"Lho, lo udah dateng, Sen? Kok gue baru liat? Lo ke mana aja?"
Arsena menaruh bokongnya di atas kursi kebangsaannya. Gadis itu menopang dagu dengan kedua tangan dan menatap lurus ke depan.
"Gue habis dari kantin. Tadi gue juga ketemu sama Saskia dan Rangga," beber Arsena, tanpa mengalihkan pandangannya.
"Lo masih cemburu ngeliat mereka berdua?"
Gadis itu hanya menggeleng dan menghela napas. "Gue juga nggak tau. Kayaknya gue udah move on, deh. Tapi masih keinget gitu, lho. Aduh, gimana ya ngomongnya?" Arsena menggigit kuku tangannya sambil berpikir. "Lo tahu kan, kayak rasa kesel, nyesel, terus masih kebayang jadi satu gitu. Dan itu yang gue rasain sekarang."
Tidak perlu dijelaskan sebenarnya. Mungkin apa yang Arsena rasakan sama dengan apa yang dia rasakan pada Matteo. Sampai detik ini, Aileen pun masih belum bisa melupakan laki-laki itu, meski Matteo telah berselingkuh di belakangnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com