webnovel

samudra kasih

suara pintu di ketok ketok keras, suara tongkat di pukul pukul ke pintu, kakek menyuruh kami bertiga bangun untuk solat subuh,

sambil malas malasan kami pun pergi antri ke kamar mandi,sambil menunggu paman ku di kamar mandi,

aku duduk bersandar sambil memandang ke arah nenek yang sedang menyalakan tungku nya,

sambil memegang besi panjang,ujung besinya menyala

lalu kakek datang dan menyuruh nenek,

untuk membawanya ke ruang tamu,

aku jadi penasaran, dengan polos nya aku melihat, ternyata di ruang tamu sudah banyak orang,

siapa lagi ini? perasaan kalo kesini bersama ibu aku tidak melihat tamu kakek, apa mungkin karna datang nya selalu lebaran Iedul Fitri ya tanyaku dalam hati.

keinginan Tahuan ku bergejolak mataku yang sedari tadi sedikit mengantuk mendadak menjadi sangat segar,ku melihat seorang bapak bapak dengan pipi menyon dan badan nya kaku seperti patung, diam tak bergerak sedikitpun,

keluarganya mengangkat kaki si bapak itu dan blesssssss

besiii panas yang menyala di masukan ke kaki bapak itu,

namun tidak ada tanda tanda kesakitan atau kepanasan dari pasien itu,

ekstreeem pengobatan apa lagi ini?

kakek memberi nya ramuan lalu menyuruh nya untuk istirahatt sejenak

dan kakek mengobrol ringan bersama para tamu,

lalu ada seorang ibu muda yang memegang kepala terus menerus

kakek ku mengambil paku,

lah kenapa kakek main paku? kaya kuntilanak aja,

ternyata paku itu di tempel kannnya di kening si ibu,

lalu menekan pelan,

dan curr ...

cuurrrrr

cuuurrrr

darah keluar dari kening nya,

aku merinding,melihat cara kakek mengobati para pasiennya,

pundak ku di tepuk Paman,aku pun pergi untuk solat subuh dengan pertanyan yang sangat banyak.

----------------------------------

paginya aku di kejutkan dengan paman ku yang baru datang dari pondok pesantrennya namanya mang ali,

anak laki laki kebanggan kakek ku,

yang katanya dia sangat cerdas hingga di kls 2 SD dia sudah bisa menjawab pelajaran kls 6 hingga dia langsung naik ke kls 6,luar biasa

( kaya di film India yang judul nya Kris ajja ya)

aku memeluk nya,dia menggendongku girang dan menuntunku ke arah kakek ku yang sedang menyiap kan peralatan tali dan tambang tambang besar,

dan golok juga karung yang banyak.

kakek mau kemana??

tanya ku manja

kakek mau ke hutan untuk mengambil kayu bakar,

aku ikut kek kataku,

kakek memandang ke tiga paman ku lalu mengiyakan keinginan ku

kami berlima pun berjalan di pesisir sawah

wahh ternyata hutan itu ada di sebrang sungai

dan kami harus menyebrangi sungai yang deras,

aku di gendong di pundak pamanku yang badannya tinggi dan berwajah ganteng juga bersuara sangat indah(namanya mang ali)

badan ku yang sedikit gemuk membuat paman sedikit kewalahan melawan arus air,

tapi sensasi yang aku dapat begitu sangat menantang dan membahagiakan,

ketika melihat paman ku yang sempoyongan dan terkadang terpeleset.

membuat hiburan tersendiri

mengambil kayu bakar namun terasa liburann istimewa.

(kalong Sabrang)

suasana nya begitu menyeramkan ada banyak biyawak di pinggiran sungai,lintah berbaris di bebatuan, sungguh geli rasanya

belum lagi kodok yang bertumpuk seakan mengatakan pada kami bahwa mereka lah penguasa pinggiran sungai,

tapi bukan kami saja yang melintasi sungai itu,ada banyak orang lain yang menyebrang dan masuk ke hutan dengan anak anak nya

seperti piknik saja.

gumam ku dalam hati,

entah kenapa mata ku mulai kabur, gelap,

dan terasa melihat gubuk gubuk yang banyak,dan banyak siluet siluet tipis berbentuk manusia berterbangan dari satu gubuk ke gubuk lain

membuat ku sangat pusing,

kakek seperti membaca suasana hati ku yang tidak seceria di perjalanan tadi,

neng pusing tanya nya?

pusing kakek lihat Cahya cahaya kaya manusia,

kakek menyuruh paman ku memetikan daun di pinggir hutan,kalo gak salah itu daun harendong namanya,

lalu kakek menempel kannnya di keningku sambil membaca doa.

seketika mata ku jernih kembali

dan aku terkejut melihat sekelilingku,

tadi penuh dengan gubuk,tiba tiba berubah menjadi pohon honjee, dan belukar,juga banyak jamur besar di sekitar nya,

"kemana gubuk nya kek??

kok jadi hilang??

