webnovel

AYAHKU SEORANG MALAIKAT

Danastri Kenes Sartika adalah anak yang cantik bak bidadari dari pasangan suami istri bernama Cakara dan istrinya Candrawati. Namun saat ia masih berusia lima tahun ia telah ditinggalkan ayahnya karena sebuah urusan yang tak ia ketahui. Dan ibunya pun tak pernah menceritakan urusan apa yang membuat ayahnya meninggalkan mereka saat ia masih butuh sosok ayah disampingnya. Danastri Kenes Sartika yang biasa dipanggil Astri ini kini telah menginjak usia 17 tahun dan ia memiliki teman bernama Adara Utari Gita yang biasa ia panggil Gita. Sekarang ini ia bersekolah di SMA Harapan Bangsa di wilayah Jawa. Gita sahabatnya ini ternyata tertarik dengan teman laki-laki di kelas mereka yang bernama Bhanu Bisma, laki-laki yang bersahabat dengan Aditya Aji Byakta ini sangat aktif dan ceria dia juga ramah. Berkebalikan dengan sahabatnya Aji yang terkesan dingin dan cuek. Di masa remajanya ini akankah Astri menemukan cinta sejatinya? Dan akankah ia tahu rahasia dibalik perginya sang ayah? Teka teki kehidupannya tentang sang ayah akankah ia bisa menerimanya jika ia tahu yang sebenarnya? Mari ikuti kisahnya.

Kia_chan279 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
12 Chs

Sosok Misterius Itu Malaikat?

Mentari pagi telah menyingsing dan mulai masuk di sela-sela jendela seorang gadis cantik yang masih bergelung di selimut. Jam menunjukkan pukul setengah enam pagi, sang gadis pun mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Kini ia mulai bangkit dari kasurnya dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah ia rapi dengan seragam sekolahnya, ia pun turun dan bersiap untuk sarapan.

"Pagi bu" sapa gadis itu yang tak lain adalah Astri.

"Pagi nak, cepat makan dan segera berangkat" perintah ibunya.

"Baik bu"

"Ah iya bu aku tadi malam seperti melihat sesuatu sebelum tidur di luar jendela" Astri mulai dengan ceritanya.

"Melihat apa nak?" tanya ibunya.

"Umm sosoknya seperti pria tapi.... dia memiliki sayap" terangnya.

"Eh?" ibunya terkejut mendengar itu.

"Apa mungkin.... itu malaikat?" tebak Astri.

"Ah haha mungkinkah malaikat terlihat nak?" tanya Ibu Astri menutupi kegugupannya.

'Apakah itu kau?' batin Candrawati menebak sosok tersebut.

"Memangnya malaikat nggak bisa dilihat ya bu?" tanya Astri.

"Sudah sudah kau selesaikan sarapanmu dan berangkat sekolah, nanti kau bisa terlambat" kata Candrawati mengalihkan topik pembicaraan.

"Baiklah bu" kata Asri menurut.

Astri pun berangkat dan tak lupa berpamitan dengan sang ibu, dan seperti biasanya ia akan menjeput Gita di rumahnya. Ia masih memikirkan sosok misterius tadi malam, dan itu membuatnya teringat tentang cerita dalam novel yang ia beli dan baru dibaca sedikit.

'Malaikat...? Apakah sosok itu beneran nyata?' batinnya.

Berjalan sambil melamun Astri tak sadar telah melewati rumah Gita, Gita yang sudah berada di depan pintu keluar rumahnya pun melambaikan tangan. Namun lambaian tangannya malah diabaikan oleh sahabatnya ini. Gita pun heran dengan Astri yang sepertinya sedang melamunkan sesuatu, ia pun menepuk pundak Astri dan bertanya.

"Oi apa yang kau lamunkan hingga melewatiku begitu saja? Padahal aku sudah menunggu di depan rumahku lo" tanya Gita.

"Eh ah aku tak sadar telah melewati rumahmu dan aku tak melihatmu tadi" jawab Astri.

"Ya iyalah kau dari tadi melamun dan tak memperhatikan sekitar mana kau tahu kalau aku sudah disana" jelas Gita.

"Ah maaf" katanya.

"Kau melamunkan apa sih?" tanya Gita sekali lagi.

"Umm kau percaya malaikat ada?" tanya Astri tiba-tiba.

"Tentu lah" jawabnya yakin.

"Kenapa?" tanya Gita kemudian.

"Kau percaya atau tidak aku tadi malam sepertinya melihat salah satu dari mereka" kata Astri.

"Hah? Maksudmu kau melihat malaikat?" tanya Gita agak terkejut.

"Iya dan itu berada di luar jendelaku yang tadi malam masih terbuka" jelasnya.

"Ahahaha beneran?" Gita masih sulit percaya.

"Iya beneran" jawabnya pasti.

"Hmmm malaikat ya..." gumam Gita sambil pose berpikir.

"Kau tahu sesuatu?" tanya Asri melihat Gita yang sedang memikirkan sesuatu.

"Tidak" jawabnya seketika.

"Ih ku kira kau tahu sesuatu" kesal Astri.

