"Mereka sudah sampai?"
"Iya, sudah ada di ruang makan dengan Mama dan Papa."
"Ah, aku akan ke kamar dulu. Kenapa cepat sekali mereka datang? Katanya pukul delapan." Mursal bergumam, melihat Aini yang diam saja tanpa tahu apa yang sudah terjadi.
"Kamu bawa Aini duluan saja, Madin. Mas ke kamar dulu."
"Iya, Mas. Ayo, Aini ..."
Aini terdiam, menatap sekitarnya yang terlihat asing. Dia melangkah ragu-ragu, dengan Mursal yang sudah naik keatas dan mengganti pakaiannya dengan kemeja putih.
Setelahnya dia turun lagi, langsung melangkah turun karena khawatir dengan Aini yang akan di anggap apa oleh orang rumahnya. Juga, dia khawatir Rasyid akan mengingatnya dan akan heboh sebelum kedatangannya.
"Assalamu'alaikum ..."
Semua orang yang ada di sana menoleh. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
Mursal menatap Rasyid yang sudah bangkit, hingga keduanya berpelukan sejenak.
"Apa kabar?"
"Bi khair, anta?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com