"sudah jangan diingat ingat ayoo cari buah

kakek menepuk nepuk kepalaku,

paman pun menarik aku untuk memunguti buah manggis,jambu monyet,Kemang, pisitan,

yang jatuh,senang rasanya,sedangkan kakek dan paman jahru berjalan mencari kayu bakar,

setelah beberapa jam kami selesai,

dua paman ku menyusul kakek,

aku hanya duduk menunggu kakek sambil memakan buah pisitan,

(buah mirip dengan duku tapi asam)

dari kejauhan semua paman ku sesekali melihat keberadaan ku.

tatapan cinta perhatian dan ksih sayang dari mereka membuat ku lupa akan rasa takut dengan hutan yang mulai gelap karna akan turun hujan.

benar sajjaa gemericik hujan perlahan turun,

lalu dengan gesit kakek memotongkan kayu dengan pisau nya,dan paman- paman ku berlarian mengambil rimbunan dedaunan dan membuat tempat untuk berteduh.

kami pun berteduh di bawah saung dadakan sambil duduk di pangkuan kakek,lalu kakek meminta pamanku membuka perbekalan dan makan bersama,setelah selesai makan,kakek menikmati buah buahan sambil bercerita masa lalu.

dulu ....

kata kakek mengawali ceritanya

kakek bersama ibu mu paman dan bibimu sering kesini kalo libur sekolah semua pasti ingin ikut, ibu mu sangat rajin,fisik nya begitu kuat,setelah solat subuh kami mencari kayu bakar,pulang jam 10 ikut menanam padi sesudah Dzuhur ikut berkebun menanam cabe tomat bonteng kacang panjang jagung,atau di musim panen semuanya asik memetik sambil bermain ceria.

mata kakek menerawang jauh ke masa lalu sambil menunggu hujan reda...

kalo hujan gini biasanya kami semua pergi ke sungai dan mencari ikan dan udang,

bibi bibimu

bi IHAT bi mudrikah bi engkar bi nauroh semua di ajak oleh ibumu,

satu di gendong dua nya di tangan kanan dan kiri,sisanya memegang baju ibumu,

sedangkan paman mu,mang ali mang Badru mang Jalal mang fakih dan mang jahru mengikuti kakek dari belakang sambil membawa pancingan, dan serokan,ketika salah satu nya mendapat ikan,

teriakan bahagia bergema,

senang sekali ,seperti mendapat harta Karun saja.

ucap kakek sambil tersenyum

dan nenekmu sangat bahagia ketika kami pulang membawa ikan yang bergizi dan mahal kalo di jual di pasar,

kakek dan nenek mu, walau pun petani tapi selalu memperhatikan gizi gizi untuk anak anak,

karna anak anak adalah amanah,

yang harus di jaga kesehatan dan asupan makanan nya,

bila kita tidak bisa membeli nya di pasar ,

kita bisa menanam nya dan mengambil nya di sekitaran kita,yang halal tentu nya ucap kakek

seperti...

telor kampung telor puyuh,bagus untuk otak,

kakek sengaja menernak nya,udang,belut ikan,kadang kakek memancing nya dari sungai, sayur sayuaran,buah buahan bisa kita tanam.

*walau pun punya tanah sedikit tapi kita tanam akan menghasilkan banyak manfaat,

kata kakek ku sambil memelukku erat.

ibumu sangat menjaga adik adik nya walau pun banyak,tapi satu persatu di perhatikan.

kamu harus begitu nanti yaaa.

ucap kakek menasihatiku.

aku tersenyum bangga membayangkan cinta kasih ibu yang besar seperti samudra,

kepada adik adiknya.

kakek....

aku ingin seperti kakek ucapku polos.

dan tiba tiba aku teringat kejadian subuh tadi

dan sontak aku bertanya

"kenapa kakek mengobati pasien dengan cara aneh?

