webnovel

Tidak Ada hak

Berita tentang rencana pernikahan Sinta sampai ke telinga kakek dan neneknya, sehingga menyukut emosi dari kedua orang tua tersebut. Reaksi yang sama juga ditunjukkan oleh paman dan juga Bibi dari Sinta. Mereka semua langsung menuju ke rumah orang tua Sinta.Mereka semua merasa tidak terima, bagaimanapun selama ini yang membesarkan Sinta adalah mereka.

Bukan masalah sebenarnya jikalau Sinta hendak menikah karena Sinta bertemu pria yang membuatnya jatuh cinta dan mereka memutuskan untuk menikah, tentu itu juga akan menjadi kebahagiaan mereka semua. Namun mereka bahwa bisnis Ayah Sinta sedang pailit, dan pernikahan Sinta agar perusahaan sang Ayah lepas dari keadaan tersebut.

Mereka mulai kesal dengan diri mereka semua karena mereka mengizinkan Sinta dibawa kesana , bukan dibawa, karena mereka tidak menjemputnya kerumah, namun tepatnya mereka menyuruh Sinta diantar kesana. Dan penyesalan terbesar tentu saja dirasakan oleh sang paman, karena dirinya lah yang mengantarkan Sinta.

"begitu Kita sampai, Kita langsung bawa Sinta kembali, papa tidak ingin bertemu mereka" ucap Sang kakek memulai pembicaraan. Nenek, Serta paman juga Bibi Sinta juga mengiyakan hal tersebut. "Dewi, ndak habis pikir pa, kenapa bang Kusuma dan Kak Dahlia begitu terhadap Sinta"ucap Dewi Bibi Sinta.

"kami juga tidak mengerti, kenapa tiba- tiba Kusuma membawa Sinta kerumah dan meminta mama mengasuh Sinta selama Dahlia dalam Masa pemulihan, namun satu Minggu, satu bulan, bahkan sampai sepulun tahun, Dahlia tak kunjung pulih" ucap sang nenek mengenang Masa lalu yang membuatnya tidak mengerti.

"bahkan sudah hampir 15 tahun Dahlia tidak datang kerumah, setiap datang, Kita yang diminta datang ke hotel, kalau bukan karena ingin melihat cucu yang lain papa dan mama kalian ini juga engan untuk kesana" Kali ini sang kakek yang kesal.

"dari keempat putrinya kenapa bang Kusuma harus memilih Sinta, memangnya seberapa jeleknya sih laki - laki itu" Kali ini Hendro, paman Sinta yang bicara. "waktu kami mengantar Sinta, Dewi dan Hendro tidak masuk karena melihat Kak Dahlia dipintu".cerita paman Sinta. "bapak benar - benar tidak habis pikir dengan pemikiran Kusuma" ucap sang kakek.

setelah menempuh perjalanan panjang, kini rombongan keluarga itu sampai juga didepan rumah Pak Kusuma. Rumah didepan mereka nampak sepi bahkan hanya terlihat satpam saja. Melihat mereka satpam segera menghampiri. " bilang pada Kusuma, orang tuanya datang" ucap sang kakek tanpa membiarkan satpam bertanya pada mereka.

melihat raut tidak bersahabat dari orang tua mejikannya satpam pun langsung mempersilahkan mereka masuk dan mengatakan akan segera memangil sang tuan rumah.

Pak Kusuma yang kebetulan sedang pulang kerumah karena Ada berkas yang tertinggal kaget mendengar bahwa orang tua, juga adiknya datang berkunjung,padahal sebelumnya orang tuanya tidak memberi tahunya bahwa merreka akan datang.

"bapak, ibu" sambut Pak Kusuma. mereka masih menampilkan wajah yang tidak bersahabat. bahkan malah bertambah marah, saat melihat Pak Kusuma datang bersama sang istri.