"Ummi istirahatlah, kami sudah ada disini," ucap Zulkar dengan penuh perhatian.
Wanita yang lebih separuh abad itu tampak tersenyum lemah. Di genggamnya tangan ayah Aini itu dengan erat, seolah tak mau melepas.
Zainab duduk bersama sang suami di sebelah ranjang ibu mertuanya. Mereka memperhatikannya dengan tatapan sama-sama sendu.
Usai berlebaran tadi, ibu dari Hamid dan Zulkar itu minum obat dan diminta untuk istirahat. Dia tampak mulai membaik saat melihat anak keduanya datang, walau tak bisa membuatnya mungkin untuk benar-benar sembuh karena penyakit masa tua yang sudah menggerogotinya.
Hamid, pria yang merupakan kakak kembar dari Zulkar itu tampak memperhatikan sekitarnya. Hanya ada Haikal, seorang gadis yang dia ketahui bernama Azizah dan pria yang berstatus sebagai calon suami dari Aini.
Aini-nya mana?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com