webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasi
Peringkat tidak cukup
402 Chs

Bab 54 - Fungsi Dari Kalung Pemberian!!!!

"hehehe," cengir Arman dan Ridho.

Mendengar namanya disebut oleh paman Rasyid membuat Rini ikut salah tingkah, sambil menggaruk rambutnya yang kini pendek dia menjawab pertanyaan dari paman Rasyid, seraya berkata,

"iya paman, sebenarnya aku sangat gugup untuk berlatih bersama Harpic,!!! .... Selama ini aku belum pernah melakukan hal ini, aku selalu berlatih didalam ruangan dengan berbagai tehnik mengobati serta meracik potion,!!!".

Memang benar bahwa selama ini Rini tidak pernah berlatih di luar ruangan, dia selalu berlatih didalam ruangan, adapun kejadian waktu disebuah restoran dimana ketika dia menyerang kelompok Petualang yang berusaha menggoda dirinya dengan menggunakan pisau operasi miliknya, saat itu dia menggunakan tehnik operasi yang dia pelajari dari ayahnya.

"Benarkah,?!?" tanya Arman yang penasaran ketika mendengar jawaban dari Rini.