Dengan kecepatan penuh Neosimer berenang mencari-cari letak Taman Surga selanjutnya yang bisa digunakan oleh pemiliknya.
Paus angkut mungkin tak memiliki kecerdasan layaknya manusia, tapi mereka bisa lebih paham akan instruksi ketimbang para Manusia Ikan maupun Peri Laut.
"Itu dia…"
Costancia bisa melihat Taman Surga mengambang megah di hadapannya, walau tempat itu tak memancarkan sedikitpun sinar, semenjak tak terdapat berkas cahaya mentari yang hadir di malam ini.
Bulan juga tak sedang purnama, sehingga reduppun ia tidak menyala.
*!!!*
Mengetahui Gumara saat ini tak sedang dalam kondisi yang fit untuk mendorongnya, Neosimer memposisikan badannya sedikit lebih tinggi untuk masuk ke dalam wilayah Taman Surga itu.
Akan tetapi tentunya tidak terlalu tinggi, semenjak akibat bobot tubuhnya yang besar, terjatuh dari tempat tinggi bisa sangat berbahaya untuk dirinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com