webnovel

AYAHKU SEORANG MALAIKAT

Danastri Kenes Sartika adalah anak yang cantik bak bidadari dari pasangan suami istri bernama Cakara dan istrinya Candrawati. Namun saat ia masih berusia lima tahun ia telah ditinggalkan ayahnya karena sebuah urusan yang tak ia ketahui. Dan ibunya pun tak pernah menceritakan urusan apa yang membuat ayahnya meninggalkan mereka saat ia masih butuh sosok ayah disampingnya. Danastri Kenes Sartika yang biasa dipanggil Astri ini kini telah menginjak usia 17 tahun dan ia memiliki teman bernama Adara Utari Gita yang biasa ia panggil Gita. Sekarang ini ia bersekolah di SMA Harapan Bangsa di wilayah Jawa. Gita sahabatnya ini ternyata tertarik dengan teman laki-laki di kelas mereka yang bernama Bhanu Bisma, laki-laki yang bersahabat dengan Aditya Aji Byakta ini sangat aktif dan ceria dia juga ramah. Berkebalikan dengan sahabatnya Aji yang terkesan dingin dan cuek. Di masa remajanya ini akankah Astri menemukan cinta sejatinya? Dan akankah ia tahu rahasia dibalik perginya sang ayah? Teka teki kehidupannya tentang sang ayah akankah ia bisa menerimanya jika ia tahu yang sebenarnya? Mari ikuti kisahnya.

Kia_chan279 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
12 Chs

Aku Setengah Malaikat?

Setelah istirahat selesai, Astri turun dari atap gedung melalui tangga disana, istirahat kali ini ia tidak ke kantin dan tidak juga makan siang. Ia masih terbayang-bayang sosok pria bersayap tadi malam dan sekarang ia sepintas seperti melihat sosok itu lagi. Sekarang ini dirinya benar-benar merasakan keanehan yang sangat membuatnya bingung, belum lagi punggungnya yang tiba-tiba sakit dan seakan-akan ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

Sesampainya di kelas Gita cukup khawatir kenapa Astri tidak ikut dia ke kantin, tapi Astri lebih terlihat mengkhawatirkan lagi, hingga membuat Gita semakin cemas dibuatnya. Apa sih yang terjadi pada sahabatnya ini hingga seperti ini? Tak biasanya ia menolak untuk ke kantin dan malah memilih untuk menyendiri.

"As kau kenapa? Mukamu pucat kau sakit?" tanya Gita khawatir.

"Tidak Git, aku baik-baik saja kok" jawabnya.

"Beneran? Kalau kau sakit ayo aku antar ke UKS" ajak Gita cemas.

"Tidak sunghuh aku baik-baik saja" jawabnya meyakinkan.

"Ah kalau kau bilang begitu, baiklah, tapi... jika kau merasakan sakit bilang padaku ya..?" saran Gita masih merasa cemas pada sahabatnya ini.

"Iya iya" jawabnya mengangguk.

Pelajaran berlangsung seperti biasanya, namun Astri semakin merasakan sakit dipunggungnya. Entah kenapa rasanya sangat sakit, dan itu membuatnya tidak tahan lagi dan akhirnya ia pingsan. Gita yang melihat Astri menaruh kepalanya di atas meja mengira bahwa Astri hanya beristirahat karena tidak enak badan. Tapi saat Pak guru memanggil Astri agar tidak tidur di dalam jam kelasnya tak ada jawaban apa pun dari Astri.

Semua murid di kelas juga heran, segitu nyenyaknya kah Astri tidur? Hingga Pak guru mendekati Astri dan mengguncang-guncangkan tubuhnya agar mau bangun. Tapi yang didapati malah Astri yang tak sadarkan diri dengan wajah pucat dan keringat dingin di wajahnya.

"Astri bangun, ini masih jam pelajaran jangan tidur" kata Pak guru yang mulai mengguncang tubuh Astri namun tak ada respon dari empunya.

"Astri? Loh Astri kau sakit?" kaget Pak guru.

"Astri kenapa Pak?" tanya Gita panik.

"Astri pingsan cepat bawa dia ke UKS" perintah Pak guru.

