webnovel

Pria Gigih

Amanda menganggukkan kepala penuh keyakinan, "ya, aku yakin, dia bahkan melambaikan tangan padaku dan melarangku menangis, tapi dia pergi begitu saja meninggalkanku," terangnya.

Isabela mengeratkan genggaman pada jemari Amanda, "kau harus sabar, okey,?" katanya.

Amanda menganggukkan kepala, "terkadang aku merasa takut, ibu," ungkapnya.

"Apa yang kau takutkan?" tanya Isabela.

"Bagaimana nanti saat aku melahirkan kami belum bisa bertemu, aku bahkan tidak bisa membayangkannya," isak Amanda.

Isabela pun nyaris saja menangis mendengar ketakutan Amanda. Tapi apa lagi yang bisa ia perbuat selain berdoa. Ia pun bertahan sekuat tenaga agar tidak menangis.

"Kalau begitu jangan pikirkan itu, tidak ada Christoper tapi ibu masih ada di sini, ada Hannah dan bahkan Sean masih sangat baik dan mau membantumu," ujar Isabela.

Amanda tersenyum tipis mengingat Sean, "ah, dia, entah kenapa dia masih saja baik padaku, padahal aku sangat takut hal itu justru membuatnya tak bisa melupakanku," katanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com