"Hyung...,"
"Nngg.. Seo Ju bergeraklah perlahan..ngh..,"
"Tidak bisa hyung, aku tidak bisa menahan lagi."
"Ah..., Se-seo Ju aku merasa sa-sakit."
"Haha... kau pasti bercanda hyung kau menyukainya bukan."
"Nggghh...Se-seo Ju..."
"hyung..., nghhh se-sebentar lagi... ngghhh..ah..,"
"Se- ah..! Ah...!"
***
Aku terbangun di pagi hari dengan rasa sakit di punggungku. Seperti biasa semalam Seo Ju melakukannya dengan liar. Awalnya aku berpikir itu semua karena usianya yang masih muda. Tetapi, setelah lima tahun berkencan dengannya aku sadar, dia memang tipe lelaki semacam itu.
Oh, aku belum memperkenalkan diriku. Aku Junghyon -Lee Junghyon- usiaku 27 tahun. Walau begitu beberapa orang mengatakan aku masih terlihat seperti anak kuliahan. Dan laki-laki yang baru saja kusebut namanya adalah Ahn Seo Ju. Dia kekasihku, juga adik kelasku semasa sekolah. Kami mulai berkencan ketika aku duduk di bangku pertama kuliah.
Seo Ju, dia laki-laki yang tampan dan menawan. Aku tidak pernah membayangkan bisa menjadi kekasihnya. Hal yang membuatku jatuh cinta dan menerimanya adalah karena sikapnya yang baik dan pengertian. Dia bukan hanya cinta pertamaku, dia hidupku, nyawaku, dan aku setengah mati cinta padanya. Jadi, jangan berpikir untuk merebutnya, oke?
"Seo Ju apakah kau ada pemotretan hari ini."
"Iya, hyung. Aku akan ke mari besok sore. Kau masih melakukan streaming 'kan?"
"Ya.., seperti biasa."
Seo Ju mendekatiku yang masih berbaring di ranjang. Dia mendekatkan wajahnya lalu mengecup pipiku.
"Maaf hyung aku tidak bisa ikut dalam videomu."
"Ya.. beberapa penggemarku kecewa karena itu, tapi aku bahagia karena sekarang hanya aku yang bisa mencintaimu."
Seo Ju tertawa, lalu mengecupku lagi. Tangannya menggelitik perutku yang masih polos tak berbusana.
"Se-seo Ju berhentilah..., atau kau akan telat." aku mencoba menghentikan gerakan tangan Seo Ju yang mulai nakal. Ck.. lelaki satu ini!!
"Sebentar saja hyung."
Meski aku berusaha untuk menghindar, tetapi Seo Ju tidak mau berhenti. Aku tahu kata sebentar yang dia katakan bukanlah arti sebentar dari kamus mana pun.
"Ya! Ahn Seo Ju!" teriakku kesal.
Seo Ju langsung berhenti merabaiku dan mengangkat kedua tangannya.
"Oke.. oke aku akan berhenti hyung. Jangan marah hyung," ujarnya dengan lembut.
Aku tertawa perlahan. ah, aku gemas sekali dengan priaku ini.
"Aku akan berangkat sekarang, oke?" Seo Ju mendaratkan kembali kecupannya, kali ini di dahiku. "Tetaplah merindukanku. Dah..."
Seo Ju melambaikan tangannya sebelum dirinya keluar kamar.
Setelah kepergian Seo Ju ruangan ini kembali sepi. Aku bergerak bangun. Selimut yang sejak tadi menutupi tubuhku merosot ke lantai. Aku melihat beberapa pasang pakaianku semalam berserakan di sana. Aku mengutipnya satu per satu hingga kutemukan kaos Seo Ju di antaranya. Aku memeluk kaos itu. Aroma Seo Ju masih samar tercium dari sana.
ah, baru beberapa menit berlalu dan aku di sini sudah siap untuk merindukan Seo Ju. Aku memang sudah gila!
Setelah membersihkan diri dan merapikan kamar aku segera bergerak menuju dapur. Aku mengambil beberapa makanan sisa semalam dan memanaskannya di dalam microwave. Tak lupa sekotak kimchi lobak juga menemani sarapan pagiku hari ini.
Usai mengisi perutku yang kosong aku segera bersiap untuk melakukan streaming. Ya, pekerjaanku yang sekarang adalah seorang streamer. Aku melakukan berbagai siaran mulai dari game, random chat, hingga broadcast jockey. Kali ini aku akan melakukan siaran untuk game yang baru-baru ini digandrungi beberapa orang.