Tak terasa mereka sudah berada di gerbang sekolah, mereka pun memasuki gerbang tersebut dan berjalan menuju kelas mereka. Mereka mulai menuju bangku masing-masing, saat Astri menuju bangkunya ia tak sengaja menyenggol bahu Aji.

"Hei kenapa kau sering menabrakku sih?" bentak Aji.

"Ah maaf, kan nggak sengaja" kini tak seperti biasanya Astri yang biasanya malah beradu argumen dengan Aji jika mereka bertatapan kali ini ia meminta maaf, Aji pun di buat heran.

Karena banyak hal yang dipirkan Astri, jadi Astri tidak begitu fokus, pikirannya melayang memikirkan sosok misterius tadi malam. Aji yang memperhatikan Astri sedang memikirkan sesuatu hingga tidak fokus pun mencoba untuk bertanya. Ia heran dengan Astri yang begitu serius memikirkan sesuatu dan mengabaikannya. Ya, sepertinya Aji agak terganggu karena Astri yang biasanya akan beradu argumen dengannya kini malah diam mengabaikannya. Entah mengapa ia sedikit merasa sedih dengan hal itu.

"Hei kau kenapa?" tanya Aji perhatian.

"Hah?" Astri yang diperhatikan Aji pun jadi heran.

"Kau kenapa?" tanyanya sekali lagi.

"Aku tak apa kok" jawab Astri kemudian.

"Tidak seperti biasanya kau diam begini" kata Aji heran.

"Ah aku hanya sedang banyak pikiran" jawabnya.

"Apa yang kau pikirkan hingga mengabaikanku?" tanya Aji lagi.

"Issh kepo amat sih bukan urusanmu kali" sewot Astri.

"Nah akhirnya" tukas Aji.

"Haa? Maksudmu?" tanya Astri tak mengerti.

"Yah akhirnya sifat aslimu kembali" ucap Aji.

"Dasar nggak jelas" Astri pun mengakhiri perbincangan mereka dan mulai duduk dibangkunya.

Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan kini guru yang mengajar pun telah berada di depan kelas sedang menjelaskan materi hari itu. Astri masih saja memikirkan sosok misterius tadi malam dan itu membuyarkan konsentrasinya di dalam pelajaran kali ini.

'Aku masih penasaran sosok tadi malam, apa benar itu malaikat? Atau hanya fantasiku karena aku membaca novel tentang malaikat? Ah ini membuatku semakin pusing' batin Astri.

Astri yang membawa novel ke sekolah pun, di saat waktu istirahat ia meminta izin pada Gita untuk menyendiri dan tidak ikut Gita ke kantin. Astri pun memilih untuk pergi ke atap gedung sekolah, dan memulai membaca novelnya lagi.

Ia membuka lembaran terakhir kali yang ia baca, ia sudah menandai bab yang kemarin belum ia selesaikan, dan kini ia mulai membaca kelanjutannya.

"Ya kau tahu kalau aku sebenarnya.... adalah malaikat" jawab sosok laki-laki yang mengejar gadis tadi.

"A..apa? Malaikat? Ha haha kau pasti bercanda kan?" tawa gadis itu kikuk.

"Jadi kau tidak tahu siapa aku sebenarnya? Aish jadi aku malah mengungkapkan jati diriku sendiri?" laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi.

"Hah karena kau sudah tahu yang sebenarnya, maka aku minta padamu untuk merahasiakan ini dari semua orang paham?" tegas laki-laki tersebut.

"Ah ba...baiklah" jawab gadis itu setuju.

"Kalau begitu aku pergi" laki-laki tersebut mengeluarkan sayapnya dan terbang meninggalkan sang gadis yang terpaku melihat sosok laki-laki tadi.

Kepak Kepak

Dan di atas atap pun Astri sekali lagi mendengar dan melihat hal yang aneh, sekilas tadi saat ia membaca di bab yang mengatakan laki-laki tadi terbang dengan sayapnya. Astri tiba-tiba mendengar suara kepakan sayap yang begitu jelas dan sosok tadi malam melintas lagi di hadapannya. Astri menatap langit dimana sosok tadi lewat, ia semakin merasa aneh dengan hal tersebut.

Astri melihat ke berbagai arah di atas gedung tersebut, ia yakin tadi mendengar suara kepakan sayap dengan begitu jelas. Dan dia juga tadi melihat bayangan seorang pria di atasnya saat ia fokus pada novel yang ia baca. Hah ini benar-benar membuatnya gila, lalu ia merasakan hal aneh di punggungnya, terasa sakit secara tiba-tiba, seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari dalam punggungnya tersebut.

Ah iya sebentar lagi ia akan berulang tahun dan umurnya akan genap menjadi 17 tahun, dan anehnya ia merasakan hal aneh yang ada di punggungnya. Ia mencoba meraba punggungnya namun tak ada luka atau apa pun disana, bagaimana dia bisa merasakan sakit yang amat hebat? Ah ini membuatnya semakin pusing, belum masalah sosok misterius bersayap tadi dan sekarang masalah punggungnya yang tiba-tiba sakit pun membuatnya frustasi.