*karna itu yang di ajarkan guru kakek nak

"dari kapan kakek ngobatin orang lain??

kakek tersenyum

*dulu kakek hanya mempelajari nya dari guru secara teori dan praktek

tapi setelah kakek menikah dan mempunyai anak banyak,

kakek berfokus pada keluarga, sedikit demi sedikit kakek melepasnya walau tidak melupakannya,

ilmu yang kakek pelajari pun seperti tumpul

karna ilmu seperti pisau...

bila tidak di asah maka tidak akan berguna

karna kakek tidak mengamalkan ilmu itu,

namun kakek di sadarkan oleh keadaan

setelah sekian lama tidak mengamalkannya kakek pun bangkit

itu pun karna setelah mendapat ujian berupa kebencian,

kakek menghela nafas nya panjang lalu perlahan menghembuskan nya,

seakan ada gejolak yang bergemuruh dalam batin nya.

"kebencian pada siapa kek?

*pada apih dah ibumu ucap kakek

"kok bisa?

*setelah ibu mu menikah, kakek dan nenek mu,di uji oleh hal hal yang di luar kebiasaan kami..

awalnya nenek mu membenci apihmu,

kakek menundukkan kepalanya sambil mengingat masa lalu yang belum pernah aku dengar dengan detail ....

di awal pernikahan nenek kakek mu menerima semua kekurangan klg apihmu...

ibu yang termasuk orang terpandang,

juga lulusan pesantren yang terpandang mendapat kan apih yang miskin dan tidak memiliki apapun selain rumah yang kosong,

tidak ada perabot,hanya ada piring,

tapi kami menerima apih mu dengan lapang dada, karna apih mu orang yang berilmu tinggi dalam berbagai bidang aurod,bidang fiqih dan toriqot,juga pengetahuan agama yang luas,

namun namanya ujian ...

beberapa bulan setelah pernikahan ,

tiba tiba nenek merasa begitu bencii, sangat benci,hingga nenek selalu menyalah kan apihmu,

dengan berbagai hal,dan kakek tidak tahu sumber kesalahannnya,

nenek berteriak memarahi dan nenek mengeluarkan kata kata kasar, sangat kasar

kata kakek sambil membetulkan jilbab ku.

aku terkejut dengan ucapan kakekk

karna apih tidak pernah terlihat membenci kakek atau nenek,

namun pamanku seperti sudah tau kisah itu mereka hanya memandang ke arah kekek,

apih mu di siram air oleh nenekmu dengan ember saat mengajar santri (murid murid)

di majlis, dan nenek menghasut ibu untuk cerai,

kebencian nenek makin membuat ibu putus asa, dan ibu mu ternyata sedang hamil dan keguguran, karna setres,bukannnya nenek mu tambah baik,

malah makin menjadi jadi, dan makin menyalah kan apih,katanya apih mu tidak becus mengurus istrinya,

hingga apih pun menenangkan diri dan pergi ke rumah guru nyaa...

untuk menghindari api amarah yang tidak tau karna apa api itu menyala,

apih pun di utus untuk keliling pulau Jawa,

tanpa membawa apapun apihmu pergi mengelana mencari ketenangan dan solusi dari perkara itu,

sebener nya maksud apih mu bukan kabur dari masalah

tapi hijrah untuk mendingin kan suasana karna yang di hadapinya seorang ibu dari istrinya,

tapi keluarga dari ibumu,saudara nenek,saudara kakek, berpendapat lain,

dan mereka semua membenci apih mu dan semua menyaran kan untuk cerai saja

hingga hampir seluruh keluarga ibumu membenci apihmu,

ibu mu yang tidak tahan mendengar sindiran ocehan,ejekan tentang apih,begitu sangat mengecilkan perasaan nya dan menyayat jiwanya,di tambah harus memilih antara klg dan suami, membuat perdebatan hebat dalam batinnya,

ibu mu yang baru kehilangan bayi nya menjadi sangat labil dan hancur hingga pikiran buruk pun mendorong nya untuk mengambil kain merah *beubeur*(semacam ikat pinggang setelah melahirkan)

dan mengikat kan nya di leher

dan berencana masuk ke dalam sumur,

padahal ibumu adalah orang yangs saaaangat sabar dan kuat,

namun mungkin keadaannya berbeda,

ibumu baru kehilangan anak hormon nya tidak beraturan tanpa suami di sampingnya,(baby blus)

namun ada tetangga pulang dari pasar namanya emak anah dan anak nya Atik,

mereka pun menyadarkan ibu akan hal yang sangat salah yang akan di lakukan nya,

dan ibu menangis sejadi jadinya sambil memeluk emak anah,

lalu emak anaah membawa ibu mu untuk menenangkan diri, ke rumah nya, dan mengahadiahkan ibu peralatan dapur,kompor (kompor minyak tanah) lalu menyarankan untuk menabung dan belajar mengontrak,dan memberi petunjuk untuk pergi ke rumah guru nya untuk mencari solusi,sambil memberikan sedikit ongkos,

ibuumu pun pergi ke rumah guru nya

namun keputusan nya ibu tidak boleh bercerai

karna apih ku tidak bersalah.

