Saat diperjalanan sebentar lagi sampai di toko, suara deringan pelan terdengar dari nada dering ponsel milik Mursal. Dia sudah akan mengambilnya tapi ada sebuah mobil yang menyalip hingga gagal dia lakukan.
"Sayang ... ambilkan ponselku di saku celana."
Aini menatapnya, lalu meletakkan makanan yang sedang dimakannya.
"Maaf, ya, Bapak ..." ujarnya sambil memegang kaki suaminya yang sudah tersenyum.
Diambilnya ponsel dari dalam sana, lalu melihat layarnya yang menyala.
"Rasyid? Pak Rasyid?"
"Angkat saja, nyatakan speakernya."
Aini mengangguk, lalu menggeser tombol hijau dan menekan gambar speaker. Dia memegang ponsel itu, karena Mursal sedang fokus mengemudi.
"Halo, Assalamu'alaikum, Sal?"
"Ya, Waalaikumsalam Warahmatullah. Ada apa, Syid? Tumben pagi-pagi menghubungi."
Rasyid diam beberapa lama, membasahi bibirnya yang agak kelu hendak bicara.
"Em, kamu dimana? Bisa tidak kita bertemu? Aku ingin bicara."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com