Aku bersiap-siap untuk memulai streaming-ku.
"Annyeong yeorobun! Hyongnie di sini! bagaimana kabar kalian? aku senang karena hari bisa mencoba game MoBa ini. Kalian juga bersemangat sepertiku bukan?"
2 joined
10 joined
53 joined
...
...
Aku meluruskan punggungku pada kursi. Ah, duduk selama beberapa jam memang melelahkan. Beberapa orang mengatakan pekerjaan ini mudah. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa kami para streamer membutuhkan minyak gosok dua kali lipat dibanding yang lain.
Ketika aku sedang istirahat selama beberapa saat tanpa sadar kolom komentarku sudah dipenuhi oleh ratusan komentar. Beberapa mengatakan permainanya payah. Dan ya aku juga menyetujui yang satu itu. Namun, satu komentar mengusik perhatianku.
Gyooxxc: oppa aku tidak tahu apakah benar mengatakan ini di streaming game-mu tapi beberapa saat yang lalu aku melihat kekasihmu bersama wanita lain di kafe.
Bijin: Hei apa-apan kau ini! ini streaming game. Jika mau bergosip pergilah ke streamingnya yang lain.
Gyooxxc: Aku hanya mengatakan apa yang kulihat
Huya: Oh berhetiilah! kau mengganggu- tapi aku juga penasaran hahaha
Jixx: Bukankah perselingkuhan sudah biasa untuk pasangan g*y
Huya: Hei diamlah Jixx Junghyon pasti membaca komentar ini
Gyooxxc: Maafkan aku oppa aku hanya ingin memberitahumu
Kimchisippo: Gyooxxc kau pembuat masalah pergilah!
...
...
Aku tidak dapat berhenti menatap kolom komentar dengan tatapan kosong. Beberapa orang yang mengikuti streamingku memang tahu bahwa Seo Ju adalah kekasihku karena dia juga pernah beberapa kali tampil di dalam video. Namun, bagaimana mungkin yang mereka katakan benar. Apakah Seo Ju berselingkuh? Ah, tidak-tidak itu pasti salah. Mungkin saja Seo Ju memang hanya pergi dengan teman wanitanya. Lagipula kalau memang benar bukankah mereka hanya pergi ke kafe bukan ke hotel.
Meski aku sudah berusaha meyakinkan hatiku, tetapi tetap saja kekhawatiran itu tidak mau pergi. Aku merutuki diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa merasakan cemburu setelah lima tahun berkencan dengan Seo Ju? Bagaimana bisa aku tidak mempercayainya setelah selama ini kami berhubungan?
Aku memutuskan segera mengakhiri siaranku dan mengambil ponsel di kamar. Tak ada pesan atau telepon dari Seo Ju. Saat ini sudah pukul tiga sore. Dia pasti sudah pulang dari pemotretannya. Aku segera menelponnya.
...
...
"Halo hyung?"
"Se-seo Ju kau di mana?"
"Aku? Aku di lokasi pemotretan. Apa ada masalah hyung?"
"Seo Ju apakah hari ini kau pergi ke kafe dengan seseorang?"
"Apa maksudmu hyung? Kau tidak biasanya bertanya seperti ini."
Aku meremas tanganku dengan gelisah. Tidak Junghyon, bagaimana bisa kau melakukan ini pada Seo Ju. Kau terdengar jelas sedang menuduhnya.
"Hyung aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Tapi, kau tahu aku tidak akan melakukan sesuatu yang menyakitimu 'kan? Aku sedang sibuk sekarang. Aku akan menelponmu nanti. Aku mencintaimu."
"A-aku juga Seo Ju."
Sambungan pun terputus. Aku meletakan ponselku di meja lemas. Tubuhku terduduk di pinggir ranjang. Aku melenguh napas panjang dan menutupi wajahku kesal. Kau memang sudah gila Junghyon. Hanya karena informasi tidak jelas dari orang asing kau hampir saja merusak hubunganmu dengan Seo Ju.
"Maafkan aku Seo Ju ini tidak akan terjadi lagi. Aku tidak akan mencurigaimu lagi. Tapi, Seo Ju aku berharap kau juga akan menepati ucapanmu karena jika tidak. Aku akan mati Seo Ju, aku akan mati."
To be continue....
>>>>>