webnovel

Hari yang Panjang

"Ehhhhhh, harum apa ini," ucap ku ketika menuju dapur rumah ku . Jam menunjukkan pukul 8 pagi , sahabat2 ku sudah bangun , mama ku belum pulang katanya besok siang baru kembali dan papa ku masih di Sulawesi karena nenek ku masih dirawat, jadi lah rumah ku seperti asrama putri.

"kamu buat nasi goreng Cit?" tanya ku pada Citra yang lagi sibuk di dapur dan di bantu oleh Lina. "yupppp" jawab nya "tuan putri duduk aj di meja makan, okee" sambung Lina, aku pun menuruti nya "ya ya yaa" sahut ku "ehhh, Cia, Rifah, Kia , mana ?" tanya ku karena memang belum melihat mereka "Ohh , Rifah dan Kia tdi katanya mau jogging disekitaraan sini aj, kalau Cia lagi mandi tuhh" ucap Lina jelass "hmmm, gitu" sahut ku. Beberapa menit kemudian pun Rifah dan Kia kembali dari jogging nya dan Cia pun sudah terlihat paling rapi diantara kami , mereka asyik ngobrol sementara aku asyik dengan hp ku dan hanya mendengar obrolan mereka di meja makan , "Uda rapi aja ci" , tanya Kia "ohh iyaa, ini kan Uda Sabtu lusa Uda sekolah, aku mau jalann seharian sma Reza" jawabnya penuh semangat "nggak kerasa yaa Uda seminggu aja kita libur nya, asyikkk" sambung Rifah "iyaa rifah mahh senang sekolah bisa ketemu terus tiap hari sma putra" sambung Lina ,, dan membuat kami tertawa , "makanan siappppp" ucap Citra dari arah dapur sambil membawa semangkuk besar nasi goreng. "heiii, non asyikk banget main hp nya" tegur Kia yang duduk disamping ku "ohh, iya lgi sms an aja " jawab ku santai "sama Zaldi?" tanya Kia lagi "iyaa lah" jawab ku "kamu nggak mau jalan sma dia" tanya Kia lagi "nggak, hari ni kan aku mau bantuin kak Dani sama Rian cari alamat" ucap ku santai dan meletakkan hp ku. Jujur aku menangkap ekspresi penuh pertanyaan di wajah sahabat2 ku, tapi aku tidak ingin memperpanjang, "Hhhmmmmm enak kaya nya nie, ayooo ahhh makaannnn" sahut ku seolah aku tak melihat ekspresi mereka.

drrrttttt drrrttttt drrrttttt, hp ku pun bunyi

'Zaldi Calling....'

"assalamualaikum, zal"

aku mengaktifkan loudspeaker hp ku karena lgi makan.

"waalaikum salam, tuan putri" . "Lagi apa?" tanya zaldi

"Lagi sarapan" jawab ku

"hmmm" sahut nya

"kamu Uda sarapan ?" tanya ku cepat

"udah lah, tadi aku minta mama buatin bubur ayam, soalnya pagi2 inget kamu jadi pengen sarapan itu deh" jawabnya dan membuat sahabat2 ku berteriak senang 'cieeeeeee, woiii ada orang disini,bukan cuman kalian berdua' sahut cia dan membuat kami tertawa ,

"kamu ada rencana apa hari ini" pertanyaan zaldi membuat buku tersedak 'uhuk uhuk' , cepat cepat aku mengambil minum dan mengatur nafas ku yang sangat cepat dan ya kaget, aku bingung harus jawab apa "hmmm, iya ada, aku mau keluar cari alamat sma teman" jawab ku ragu dan ekpresi ku diperhatikan oleh sahabat2 ku "hmmm, teman cewek atau cowok ?" tanya nya dan membuat ku semakin bingung , membuat ku menatap kearah sahabat2 ku "cowok,, cewek" jawab ku bingung "cewek atau cowok ne yang benar" desak Zaldi , astagaaaa aku harus bilang apa di satu sisi aku mau jujur yaa menurut ku mau cewek atau cowok itu hak ku nggak ada hubungan sma dia tapi di sisi lain aku melihat ekspresi sahabat2 ku yang memelototi ku , membuat ku ragu dan tambah bingung "tuan putri ku kok diemmm" sahut zaldi dari sebrang telpon menyadarkan ku kembali, "maksudnya teman yang minta tolong cowok, tapi aku di temenin Citra jadi nggak cuman aku sendiri" jawab ku asal , dan melihat ekspresi diwajah sahabat2 ku semakin menjadi terlihat mereka akan memakan ku "ohhh iyaa uda nanti kalau mau jalan kabari , dan kalau uda selesai kabari juga yaa " ucap Zaldi , "siaappp bos ,pasti" ucap ku sok lega . "okee tuan putri , assalamualaikum " tutup nya "waalaikum salam" dan telpon pun terputus ..

