Adrian memasukkan Ariani kedalam mobil nya dan dengan cepat Adrian menggas mobil nya. melihat bukan ke arah rumahnya Ariani kembali membuka mulutnya "kita mau kemana Adrian?" tanya Ariani "rumah ku" ucap Adrian dingin. Ariani bingung harus bicara apa dia pun memilih diam.
Adrian memang tinggal di area perumahan yang sama dengan Riani namun berbeda blok, ketika memasuki rumah itu Ariani sangat takjub dibuatnya nya rumah itu bak istana dengan pagar yang menjulang tinggi dan halaman yang sangat luas , Adrian memarkir mobilnya tepat didepan pintu, "dia turun dan langsung mengambil Ariani dan kembali menggendong nya untuk masuk kedalam rumahnya, seolah tahu tuan nya datang pintu itu pun langsung di buka oleh seorang pelayan dari dalam. "ambil kan aku air hangat dan handuk,, sekarang" ucap Adrian dingin, ketika tiba di dalam rumah kepada seorang pelayan yang memang seolah menunggu perintah dan mengikuti kami dari depan pintu masuk. Adrian pun meletakkan Ariani pelan di sofa nya. Kemudian dia mengambil hp nya dan menelpon seseorang "halooo, ceritakan apa yang terjadi di lokasi tanah itu" ucap Adrian dengan nada suara seperti menahan emosinya. dia diam mendengarkan penjelasan dari orang yang dia telpon, tak lama "aku membayar mu untuk menjaganya, sia*" teriak Adrian , "Adrian cukup kamu menelpon hanya untuk memaki orang tidak bersalah, kamu gilaa Adrian" ucap Ariani , Rian tak menggubris dan masih terlihat ingin menelepon seseorang "Adrian cukup ini sudah selesai dan kamu memaki semua orang , nggak masuk akal" ucap Ariani sambil berdiri "aku pergi sekarang" tambah Ariani "berhenti," ucap Adrian namun Ariani mengabaikan nya "aku bilang berhenti Ariani atau aku yang akan menghentikan mu" ucapan Adrian membuat Ariani harus kembali. "haloo, aku mau masalah ini selesai besok" ucap Adrian dan langsung menutup telponnya , Ariani hanya bisa diam dan geleng-geleng kepala melihat sikap Adrian. Setelah selesai menelpon Adrian mengambil ,posisi duduk tepat disamping Ariani, tak lama pelayan tadi pun datang dengan membawakan permintaan Adrian. Adrian meraih kaki Ariani "jangan Adrian, aku bisa sendiri" ucap Ariani cepat dan menahan tangan Adrian. "diam lah dan sebaiknya kamu berbaring saja" ucap nya dingin , dengan ekspresi seperti itu menandakan sama ketika Adrian bicara 'ikuti perintah ku'. Ariani pun mengikuti perintah Adrian dia membaringkan badannya di sofa itu. Sementara Adrian mengompres kaki Ariani dan Ariani merasa nyaman dan seolah ingin melepaskan lelahnya tanpa dia sadari dia pun tertidur.
--------------------_----------------------
Adrian menggendong Ariani masuk kedalam kamarnya dan meletakkan Ariani di tempat tidur nya. Adrian memandang hangat wanita yang sedang tidur di kamar nya saat ini, "siapa kamu sebenarnya" ucap Adrian pelan "good night , Ariani" ucap nya lagi dan keluar meninggalkan kamar nya.
Adrian sedang berada di ruang kerjanya , dan dia menelepon seseorang "bawakan aku 3 stell pakaian kantor wanita ukuran Medium , sepatu dan tas yang sesuai, aku mau malam ini juga" ucap Adrian.
"tuan apa anda butuh sesuatu lagi" ucap seseorang ya dia kepala pelayan, "dia wanita ku jadi layani dia seperti kalian melayani ku," ucap Adrian "malam ini aku harus ke Malays*a, karena ada hal yang harus aku urus" Lanjut nya. "kalau boleh tau kapan anda kembali tuan"?, tanya kepala pelayan "Sore saya sudah kembali" jawab Adrian,, "jadi pasti kan dia di layani dengan sangat baik" tambah nya. "baik tuan" ucap kepala pelayan itu.