webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
192 Chs

Vano bebas

"Nah bener tuh!" sahut Ririn begitu semangat. "Dia kan punya calon suami kaya, pasti bisa kalo cuma bantuin segini mah"

"Enggak! Gak bisa!"

Aldi menyelak ucapannya, menolak mentah-mentah ide dari ibunya.

"Ini itu masalah keluarga kita, Pak Rafan kan bukan keluarga kita, kenapa dia jadi di suruh ikut campur sama urusan keluarga ini. Laras juga pasti gak enak kalau harus minjem ke bosnya"

"Tapi kan dari pada gak ada, toh tetap kita ganti kok walaupun nyicil!"

"Enggak. Pokoknya gak bisa!" ucap Aldi tegas.

***

Hari berikutnya...

Laras dan Rafan sudah bersiap akan berangkat ke kantor, kini mereka tengah berada di meja makan menikmati sarapan pagi bersama yang lain.

Suasana meja makan ini begitu canggung dan sunyi, semua orang tampak fokus dan serius pada makanan masing-masing, Laras bahkan tak sekalipun berani mengangkat kepalanya dan hanya menunduk sambil menikmati sarapannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com