1.2.3

"Ariiiiiianiiiiiiiii Saputri ,, " yaa tapi kali ini yang bersikap begitu adalah Kia.

aku menarik nafas panjang "huuuuuuufftttt, apa lgi sekarang?" jawab ku seakan merasa tak bersalah. "hhmmm, sebelum kalian mulai memakan ku , Cit, dengar kan tadi jadi kamu harus temenin aku okee" serbu ku langsung ke Citra , ya aku tau Citra pasti nggak akan nolak "iyaaa, aku temenin, aku juga nggak ada janji kok sama angga, jadi aman" jawab Citra sambil mengajungkan jempol nya kepada ku. "hmmm Sekarang silahkan" ucap ku seolah siap mereka makan. "kamu milih jalan sama Dani dan Rian ketimbang pacar kamu sendiri ri?" sembur Kia tanpa basa-basi "lahhh, kok mikir nya gitu, pertama Zaldi nggak ada ngajakin jalan, yaa walau mungkin tadi maksudnya gtu , tapi kan kak Dani duluan dri tadi malan, kalau Zaldi ngomong dri malam kan pasti aku bakalan nolak permintaan tolong nya kak Dani, ke dua aku bukan jalan tapi nolong mereka , daannn paling penting kaann aku ditemenin citra, jadi nggak akan tuhh ada salah paham." jawab ku panjang lebar. "udah udah, Riani benar kok, dia sudah ngomong sma zaldi, trus dia juga sma citra, dan Zaldi nggak keberatan jadi udaa nggak ada Masalah kan" sambung Lina mencoba mencair kan suasana. Dan membuat ku tenag karena akhirnya sahabat2 ku pun kembali normal.

------------------------_--------------------------------

Jam menunjukkan pukul 09.30 ketika sahabat2 ku pamit pulang, yaa tentu Citra masih tinggal buat nemenin aku. Aku tadi sudah sms kak Dani buat janjia jam 10 pagi dan dia mengiyakan , jadi masih ada waktu setengah jam untuk aku siap2. "ri,,,,,kamu siap2 gihh, kamu tuhh mandi nya kan lama" perintah Citra ketika sahabat2 ku sudah menghilang semua dari balik pintu. "iyaa" jawab ku sambil berjalan ke kamar mandi. -/+ 10 menit aku baru selesai mandi dan masuk ke kamar ku untuk merapikan diri. "Aku tunggu di ruang tamu yaa Ri, sambil nunggu mereka" ucap Citra ketika aku masuk kamar, "ohh ,okee" ucap ku , "kaaamuu cepatann yaa" sahut nya sebelum menutup pintu kamar ku . Awalnya aku sedikit Bingung harus memakai baju apa , "duhhhh,, apaan sihh Ri, kok bingung pake yang biasa aja, kaya mau ketemu siapa aja" ucap ku sendiri terhadap diri ku sendiri yang terlihat konyol. Akhirnya aku memilih kemeja dengan model bagian belakang yang sedikit panjang menutup bokong ku sehingga terlihat modis bukan kemeja formal, dengan warna putih namun ada aksen sedikit bunga di kiri dan kanan baju ku yang terlihat tak menjolok namun terlihat cerah kupadukan dengan jeans panjang berwarna biru, aku membiarkan rambut ku tergerai rapi dengan kuikat setengah di bagian tengah belakang , tak lupa tas selempang berwarna putih yang memang untuk hp dan dompet , plus sepatu balet berwarna senada dengan baju ku. aku 'okee melihat jam menunjukkan pukul 09.55, pass. 'okkkee siapp' ucap ku lalu menuju ruang tamu ku .

Saat tiba di ruang tamu aku bermaksud memberi tahu citra kalau aku sudah siaap. "cit, Uda ne, gimana menurut.......?.….mu" , ucap ku yang tadi nya santai namun berubah gugup ketika sadar Citra nggak sendiri di sana, yaa teranyata Rian dan Dani sudah datang. Menyadari kedatangan ku Rian dan Dani pun berdiri , dan tatapan ku kembali bertemu dengan tatapan Rian , keadaan hening, seketika aku menyadari Jantung ku kembali berdegup kencang setiap kali melihat tatapan Rian atau tepat nya setiap kali berhadapan dengan cowok ini , perasaan ini lah yang sama sekali membuat ku tak mengerti. Parahnya lagi hari ini kenapa bisa kami menggunakan baju dengan warna senada 'Putih ', Aku melihat ekspresi aneh di wajah rian aku melihat ekspresi itu ketika insiden saat akhir semester ganjil , yaa tatapan yang hangat dengan sorot mata yang tajam, membuat jantung ku berdebar dan pikiran ku mulai melayang. "eheeemmmm" deheman citra membuat ku, Rian dan Dani kembali sadar , aku pun beedehem canggung untuk menetralisir perasaan ku "eheeemmmm, kalian Uda datang maaf yaa kalau aku lama" ucap ku mencoba mengontrol perasaan ku. "ohhh, nggak kok ri , kami juga baru datang ,ketika kamu keluar" sahut kak Dani menjelaskan". "hmmmm yaa uda, ayooo jalan ntar keburu siang" ajak Citra . Akhirnya kami pun berjalan keluar dan menuju ke mobil Rian.