Pagi ini di kantor polisi, Haris tengah duduk menunggu untuk bertemu Vano, sudah sehari semalam pria itu berada di balik jeruji besi, melawan Nareswara bukanlah perkara mudah, apalagi kedudukan mereka hampir setara, membuatnya agak sedikit sulit untuk membebaskan anak Bosnya itu.
"Selama Pagi, Pak Vano" sapa Haris begitu Vano duduk di hadapannya yang di halangi pembatas kaca dengan lubang-lubang kecil di tengahnya yang memudahkan keduanya untuk saling mendengarkan.
"Pagi" jawab Vano seperti tak bersemangat, tak ada yang berubah dari pria itu, bahkan baju yang pria itu pakai adalah baju kemarin.
"Pak Vano, mohon bersabar, hari ini pasti akan saya bebaskan anda dari tempat ini" ucap Haris terlihat sangat yakin.
Vano sepertinya tidak begitu peduli, dia mengabaikan ucapan Haris dan hanya duduk santai bersandar di kursinya.
"Mbak Sherlina sangat sedih karena Pak Vano di tahan, dia terus menangis" lapor Haris yang langsung di tanggapi senyum sinis dari pria itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com