webnovel

Jika Aku Tidak Mengizinkan, Kamu Tidak Boleh Pergi

Penerjemah: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tong Jiumo hanya diam, karena sedikitpun dia tidak tertarik membicarakan hal ini. Namun dalam pandangan Tong Xinyuan, dirinya sekarang terlihat sangat menyesal, karena tidak jadi bertunangan dengan Gong Shaochen.

"Shaochen sekarang merupakan seorang manajer kelompok umum internasional. Dan kelak seluruh warisan akan dilimpahkan padanya." kata Tong Xinyuan dengan angkuh.

"Apa perlumu mengatakan hal ini kepadaku? Mau pamer? Maaf kak, aku tidak tertarik mendengar hal ini." Kata Tong Jiumo. 

Lalu ketika akan pergi, Tong Xinyuan segera melangkah kedepan dan mendorong Tong Jiumo, hal itu yang membuatnya kaget dan jatuh kedepan. Namun ketika terjatuh, tiba-tiba ada tangan besar yang menariknya dan memegang pinggangnya dengan kuat ke lengan orang yang menariknya itu.

Ketika ada sosok yang menolongnya, membuat Tong Jiumo tiba-tiba berkata dalam hati, Aroma ini, seperti aroma parfum... Mo Qijue! Dan ketika dia mengangkat kepalanya, ternyata benar kalau orang itu adalah Mo Qijue. 

Tong Xinyuan yang berada disampingnya tampak begitu terkejut saat melihatnya. Bukankah dia datang kemari untuk menemui Gong Shaochen? Sejak kapan ada laki-laki yang begitu mempesona? Hanya orang dengan kedudukan tinggi yang tinggal di area vila mannor Mocheng! Batinnya.

Melihat hal ini, seketika itu juga membuat Tong Xinyuan geram. Karena itu tandanya, suatu saat Tong Jiumo juga akan menjadi Phoenix[1]1 yang terbang ke angkasa, dan bahkan menemukan seorang pria yang lebih tampan dari Gong Shaochen.

"Tong Jiumo, kamu benar-benar murahan. Ternyata kamu datang ke area vila mannor Mocheng untuk merayu seorang pria? Kamu hanya tinggal menunggu saat untuk ditendang, setelah kamu dipermainkan." Kata Tong Xinyan dengan sarkas.

Mo Qijue menatap Tong Xinyuan dengan tatapan dinginnya, seketika itu juga membuatnya gemetar ketakutan, dan langsung terjatuh. Setelah itu, Mo Qijue membantu Tong Jiumo masuk ke mobil, lalu dia berputar kedepan dan masuk ke kursi kemudi. "Bukankah sudah kukatakan, bahwa kamu tidak diizinkan pergi sebelum aku mengizinkannya" Kata Mo Qijue dengan suara dingin.

Tong Jiumo pun membalas, "Saya harus pulang karena dirumah sedang ada urusan."

Dengan wajah dingin, Mo Qijue kemudian mencondongkan tubuhnya. Sementara itu, Tong Jiumo melihat Mo Qijue yang semakin lama semakin mendekat kepadanya, hal itu membuatnya menjadi lebih waspada "Apa yang ingin anda lakukan?" tanyanya.

"Membantumu." kata Mo Qijue.

Mendengar itu membuat Tong Jiumo menjadi sangat kesal, Mo Qijue lalu menyilangkan tangan dan segera memakaikan sabuk pengamannya. Ketika dia ingin memarahi Mo Qijue, tiba-tiba tenggorokannya seperti tidak bisa mengeluarkan kemarahan. Saat tangan Mo Qijue tidak sengaja menyentuhnya, hal itu membuat telinganya juga memerah. 

Tong Jiumo juga merasa, kalau tiba-tiba tubuhnya menjadi gelisah dan merasa tidak baik. Keadaan itu sama seperti waktu bertemu laki-laki itu 6 tahun yang lalu, "Saya bisa melakukannya sendiri." Katanya. Namun, sabuk pengamannya kini sudah selesai dieratkan. Setelah itu, Mo Qijue juga sudah selesai mengencangkan sabuk pengamannya sendiri. Kemudian, dia melajukan mobil, dan meninggalkan tempat tersebut.

Tong Xingyuan yang memandang pemandangan seperti itu, langsung membuatnya begitu terkejut. Sebagai tunangan Gong Shaochen, dia merasa jarang bepergian bersama selain kembali pulang pada hari libur, bahkan belum pernah pula dipasangkan sabuk pengaman seperti itu. Namun, Tong Jiumo malah bisa bertemu dengan laki-laki yang mau memasangkan sabuk pengaman untuknya. Melihat adegan seperti itu membuat hatinya memanas, emosi, dan iri. Laki-laki ini, siapa sebenarnya dia? Batinnya.

Di dalam mobil, Mo Qijue lalu bertanya kepada Tong Jiumo, "Rumahmu dimana?"

Tong Jiumo lalu memberitahukan alamatnya kepada Mo Qijue, kemudian dia terdiam lagi di dalam mobil. Saat mobil itu sudah mulai memasuki alamat yang diberitahukan, dia mengucapkan terima kasih. Karena, jika bukan karena Mo Qijue, mungkin wajahnya tadi sudah terluka, "Terima kasih telah menyelamatkan saya. Dan saya minta maaf atas kesalahpahaman ketika di kereta dulu." katanya…