webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasi
Peringkat tidak cukup
402 Chs

Bab 222 - Latihan Part 2

Arman kemudian melihat bahwa pemuda itu telah mendekat juga, dan akan menggunakan tehnik Aura yang besar. "Semburan api!"

Arman lalu memindahkan tubuh Reza di belakangnya dan kemudian menginjak tanah. Tanah yang diinjak olehnya, didorong ke atas sehingga menjadi dinding. Dinding bumi ini mampu menghalang tehnik Aura 'Semburan Api' milik pemuda itu.

Melihat Tehnik Auranya gagal, pemuda itu hendak mengeluarkan tehnik Aura yang lain. Namun Arman kemudian menendang dinding bumi yang dikirim terbang ke arah pemuda itu, yang tidak bisa mengelak sehingga membuatnya terjatuh pingsan.

"Petir!" Sebuah sambaran petir turun dari langit. Ini adalah tehnik Aura level C dan orang yang melemparkannya tidak lain adalah Elsa. Namun bahkan dengan kecepatan kilat, refleks yang diperlihatkan oleh Arman terbukti lebih unggul. Saat dia merasakan pengumpulan energi Aura di awan, Arman sudah bisa menebak apa yang akan terjadi.