laura, saya dengar dari wakil kepala sekolah kalau ada juara UMPTN di kelas Ibu? Apakah Ibu sedang membicarakan siswa yang mendapat nilai tertinggi? Apakah Bayu yang menjadi juara UMPTN?"

Bukankah seorang siswa yang mampu menjadi siswa jurusan ilmu komputer Universitas Teknik Surabaya adalah siswa jenius? Dia pasti juara sekolah mereka.

"Bukan, bukan!" kata Laura dengan keras, keringat dingin membasahi punggungnya, dia seolah melihat sosok Clara di dekat pintu.

"Jika tidak, apakah ada siswa yang berhasil diterima di universitas yang lebih baik dari Universitas Garuda? Apakah ada siswa yang diterima di universitas di ibu kota?" Beberapa orang guru mengajukan banyak pertanyaan pada Laura.

Amanda sama bingungnya dengan Heru. Mereka memandang Laura yang tampak ragu-ragu, sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Amanda menoleh ke samping dan melihat teman sebangkunya berdiri di dekat pintu, "Rara, ayo masuk. Bu Laura sedang mencarimu."

Clara tersenyum karena melihat raut wajah Amanda sama seperti Heru. Mereka berdua ingin melihat dirinya gagal. Jadi, Clara masuk ke dalam kantor guru dengan santai.

Laura mendengar Amanda meminta siswa yang tidak dia sukai masuk ke ruangan dan dia melemparkan tatapan ingin membunuh pada gadis itu. Kapan dia bilang ingin berbicara dengan Clara? Kalau memungkinkan, dia ingin berpura-pura tidak mengenalnya.

"Apakah hanya kalian yang datang ke sekolah?" tanya Clara sambil berjalan mendekati meja Laura.

"Ya, ketua kelas dan teman-teman yang lain tidak datang. Bu Laura mengatakan telah menghubungi ketua kelas. Apakah ketua kelas memintamu untuk datang ke sekolah?" "Kelihatannya hasil ujian ketua kelas tidak terlalu baik, jadi dia akan mengambil hasil ujiannya besok pagi." kata Amanda.

Clara teringat sikap Aldo ketika dia bertengkar dengan Laura beberapa saat yang lalu. Aldo merasa mimpi Clara terlalu tinggi dan memarahi gadis itu.