Aini menatapnya yang tampak sangat serius.
"Harus saya? 'Kan Bapak sudah melakukannya tadi," ucapnya hingga Mursal tersenyum misterius.
"Kalau aku beda sensasinya," gumam pria itu membuat Aini mengernyit. "Ayo lakukan ... Atau kamu tidak akan tidur."
Aini memegang lengannya, menahan rasa malunya dengan wajah yang terasa panas dan memerah. Melihat Mursal yang menunggunya dengan tatapan intens, Aini malah semakin malu. Dia meringis hingga Mursal terkekeh melihat wajah istri yang malu dan terpaksa itu.
Namun untuk menghentikannya Mursal tidak ada niatan. Dia ingin melihat, seberapa jauh Aini berusaha untuk menyenangkan hatinya selain melakukan hubungan percintaan itu. Karena dia tahu, hubungan suami istri itu dia yang banyak melakukannya, dia yang menjadi pemeran utama. Dan Aini hanya akan mendapatkan dan menyerahkan saja. Makanya dia ingin melihat bagaimana perjuangan gadisnya ini untuk berusaha menampilkan perasaannya juga.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com