Baru sebentar Hanna merasa lega setelah tak mendapati adanya foto sang ibu dalam jurnal yang Lissa buat, kini hatinya seolah tersentak dengan sangat tiba-tiba. Tampaknya walau Lissa tak bisa melampirkan semua foto dari keluarga Cornner yang telah menjadi, dalam tanda kutip korban dari kegilaan keluarga kasta pertama itu, namun wanita itu masih memiliki data yang cukup lengkap terkait korban-korban lainnya yang telah berjatuhan.
Tangan Hanna kian gemetar, ia hampir saja menjatuhkan jurnal yang berada di tangannya itu. Bagaimana tidak, dari sekian banyak nama yang Lissa cantumkan, entah mengapa ada satu nama yang membuatnya terpaku. Stevani, nama itu terselip di antara sekian banyak nama yang tercantum di dalam jurnal tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com