Aji yang mendengar itu pun langsung sigap dan berdiri dari bangkunya, ia pun menghampiri meja Astri dan mengangkat tubuh Astri dengan gaya bridal style. Ia segera membawa Astri ke UKS sesuai perintah Pak guru, dan Gita pun ikut setelah meminta izin pada Pak guru. Gita sangat cemas dan ia pun menelfon ibu Astri dan mengatakan kondisi Astri sekarang ini.

"Halo tante Astri pingsan sepertinya dia merasa sangat kesakitan hingga membuatnya pingsan" kata Gita di dalam sambungan telepon.

"...."

"Baik tante aku akan jaga dia sampai sadar" ucapnya.

"...."

"Tidak masalah tante" Gita pun memutuskan sambungan teleponnya dengan ibu Astri.

Sedangkan di lain sisi seorang wanita dewasa sedang sangat khawatir, yah walaupun ia tahu alasannya, tapi tetap saja ini membuatnya cemas. Apalagi kalau seandainya kondisi anaknya nanti diketahui orang lain saat sesuatu akan muncul dari punggung anaknya. Itu akan membuat keributan di dunianya karena itu adalah sesuatu yang harus dirahasiakan dan tidak ada yang boleh tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya.

Ya... tepat pada malam hari nanti disaat Astri berulang tahun di usia yang tepat 17 tahun, darah sang ayah akan mengalir sempurna di dalam diri Astri dan semuanya akan berbeda setelah usia Astri segitu. Ia akan menemukan identitas asli dirinya juga sang ayah. Tapi karena selama ini Candrawati menyembunyikan fakta itu pada Astri, tapi sekarang ia harus benar-benar memberitahu yang sebenarnya.

Semuanya dia harus memberitahu semuanya, semua tentang kemana ayahnya pergi, siapa sebenarnya jati diri ayahnya, juga rahasia diri Astri yang akan membuat kehidupannya berbeda setelah usia 17 tahun. Semuanya harus Candrawati ungkapkan pada anaknya nanti sekarang ini ia harus menjemput anaknya di sekolah dan merawat anaknya. Karena tindakan medis tak akan mampu melakukan apa pun pada anaknya. Semua itu di luar nalar manusia dan itu hanya diketahui oleh Candrawati dan juga suaminya Cakara.

Kini Candrawati sudah berada di sekolah Astri, ia pun bergegas menuju UKS tempat di mana Astri dirawat karena tiba-tiba pingsan di saat pelajaran masih berlangsung. Saat tiba di depan pintu Candrawati buru-buru menghampiri anaknya dan mulai menyuruh Aji yang masih disana karena dia cowok yang mampu membopong Astri ke dalam mobilnya.

"Ah nak, bisa bantu tante membopong Astri ke dalam mobil saya?" pinta Candrawati lembut.

"Baik tante" jawab Aji.

Aji pun membopong Astri dengan diikuti Candrawati, Gita yang masih disana pun mengikuti ketiganya. Gita juga sangat khawatir, tak biasanya Astri pingsan, dan jika Astri sakit paling-paling dia akan merasa lemas saja. Tapi kenapa sekarang Astri malah pingsan? Bukankah dia tadi baik-baik saja? Gita masih heran tapi juga cemas di saat bersamaan.

"Tante apa Astri akan baik-baik saja? Tidak biasanya dia pingsan" Gita bertanya karena sangat cemas dan penasaran.

"Tidak apa nak Gita, dia akan baik-baik saja nantinya" ucap Candrawati.

"Baiklah kamu kembali ke kelas biar Astri sekarang tante bawa pulang, dan jangan lupa bereskan tas Astri ya?" pinta Candrawati.

Gita pun menurut saja dan segera kembali ke kelas untuk membereskan tas dan buku pelajaran Asyri yang masih berada di meja. Ia taruh semuanya di kelas dan keluar lagi setelah dapat izin dari guru yang mengajar. Gita berlari menuju parkiran membawa tas Astri bersamanya, sampai disana ia menyerahkan tas tersebut pada Candrawati. Aji yang sudah menaruh Astri ke dalam mobil, pamit untuk kembali ke kelas.

"Terima kasih nak...?"

"Aji tante" kata Aji memperkenalkan diri.

"Ah iya nak Aji terima kasih telah membantu tante dan Astri ya, tante langsung pamit ya.. kalian lanjutkan kelas kalian" kata Candrawati.