sedangkan kewajiban istri adalah mengikuti langkah suami nya walau ke lubang semut.

guru nya menyaran kan untuk mengikuti suami bukan orang tua

walau sulit memilih namun hukum agama tetap hukum agama,

dan ibumu merasa lega dan setuju untuk memisah kan diri dari klg nya,

untuk mengurangi kesalah fahaman dan cekcok yang entah kenapa selalu datang,

-------------------------

kerinduan ibu pada apih mu begitu besar,

dia menanggung kepedihan nya sendiri,

tak lama kerinduan pun terjawab,sepertinya apihmu mendapat saran yang sama,dari guru gurunya,

apih pulang dan merencanakan untuk pindah ke kontrakan dengan membawaa 70 orang santri nya,

dan ahirnya rencana itu terwujud,

Ahir nya tiga bulan kemudian ibu mu mengandung kembali dan di dalam kandungan itu adalah kamu.

kata kakek sambil mengelus kepala ku,

di awal kehamilan apih selalu kekurangan uang,beras,namun para santri terus mendukung dan bahu membahuu hingga semua nya menjadi ringan, seperti ketika masak murid murid kekurangan alat masak maka mereka jadikan kaleng kaleng bekas menjadi penggorengan,

hidupnya pun kelihatannya tenang,

kakek yang tidak bisa melawan nenek mu akhirnya ikut terperangkap ke hasutan orang lain tentang apih mu yang tidak becus mengurus anak kesayangan kakek,

namun apa boleh buat cinta apih mu dan ibu mu makin kuat,hingga mereka sulit untuk di pisah kan.

ujian itu malah menjadi bukti perjuangan keduanya

"kakek kenapa tidak membela ibu?

tanyaku

*karna kakek pun terkena hasutan dan ujian

dan kakek tidak terlalu dalam ikut campur karna kedua nya adalah orang yang patut nya di bela dan di satukan.

kakek malah mulai merasa tidak senang melihat kalian bahagia,

pagi itu apih pamit kepada ibumu untuk pergi ke Bogor karna ada urusan

dan berbarengan dengan itu ada kerabat ibumu(uwa) yang melihat keadaan yang memprihatinkan,di kontrakan

dan setelah pulang dari kontrakan uwa itu pergi ke rumah nenek,

mendatangi nenek dan menasihati nya

untuk menerima ibu dan calon cucu pertama nya.

nenek malah tidak terima seakan nenek menyalah kan ibu yang mengadu ngadu dan menceritakan keburukan nenek pada uwa,dan nenek tidak terima semua keluarga seakan menjadi menyalah kan nenek,

dasar anak gak tau di untung,

anak perempuan kebanggaan nya yang dari kecil di berikan kasih sayang cinta dan pendidikan kini memilih bahagia dengan orang lain,

Ahir nya tiba tiba nenek marah dan menangis berteriak histeris dan menepuk nepuk dada,

saya yang besarkan anak saya

saya yang kasih makan dia!

saya yang mengandung!

sekarang dia yang durhaka!

padahal saya yang memberikan pendidikan tinggi

kakek yang tidak tau awal nya menjadi murka sangat murka, saat itu usia kandungan ibu mu 9 bulan,

kakek mendatangi ibu sambil membawa pistol karet,(untuk menangkap bajing atau burung)

kakek mencari apih mu dan ibu sambil berterik keras di depan pintu

*keluarrrrr!!!!!

keluarrrrr anak durhaka!!!!

kamuuu buat orang tua mu menderita

dan kamu memilih suami sialan itu!!!!

