webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasi
Peringkat tidak cukup
402 Chs

Bab 286 - Judul Bab Kosong

Hanya ada satu manusia yang pernah mendapatkan kepercayaan dan cinta dari Dewi Kematian Arlina. Ada satu manusia yang membuat surga bergetar di hadapan haus darahnya. Itu membuat para Dewa sendiri melarikan diri dari kekuatannya.

Penguasa Roh yang berada di depan Arman diam ketika mereka merasa takut merangkak ke tubuh mereka. Arman menggertakkan giginya saat dia melihat reaksi para Penguasa Roh.

"Melawan kamu para pengecut di negara bagian ini tidak akan membawaku kegembiraan. Katakan pada master kalian itu jika kamu akan menantang ku lagi, pastikan kamu sudah siap. Karena jika kalian menunjukkan hal semacam ini lagi, maka Aku berjanji, aku akan memberi kalian rasa sakit yang tak terbayangkan, yang akan membuat kalian memohon pembebasan kematian yang manis."

Setelah memperingatkan Penguasa Roh, Arman, dan Arlina pergi. Para Penguasa Roh akhirnya bisa sedikit bersantai. Mereka kemudian berteleportasi ke daerah yang dilewati paman Sapto.

-------