"Baik tante, tidak masalah saya senang bisa membantu" ucap Aji.

"Tante jangan lupa kabari Gita kalau Astri sudah sadar ya" pinta Gita yang masih cemas dengan keadaan Astri.

"Iya nak Gita tenang saja, nanti tante kabari" kata Candrawati.

Setelah berpamitan dan Aji juga Gita telah kembali ke kelas, Candrawati pun mengemudikan mobilnya dan keluar dari parkiran sekolah menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia membaringkan Astri di kasurnya dan ia mencoba menghubungi Cakara dengan telepati agar menemuinya dan menjelaskan padanya bagaimana menangani Astri yang sedang dalam masa pendewasaan seorang malaikat.

'Suamiku cepatlah ke rumah aku butuh bantuanmu, sekarang ini Astri sedang kesakitan dan pingsan karena darahmu yang mulai mendominasi di dalam dirinya' telepati Candrawati pada Cakara.

'Baiklah Candra aku akan segera kesana' balas Cakara.

Cakara pun terbang meninggalkan kayangan dan turun ke bumi tepatnya di rumah istrinya yang juga sebenarnya adalah rumahnya. Ia segera menghilangkan sayapnya dan berubah wujud jadi manusia. Segera ia masuk ke dalam rumah menuju kamar sang anak tercinta.

"Suamiku kau sudah disini? Bagaimana menangani ini suamiku?" tanya Candrawati cemas.

"Tenang saja semua akan baik-baik saja, aku akan meminumkannya ramuan ini agar rasa sakitnya bisa hilang" Cakara pun memasukkan ramuan ke dalam mulut sang anak tercinta. Setelah ramuan itu sudah berada ditubuh Astri, Astri pun terbangun.

"Ouh Astri sayang kau baik-baik saja kan nak?" kata Candrawati senang dan memeluk anaknya.

"Baiklah Candra aku tidak bisa berlama-lama disini tugasku masih banyak" pamit Cakara yang sebenarnya tidak ingin buru-buru pergi dan masih ingin menemui anaknya.

"Jika memang kau terburu-buru maka aku tak bisa mencegahmu untuk tetap tinggal" balas Candrawati yang sebenarnya tak ingin Cakara pergi begitu saja setelah lama tak bertemu.

"Ibu" Astri kini telah sadar sempurna dari pingsannya dan saat kesadarannya tadi belum maksimal ia menangkap sosok pria yang dengan samar ia lihat.

"Iya nak, kau bituh sesuatu?" tanya sang ibu.

"Ibu siapa pria tadi?" tanya Astri yang sudah sepenuhnya sadar dari pingsannya.

"Dia ayahmu nak" Candrawati tak akan menyembunyikan semuanya lagi, kini ia benar-bwnar memutuskan untuk berbicara yang sesungguhnya dan memberitahukan yang sebenarnya siapa Astri dan siapa ayahnya sebenarnya.

"Nak ibu ingin bicara serius" ucap Candrawati mulai serius.

"Hm?"

"Sebenarnya.... ayahmu adalah seorang malaikat, dan di dalam darahmu terdapat darah malaikat, jadi kau adalah setengah malaikat, dan kau akan bisa jadi malaikat sempurna saat usiamu sudah menginjak 17 tahun, dan itu nanti malam tepat jam 12 malam" jelas Candrawati.

"Ha? Ahaha ibu jangan mengada-ada ah mana mungkin ayah seorang malaikat dan juga aku setengah malaikat? Itu mustahil bu" kata Astri tak percaya.

"Kau akan percaya nanti setelah usiamu genap 17 tahun" jawab sang ibu yakin.

"Ibu... itu sangat... sangat mustahil bu? Aku tidak percaya" katanya masih tak percaya dengan semua cerita yang ia dengar dari ibunya..

'Malaikat? Setengah malaikat? Ah yang benar saja, baru saja ia membaca novel tentang itu, dan kini ibunya bilang dia adalah setengah malaikat? Lelucon macam apa ini? Ini bukan bulan april tahu. Dan apa tadi ibu bilang? Ayahnya seorang malaikat? Ayahnya yang selama ini menghilang adalah malaikat? Jadi karena ayahnya adalah malaikat maka ayahnya tidak tinggal bersamanya disini dibumi? Ah ini semakin membuatnya gila.