ibu yang ketakutan karna melihat kakek yang kalap, pergi lewat dapur dan masuk ke perkuburan dan menelusuri hutan,

kakek sangat marah jiwa jawara kakek meronta ronta, ibu mu tahu kakek jarnag marah tapi kalo sudah amarah kakek kalap, merasa karna ibu lah nenek merasa sedih dan sakit hati,

ibu terus berjalan, deras nya hujan dan gemuruh kilat yang menyambar,membuat kesedihan ibu meningkat,kakek seperti hilang kendali saat itu,

perut ibu mu pun keram dan seperti mau melahirkan,ada sekelompok santri laki laki yang sedang berteduh setelah mengambil kayu terkejut melihat ibu yang kelelahan dan membopognya yang menolong ibu,lalu ibu memberitahukan segala kejadian nya,

dan meminta tolong untuk menyampai kan pesan nya pada para murid nya,

sore itu santri laki laki memberi tahukan kepada murid murid ibu mu,

bahwa ibu menunggu para murid untuk pergi ke Bogor,ke kampung halaman apih,

jangan sampai ketahuan kakek nenek,

dan dengan seterategi mereka membawa pakaian dan barang barang penting,para murid pun menyusul ibu lima orang lima orang,

sampai magrib tiba,apih datang

kala itu tidak ada telepon tapi apih seperti mendapat telepati,dia datang di saat yang tepat, di perjalanan apih bertemu santri dan langsung membawa nya kepada ibumu,

ibu menangis dan memeluk apih dengan bibir yang biru karna kedinginan,dan menceritakan apa yang terjadi,

apih memutus kan untuk pergi ke Bogor bagai mana pun caranya,

pada masa itu tidak ada angkot yang lewat hanya ada para pemotong kayu yang lewat di mobil truk, atau petani sawit,hari semakin gelap malam pun makin pekat, apih berjalan keluar hutan bersama semua murid nya,lalu berusaha menyetop mobil, dan ahirnnya ada 3 mobil truk berisi kayu yang akan dikirim ke daerah Bogor,dengan ketangkasan apih ,sang sopir mengizin kan semua menumpang,

semuanya pergi tanpa memberitahu keluarga

rupanya para santri laki laki yang menolong ibu dan para murid nya menceritakan pada guru nya yang tak lain sahabat kakek

namanya kakek haji Muhamad

dan beliau datang sambil menceritakan dan menasehati kakek,

bukannnya sadar....

kakek dan nenek tambah emosi setelah tahu

kisah itu, kontrakan telah kosong dan ibumu lebih memilih suami,dan para murid mengikuti ibu mu,

kebencian demi kebencian terpupuk dan menjadi bunga bangkai yang berkembang

kakek merasa terhina,apalagi nenek.

setelah ada kabar kamu lahir,kakek mulai merasa ada yang aneh,

kenapa tidak ada rasa bahagia dengan kelahiran cucu pertama??

kakekpun pergi untuk meminta petunjuk guru, dan kakek di anjurkan untuk bersemedi dan memperdalam ilmu ke bathinan kembali,yang sudah mulai pudar dan tidak di amalkan,karna guru menganggap ini sangat tidak wajar,

kakek mulai tirakat, kakek puasa dan di dukung mang Ahuum murid kakek yang setia,

dan saat itu kakek menemukan banyak ke anehan di dalam diri dan rumah kakek.

"keanehan apaaa kek? tanyaku semangat,

belum pun di jawab hujan sudah reda dan hari makin gelap ...

*nanti kakek ceritakan lagi di rumah yaa...

aku mengiyakan walau sedikit kecewa

karna kepalaku di penuhi rasa penasaran.

di jalan hati ku terus berkata

pantas saja apih ku begitu canggung saat menemui kakek dan nenek ,

dan aku jarnag di bawa liburan ke kampung nenek kakek,

ternyata ada masa lalu kelam yang membuat jarak,

walau mereka sudah baik baik saja..namun kenangan pahit itu sedang berusaha mereka kubur,serapih mungkin.

untung aku belum mengerti apa yang terjadi di masa itu,dan untung nya ibu dan apih tidak mengajarkan kebencian,hingga aku tidak merasa canggung pada kakek nenek ku,yang aku lihat cinta mereka berlimpah untukku,dan aku tetap merasa istimewa di dekat mereka...

"kakekk nanti kisah nya lanjut ya

pintaku manja

sambil menaiki punggung paman ku.

****************

masa lalu adalah sejarah

masa lalu adalah kenangan

masa lalu adalah ilmu nyata

masa lalu adalah pengingat kita untuk selalu berbuat baik pada siapapun

masa lalu mengingat kan siapa saja yang selalu ada di samping kita kala suka dan duka

masa lalu adalah kekuatan kita untuk menjadi orang yang lebih bijaksana

love kalian cahaya 9 dan sinar nya

----------------------------------------------